(40) Segudang Penyesalan

75 3 0
                                        

Holaaaa

Saidd 'I love Linyiii!!'

Eh jangan dong punya sayaaaa.

Beda ya kalo punya Laureen, Rayyan.
Kalo punya sayaaaaaaaaaa, linyiiiii.

-HAPPY READING-

Hujan sudah reda sekitar 20 menit yang lalu dan Rayyan sudah pulang 10 menit yang lalu.

Rumah nya sepi, yang di rasa sunyi. Laureen sudah biasa tapi ini terasa berbeda.

Rumah yang seluas ini, Laureen hanya di tinggal sendiri walaupun punya asisten rumah tangga tapi mereka sibuk akan pekerjaannya.

Laureen menatap kaca jendelanya, masih ada tetesan air di sana. Laureen kangen... Laureen kangen sama Maureen.

"Pengin telpon tapi nanti ganggu mereka" Ucap Laureen lesu.

Laureen menatap langit yang mendung, "bang Vano mana ya?" Monolog nya.

"Apa... Gak balik lagi?"

Laureen berjalan ke luar kamar, ia membuka kamar Maureen yang serba pink.

Laureen hanya duduk di tepi kasur ia tidak tau kenapa dia bisa masuk ke kamar Maureen, pikiran nya hanya terfokus pada Maureen dan Devano.

Kemudian mata Laureen tertuju pada meja belajar Maureen yang berserakan.

"Lo lagi belajar ya Mau? Eh tunggu, artinya Maureen pergi ke sana dadakan" Tangan Laureen sibuk menumpuk-numpuk buku yang berserakan di meja belajar Maureen seperti nya Maureen sedang belajar untuk ujian tapi karena pergi ke sana jadi di tinggal.

Tiba-tiba siku Laureen tak sengaja menjatuhkan satu buku, saat Laureen mengambil buku itu sebuah amplop berwarna putih jatuh merosot.

Tanpa berlama-lama Laureen mengambil amplop itu di depan amplop itu ada tulisan yang membuat jantung Laureen seketika naik turun.

RUMAH SAKIT TIARA KASIH

Laureen membuka amplop itu dengan cepat badannya terduduk di lantai yang dingin kalah membaca tulisan yang ada di dalam kertas itu.

Laureen menggelengkan kepalanya seolah tak menerima kenyataan, "Gak, gak mungkin!" Teriaknya Laureen menjambak rambutnya Frsuasi.

"Gak!! Maureen sehat!! Gak mungkin!!" Ucap nya kekuh.

"GAK MUNGKIN, ARGHHH!!!" Laureen menjambak rambutnya kasar.

Kedua asisten rumah tangga berlari tergopoh menemui Laureen, Laureen memiliki gangguan mental yang di deritanya sejak kecil.

Ganguan mental yang bernama Mental illness. Gangguan mental ini di sebabkan oleh sesuatu yang mengaruhi pikiran, perasaan, suasana hati, atau prilaku seseorang. Laureen mengalami penyakit mental ini di usianya yang dini, penyakit ini jarang sekali timbul, terakhir kali datang di usianya yang ke 10 tahun, 6 tahun terakhir ia sudah bisa menerima keadaan, pikiran yang tenang, Laureen juga di bebaskan oleh ayahnya karena tidak mau memengaruhi perasaan anaknya.

Bi siti dan bi ayu menyangka penyakit mental ini sudah sembuh, tapi ini datang kembali. Selama ini Laureen berdamai dengan keadaan ia menjalankan hidupnya dengan positif thinking.

"ARGHHH GAK MUNGKIN!!!" Teriaknya.

Laureen tak terima, sangat tidak terima. Kali ini ia tidak akan berdamai dengan keadaan, ia tidak terima dan tak akan pernah terima.

"INI BOHONG, SEMUANYA BOHONG!! MAUREEN SEHATT!! MAUREEN GAK MUNGKIN SAKIT!! MAUREEN SEHAT SELAMA INI!! DIA GAK MUNGKIN SAKIT!!" Teriak Laureen tak henti-henti nya menjambak rambutnya seolah ingin keluar dari mimpi buruknya ini.

PERGI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang