(59) Tonjokan

12 0 0
                                    

Holaaaa

Guddddd morninggggggggg

how's your day?

I hope your day always beautifull!!

No crying, okay?

Always happy, 'kan?

No insecure!!

Okay?

“Dunia ini penuh omong kosong jadi apa yang kau harapkan?”
-Laureen

“Kata-kata mu seperti balon.
Warna-warni namun hanya angin”
-Devano

sebelum baca spam komen author cantik punya 7 bujang ensiti!!

-HAPPY READING-

Laureen berjalan tergesa-gesa menyelusuri koridor rumah sakit.

Tadi Devano sudah memberi tahu soal kamar rawat Maureen lewat chat.

Saat ia sudah menemukan ruang rawat yang di cari dengan cepat Laureen memegang knop pintu ruang rawat.

Begitu melihat pemandangan di dalam Laureen kembali menutup pintu nya, dengan dada yang sesak.

Oh lihatlah, ini Laureen baru saja membuka pintu melihat Devandra dan Santy yang tengah menyuapi Maureen, kenapa waktu dirinya sakit mereka tidak ada? Sebegitu kah menjijikkan seorang Laureen sampai ia tak di pedulikan?

Laureen tersenyum getir dengan tangan yang bergetar, "No Crying" Ucap Laureen pelan, meyakinkan diri.

Laureen mengangguk kemudian meyakinkan diri, perlahan tangannya yang bergetar ia naikkan untuk mengetok pintu.

Tok tok tok

"Masuk" Suruh Devandra dari dalam.

Laureen menghela nafas berat, kemudian meremas kuat almamater hijau yang berlogo SMA Cakrawala ya ia pakai.

Laureen meraih knop pintu membuat semua yang ada di sana menatap kehadirannya, "Eh dek, udah nyampe" Sapa Devano yang berada di sofa pojok.

Laureen mengangguk mengiyakan, kemudian berjalan, meraih tangan Devandra dan Santy lalu mencium nya secara bergantian.

"Bolos, Lau?" Tanya Maureen yang sedang duduk bersandar dengan meja lipat yang terdapat makanan rumah sakit.

"Nggak, bang Vano udah izinin sama guru-guru" Jawabnya.

Maureen mengangguk mengerti, kemudian ia meraih tanya Laureen dan menatapnya lekat dengan sorot mata kesedihan.

Laureen menatapnya sejenak kemudian membuang muka ajar air matanya tak jatuh, "Gue.... Kesana" Ia menunjuk Devano yang saat ini sedang memperhatikan nya.

Maureen mengangguk, dengan cepat Laureen berjalan ke arah sofa di samping Devano.

"Are you okay?" Tanya Devano pelan.

"I'm fine" Ucapnya dengan suara bergetar.

"Tidak semua kata 'Are you okay' dijawab dengan 'I'm fine' sesekali juga boleh untuk jujur dengan menjawab 'I Don't Fine' " Ucap Devano.

PERGI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang