Haloooooo
Eh-eh tau gaa?
Ga jadi deh
-happy reading-
Untuk pertama kalinya Laureen dan Maureen berjalan berbarengan memasuki gerbang SMA Cakrawala, membuat banyak pasang manatap nya.
Dan untuk pertama kalinya Laureen dan Maureen sekolah di kelas XI.
"Lo naik, Lau?" Tanya Laureen.
"Wuih, gila ngeremehin lo" Laureen menggelengkan kepalanya tak percaya.
"Canda anjir" Ucap Maureen di sela-sela tawanya.
"Makanya mulut lo di jaga nanti gue sumpel pake softek" Ancam Laureen.
"Gila, masa di sumpel sama pembalut!" Kesal Maureen.
"Yoi yang masih ada slay ny---"
"Laureen!! Jorok!!" Potong Maureen.
"Apanya yang jorok?" Tanya Laureen tengil.
"Lo!"
"Orang cantik bak princess di bilang jorok!" Kesal Laureen.
Mata Laureen tertuju pada saku almamater milik Maureen, dengan cepat kilat ia mengambil alih botol kecil berwarna putih itu.
"Apaan nih?" Laureen memutar-mutar botol putih di tangannya.
"A-anu vitamin" Jawab Maureen.
"Yakin?" Tanya Laureen memastikan.
"Iya sumpah, sini ih" Maureen mengambil paksa botol putih itu.
"Jangan suka boong ya, Mau? Lo gak mau 'kan gue bohongin?"
"Ng-nggak ini emang vitamin" Ucap Maureen.
Laureen tersenyum manis, "Gue percaya deh" Ucapnya.
Maureen tersenyum kecut, tersenyum untuk dirinya sendiri. 'Maaf Lau, udah bohongin lo' batin Maureen.
"Udah ayokkk" Laureen mengirit Maureen layaknya sapi.
"Gue masuk ya, Lau, jangan rindu" Ucap Maureen di depan kelasnya.
Laureen memutar bola mata malas, "Buat apa rindu anjir, liat muka lo aja udah enek" Ucap Laureen.
"Nyelekit banget"
Laureen berjalan ke arah kelasnya yang berada di samping kelas Maureen, dengan tampang tak sabaran Laureen membuka pintu kelas.
"Sini, Ren" Ajak Salsa menepuk-nepuk kursi di sebelah nya.
Laureen berjalan kemudian mendarat
'kan bokongnya di kursi samping Salsa, "Gimana, Ren? Gak pincang 'kan?" Tanya Salsa dengan mata kembali fokus ke novelnya.
"Alhamdulillah, masih utuh" Ucap Laureen mengelus dadanya, sok dramatis.
"Pagi, pacar" Sapa Rayyan yang kini tengah menyeret Gilang.
"Nih gara-gara nungguin lo 'kan dapet bangku di belakang" Gerutu Rayyan.
Memang tadi Gilang minta di tunggu katanya sudah mau pake sepatu, pas Rayyan tiba di rumahnya ia malah ngorok tidak jelas.
Jadilah seperti ini, ia hanya bisa duduk manis di bangku paling pojok dengan bersandar tertekan.
"Gapapa enak bisa gini" Ucap Gilang yang kini tengah bermain dengan kursinya, dua kaki belakang kursi ia biarkan menginjak lantai sedangkan dua kaki di bagian depan ia layangkan.
![](https://img.wattpad.com/cover/325921598-288-k792142.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
PERGI
Random⚠️PROSES PERBAIKAN⚠️ kisah sepasang gadis kembar yang banyak perbedaan. Dari perbedaan itulah membuat mereka membenci satu sama lain. Dan semesta menakdirkannya menyukai satu laki-laki yang sama. Akankah mereka mau mengalah? Dua gadis yang dekat ta...