(51) Sepatu Roda

30 1 0
                                    

Annyeonggggggg

Apaaa kabarr All???

Are you okay??

Ayolah udah 2023 masaa masih nanti yang udah pergi.

-SELAMAT MEMBACA-

Semenjak pulang dari Singapura, Laureen dan Maureen menghabiskan waktu liburnya di kamar, dua gadis kakak beradik itu hanya sibuk malas-malasan layaknya beruang yang mau hibernasi.

“liburan udah mau selesai kalian gak mau jalan keluar?“ tanya Devano setiap harinya.

Kini Laureen yang fokus menonton film favoritnya yang tak lain dan tak bukan film kartun Spongebob SquarePants, ia memangku laptop nya dengan mata yang sibuk menatap layar laptop, tapi tidak dengan tangannya.

Tangannya bergerak-gerak mencari sesuatu, bagaimana tak mendapatkan nya orang matanya sibuk melihat Spongebob dan Patrick yang tengah adu bacot, sesekali ia tertawa entah apa yang lucu. Laureen sekarang layaknya orang gila, yang sesekali tertawa.

Entah membosankan atau tidak, ia hanya menonton film yang itu dan itulah, ia akan mengulang nya sampai dirinya puas, walau ia tau membaca buku lama tak akan merubah endingnya, toh Laureen nggak membaca dirinya menonton.

Benda yang sedari tadi ia cari akhirnya bertemu juga, makanan kramat yang sangat ia sukai yakni cokelat nextstar.

Maureen yang di samping nya berkedik ngeri melihat Laureen yang tertawa terbahak-bahak.

Dua katak beradik itu sama-sama fokus pada tontonan nya masing-masing, dan ini? Bukannya fokus Maureen sedikit terganggu dengan tawa bak kunti milik saudara nya.

Jangan tanya yang di tonton mereka sama, Maureen enggan menonton makhluk laut yang prik itu. Ia sibuk menonton film berbie di laptop nya, Maureen menonton film barbie yang tak jauh prik dari film yang di tonton Laureen.

Film barbie dengan wajah cantik tapi tidak dengan kata-kata nya, suara yang di isi oleh orang-orang di aplikasi berwarna hitam itu.

Mengapa harus ada kata, mandi?

Begitu kata barbie berwajah cantik itu, Laureen yang hapal setiap Devano ngoar-ngoar menyuruhnya mandi, mereka akan mengikuti kata barbie yang gutluking tapi tak gutakhlak itu.

Laptop Laureen dan Maureen di tutup secara paksa oleh orang di depannya ini, mereka mendongak menatap malas laki-laki itu.

Devano mengambil dua laptop berlogo apel itu dengan cara paksa, "Gak ada nonton-nonton lagi!" Tegasnya.

Laureen yang tengah tengkurap mendudukkan tubuhnya malas, "Terus kita ngapain?" Tanyanya.

"Kalian berdua keluar, jalan-jalan kek, terserah pokoknya, yang penting jangan di apart, lusa udah mulai sekolah" Ucap Devano berkacak pinggang layaknya emak-emak.

Maureen menggaruk pipinya, "Ya udah yuk, Lau" Ajak Maureen.

*****

Cukup lama mencari tujuan, kini mereka berdua bersepakat untuk ke taman yang pengunjung nya bisa di bilang sangat ramai.

Laureen dan Maureen duduk di rumput, Maureen mengeluarkan benda dari tas ransel nya.

Ia mengeluarkan banyak pensil warna dan banyak kuas disana, "Anjirr, ngapain lo bawa kuas 'kan itu pensil warna, kalo mau pake kuas itu cat air, goblok!" Maki Laureen tak tertahan.

"Tadi kebawa" Cengir Maureen.

Cukup lama mereka fokus ke kegiatannya masing-masing, Maureen yang ahli menggambar langsung menunjukkan hasil gambarannya pada Laureen.

PERGI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang