"Ren, kita beli cemilan dulu gimana biar ngerjain tugasnya gak suntuk-suntuk amat" ucap Kris. Darren pun mengangguk.
"Beli di Indomart aja" Kris pun mengangguk. Mereka berdua pergi ke minimarket bersama.
Saat di minimarket, Kris tidak sengaja melihat seseorang yang dia kenal.
"Kak Rahma?" Panggil Kris. Rahma menoleh.
"Oh hai, kamu temannya Zilan kan? Kris? Darren?" Tanya Rahma. Kris mengangguk. Darren pergi mengambil beberapa camilan dan minuman.
"Beli apa kak?" Tanya Kris ramah.
"Oh ini beli keperluan pribadi, kamu sendiri beli apa?" Tanya Rahma.
"Ini beli camilan kak buat kerkom habis ini" jelas Kris. Rahma mengangguk.
"Mau kerkom dimana emang?" Tanya Rahma lagi.
"Di rumah kak Kesha kak, soalnya Zilan disana katanya" jawab Kris. Mereka pun berjalan ke kasir bersama dengan Darren juga.
"Kalo kalian mau ke mansionnya Kesha, kebetulan aku juga mau kesana" kata Rahma.
"Yaudah kita bareng aja kak" celetuk Darren. Rahma pun mengangguk. Kebetulan hari ini Rahma tidak membawa mobil dan Kris juga Zilan hari ini tidak naik motor melainkan naik mobil jadi kebetulan bukan.
Mereka pun pergi ke mansion Kesha. Sesampainya disana, Rahma turun terlebih dahulu.
"Ayo masuk" ajak Rahma. Kris dan Darren mengikuti Rahma dari belakang.
"Kak Kesha! Zilan!" Teriak Rahma. Namun hening.
"Kalian tunggu sini aja ya, aku ke atas dulu nyari Kesha sama Zilan" Kris dan Darren mengangguk bersamaan.
"Eh coba lo telpon aja Kris, biar Zilannya turun" kata Darren.
"Oiya bener" Kris pun mengeluarkan ponselnya dan mendial nomor Zilan. Telponnya tersambung namun tidak diangkat oleh Zilan.
"Gak diangkat Ren" kata Kris.
"Lagi mandi mungkin" celetuk Darren. Kris menghendikkan bahunya.
Rahma pergi mencari Zilan dikamarnya Kesha namun tidak ada orang, saat Rahma hendak keluar dia seperti mendengar suara isak tangis seseorang. Rahma mengernyitkan dahinya, tidak mungkin Kesha yang menangis dengan suara terisak seperti itu.
Rahma pun mencoba mencari asal dari sumber suara tersebut, dan dia menemukan jika Zilan sedang menangis diam-diam di balkon kamar Kesha.
"Zilan" panggil Rahma dengan lembut. Zilan yang menyadari namanya dipanggil seseorang langsung mengusap air matanya agar tidak terlihat dia sedang menangis.
"Zilan, kamu gapapa?" Tanya Rahma. Zilan menoleh.
"Aku gapapa kak" jawab Zilan dengan senyum yang dipaksakan. Rahma yang tidak mau ikut campur pun akhirnya hanya menganggukan kepalanya saja pura-pura tidak tahu.
"Ada Kris sama Darren dibawah katanya mau kerkom sama kamu" jelas Rahma.
"Oh iya kak, aku turun kebawah dulu ya kak" pamit Zilan. Rahma mengangguk.
Rahma menerka-nerka apa mungkin Zilan bertengkar dengan Kesha, melihat Zilan menangis seperti itu Kesha tidak datang untuk menenangkannya. Rahma berpikir pasti Kesha di rumah karna mobilnya masih terparkir rapi di garasi rumah.
Rahma pun mencoba mencari Kesha di ruang kerjanya. Benar saja ternyata Kesha berada disana bersama dengan Lauren dan Kenny. Sepertinya mereka sedang membahas hal yang serius.
"Kak" panggil Rahma. Kesha menoleh sekilas ke arah Rahma lalu melanjutkan pekerjaannya di depan laptop.
Rahma mendekat kearah Kesha.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAKHESHA (BOOK 1 & 2)
Teen FictionSeorang wanita muda pebisnis sukses untuk sebuah perusahaan real estat di Indonesia, Rakhesha Aquino atau kerap disapa Kesha. Dia cantik, menawan, pintar dan lulusan Oxford bertemu dengan seorang siswa SMA yang nakal, arogan namun sialnya memiliki...