Sudarmi yang telah kembali hidup memandang ke arah suaminya yang masih terus memaki-maki para pemuda dan Pramudi yang juga telah ikut memuda itu. Beragam pertanyaan di dalam otaknya tak muat lagi di dalam tempatnya, ingin tumpah ruah meluber keluar. Namun, apa daya, justru karena saking banyaknya pertanyaan itulah ia sendiri tak merasa pertanyaan penting adanya.
"Mas. Bagaimana dengan anak kita, Nala?" bisik Sudarmi setelah dengan mata kepalanya sendiri ia melihat sang suami memegang tampuk kekuasaan, memaksa para pemuda dan Pramudi muda untuk sujud dalam takjub.
Sadali Pandega memandang balik ke arah sang istri. "Jangan khawatir, Darmi. Nala berada di tangan yang benar dan tepat. Ia sudah selamat melalui Obong. Kelak, bila saatnya tiba, kita akan menjemput anak kita itu. Sekarang, kau ikuti saja rencana besar yang sudah ditanggungjawabkan kepadaku. Kekuatan sang putri telah menciptakan pijar dan menghidupkan suar sehingga akan ada kekuatan-kekuatan besar bergam jenis yang terpanggil untuk datang kemari," ujar Sadali Pandega.
Sekali lagi Sudarmi sama sekali tak paham dengan apa yang dikatakan suaminya. Namun, ia ikut saja, tetap akan menyertai sang suami dan melaksanakan apa yang diminta dan diinginkannya.
"Ada untungnya juga Pramudi dan Darmadi bertahun-tahun lalu membantai orang tua Wong Ayu. Setelah bertahun kemudian, aku tidak menyangka bahwa anak perempuan itu tumbuh menjadi seorang sosok penting yang membuka pintu gerbang kekuatan sang Durga. Dendamnya menciptakan alasan dan fondasi yang kuat bagi sang putri kegelapan untuk menggunakan Obong sebagai titik awal dan utama kemunculannya ke muka bumi," ujar Sadali Pandega yang cenderung kepada diri sendiri.
Rumah yang dibangun Sadali Pandega bergerak lagi, tapi bukan karena reaksi dari ilmu pesugihan kandang bubrah yang bekerja lagi, tetapi oleh karena getaran keras yang terjadi di dalam kamar keramat dengan altar bercandi di dalamnya. Altar retak, terbelah menjadi dua.
Kekuatan sang Durga mengambil alih sepenuhnya desa Obong dari kekuasaan Nyi Blorong. Penawaran Nyi Blorong dengan menggunakan umpan nafsu, berahi, hasrat dan syahwat nyatanya kalah telah oleh tumpukan dendam kesumat, kebencian, keputusasaan, dan penderitaan yang memang telah terpelihara dengan baik. Laut Selatan memang bisa memberikan kekayaan, kenikmatan berahi dan stamina, tetapi ujung Timur menganugerahkan kekuatan untuk membalas segala hal yang membuat rasa pilu tumbuh subur dalam kehidupan manusia.
Segala jenis mahluk astral tak kasat mata, setengah kasat mata, sampai yang cukup sering terlihat, beragam jenis, melintasi lini masa; terlepas keluar dari kuburan, pepohonan besar, sumur kuna, bangunan-bangunan keramat, hutan, gua di kaki gunung dan bukit, kolam, danau dan sungai; tanpa kepala, tanpa kaki dan tangan, tanpa tubuh yang nyata; jin, siluman hewani dan manusiawi, peri perempuan telanjang bulat berterbangan dan merayap serta gigi setajam silet dibalik senyum manis wajah cantik menipu; binatang melata dari lumpur dan air, dari bangkai binatang, dari air sungai dan retakan kayu ponon lapuk, beterbangan dari balik kabut dan angin atau memenuhi cakrawala dengan tubuh berbulunya.
Sang ratu kegelapan muncul dengan menyeret nyawa dan jiwa membelah lautan dosa menginjak ribuan tengkorak kepala manusia yang digelar oleh sang Kala. Sosok itu mencium bau yang tak asing, aroma kehidupan dan masa muda yang menjanjikan.
Soemantri Soekrasana berjalan pelan dan hati-hati menembus gelapnya hutan setelah menyebrangi sungai Pratama, menginjak bebatuan yang muncul ke permukaan. Sepasang sepatu kanvas berwarna abu-abunya yang lusuh dan usang sudah semakin kotor oleh perjalanan selama berjam-jam sebelumnya. Ia sudah mengendus hawa magis di sekitar desa ini beberapa hari lalu belasan kilometer jauhnya. Pertemuannya dengan Pak Kuranji dan Nala Turasih yang sedang dikerubungi para siluman buaya sungguh menydarkan bahwa suar yang menuntunnya ke tempat ini memang tidak salah.
Kedua lengannya menyibak ranting pepohonan yang menggapai-gapai bagai jemari yang kurus kering. Tanah yang ia injak gelap pekat, tetapi sinar rembulan yang muncul separuh mencoba memaksa masuk melewati dedaunan pohon yang tinggi dan lebat dengan sebuah usaha yang nampaknya sia-sia. Wilayah itu terlalu gelap gulita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pancajiwa
Horror#1 horrorindonesia [30 Desember 2021] #1 ceritahoror [30 Maret 2022] Pada dasarnya novel ini terdiri dari beberapa plot atau jalan cerita dengan tokoh utama yang berbeda-beda. Namun kesemuanya tetap terkait oleh satu titik: Dusun Pon dan kelima bend...