Hari ini weekend, Zilan dan Kesha memutuskan untuk bergelung nyaman dibawah selimut mereka. Kebetulan hari ini Kesha sedang free, jadi dia lebih memilih untuk stay dirumah bersama orang yang dia cintai. Sekarang sudah pukul 9 pagi namun Kesha dan Zilan belum menunjukkan tanda-tanda akan bangun dari tidurnya.
Rahma datang ke mansion ke Kesha dan mendapati mansionnya masih sangat sepi, hanya ada beberapa maid saja yang mengerjakan tugas mereka.
"Wah pasti mereka belum bangun nih" gumam Rahma.
"Eh nona Rahma baru datang ya" sapa salah satu maid dengan ramah. Rahma tersenyum.
"Iya mbak, kak Kesha belum bangun ya?" Tanya Rahma.
"Belum nona, mungkin nona Kesha kebetulan tidak memiliki pekerjaan jadi belum bangun" jelas maid itu.
"Oh yaudah deh mbak, aku ke kamar ku dulu ya" pamit Rahma. Maid itu mengangguk.
Pukul setengah 11 siang, Kesha bangun dari tidurnya. Dia melihat ke samping, ternyata Zilan juga masih tertidur lelap sekarang. Kesha pun memutuskan untuk bangun dan mandi. Setelah selesai mandi dia membangunkan Zilan untuk mandi dan makan siang sekalian.
"Lan, bangun yuk udah siang nih" kata Kesha. Zilan menggeliat pelan.
"Jam berapa kak?" Tanya Zilan dengan suara seraknya.
"Udah mau jam 12, mandi sana habis itu kita makan sekalian" Zilan mengangguk dan bangkit dari tidurnya menuju kamar mandi.
"Aku tunggu dibawah ya" kata Kesha. Zilan mengangguk.
Saat Kesha keluar kamar dia mendengar percakapan seseorang di lantai bawah.
"Jes, udah deh mending lo pergi dari rumah kakak gua sekarang mumpung kakak gua masih tidur" kata Rahma.
Ternyata siang itu Jessen datang kerumah Kesha. Dia memaksa masuk kedalam padahal sudah dihadang oleh satpam. Karna emang semalem Kesha bilang jika ada orang yang bernama Jessen jangan dibiarkan masuk ke mansion, tapi Jessen memberontak dan memaksa masuk kedalam. Untung di dalam dia dicegat oleh Rahma yang kebetulan sedang berjalan di ruang tengah.
"Kenapa sih Lo? Gua kan mau ketemu sama pacar gua, kangen tau" ketus Jessen.
"Pacar Lo dari Hongkong, Lo gak inget Lo udah putus sama kakak gua setahun yang lalu?" Rahma berdecih.
"Udah deh mending lo minggir, gua mau ketemu sama Shasha" Jessen mendorong pundak Rahma.
"Shasha pala bapak kau! Lo gak boleh keatas anjir!"" Teriak Rahma dia menghalau Jessen yang akan naik ke lantai atas.
"Ada apa ini?" Suara Kesha mengalihkan atensi Rahma dan Jessen di lantai bawah.
"Shasha/kak Kesha" ucap Rahma dan Jessen bebarengan.
"Ngapain Lo kesini?" Tanya Kesha dengan nada dinginnya.
Jessen langsung melepaskan cekalan tangan Rahma dan pergi memeluk Kesha.
"Aku kangen kamu Sha" kata Jessen dengan nada manjanya. Rahma mengeluarkan ekspresi jijik sedangkan Kesha menahan kesal.
"Lepasin gua" Jessen menggeleng dan semakin memeluk erat Kesha.
"Aku kangen pelukan kamu Sha, pelukan mu bikin nyaman" kata Jessen. Kesha memandang jengah Jessen.
Dengan sekali hentakan, pelukan Jessen terlepas dari Kesha.
"Lo sadar diri gak sih Lo itu siapa hah? Bisa gak Lo gak bikin gua emosi sekarang?" Ketus Kesha. Aura dominan Kesha keluar, Jessen sedikit meremang dan bahkan Rahma sudah bergidik ngeri.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAKHESHA (BOOK 1 & 2)
Teen FictionSeorang wanita muda pebisnis sukses untuk sebuah perusahaan real estat di Indonesia, Rakhesha Aquino atau kerap disapa Kesha. Dia cantik, menawan, pintar dan lulusan Oxford bertemu dengan seorang siswa SMA yang nakal, arogan namun sialnya memiliki...