(48) Indomie

16 1 0
                                    

Huhuuuuuuuuuuuu

Ikan, ikan apa yang bikin stress??

Ihhhh 'kannn cuma HTS!!!!!!!!!!!

Do you miss meeeee???

-HAPPY READING-

Hari ini adalah hari minggu, Laureen asik rebahan dengan menduseli selimut putih nan tebal di kasurnya.

Dari pukul 6 pagi tadi Maureen sudah hilang ntah kemana. Untuk buang air kecil saja Laureen sungkan.

Tapi.... Perutnya? Ah sepertinya Laureen harus bergerak.

Laureen duduk dengan malas-malasan ia memakai sendal rumahan eh 'kan bukan rumah, jadi sendal apartementan ia berjalan ling-lung ke arah kamar mandi yang tersedia di kamar.

Setelah beberapa menit, Laureen keluar dari kamarnya ia berjalan ke dapur toh tujuannya keluar untuk mencari makan.

Laureen melihat Maureen yang asik berdiri nangkring di depan kitchen.

Laureen berjalan letoy ke arah Maureen, "Makan apa, Mau?" Tanyanya seenaknya jidat.

"Lo mah enak banget, bangun nanya mikin ipi miu!" Semprot Maureen menggebu-gebu.

"Gue nanya baik-baik" Ucap Laureen jengkel.

Laureen mengamati Maureen yang tengah menuang bumbu mie instan ke mangkuk.

Laureen mencoel bumbu mie yang ada di satu mangkuk kemudian langsung memasukkannya ke dalam mulutnya.

Laureen terus saja menoel ke mangkuk satunya karena disana ada tiga mangkuk yang semua sudah berisi bumbu mie.

Ntah kegabutan apa yang di kuasai Laureen kini jari telunjuknya ia gunakan mengaduk bumbu mie yang tadinya hanya menumpuk di mangkuk.

Maureen sengaja tidak mengaduknya karena ia tau nanti jadinya bakal genyek dan ini? Oh my God!

Maureen berkacak pinggang Seolah-olah ingin menelan saudara kembarnya ini hidup-hidup.

"Gue udah sengaja gak mau aduk! Kok lo aduk sih?" Tanya Maureen kesal.

"Harusnya lo syukur gue bantuin gimana sih?"

Ingin rasanya Maureen merobek-robek wajah tengil saudara nya ini, apalagi saat Laureen kembali memasukkan bumbu mie ke dalam mulut nya.

Sejak kapan gadis itu doyan bumbu mie instan?

Maureen saja terpaksa masak mie instan karena di dapur Devano tidak ada apa-apa hanya tersisa mie dan telur hari ini mereka berencana untuk ke supermarket untuk memenuhi kebutuhan dapur.

Devano keluar kamar nya dengan tergesa-gesa, "Mau kemana bang?!" Tanya Laureen berteriak.

Devano yang memang sengaja akan menghampiri mereka, setelah sampai Devano berujar, "Abang keluar ya? Nanti kalian berdua aja ke supermarket nya nih" Devano meletakkan Blackcrat di meja makan.

"Gak mau makan dulu, bang?" Tanya Maureen.

"Nanti aja, kalian makan berdua ya? Yang akur" Peringkat Devano.

"Emang abang mau kemana?" Tanya Laureen yang duduk di samping kompor di atas kitchen.

"Mau buktiin kalo anak di kandungan Elin itu bukan anak abang" Jawab Devano jujur.

Ntah kenapa Laureen merasa ada batu besar yang menghantam dadanya, sampai sekarang ia belum bisa menerima kenyataan.

"Oh ya udah, semangattttt Lau yakin itu bukan anak abangg!!!" Selamat Laureen.

PERGI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang