RAKHESHA 41

421 30 0
                                    

Hari ini Zilan kembali masuk ke sekolah untuk mengikuti ujian sekolah yang tertinggal. Dia diantar oleh Kesha dan juga Kesha akan menunggunya sampai jam ujian berakhir.

"Kakak yakin nungguin disekolah sampe Zilan selesai ujian?" Tanya Zilan memastikan. Kesha mengangguk.

"Aku kan udah bilang kemaren kalo mau nungguin kamu ujian" Zilan menganggukkan kepalanya.

Mereka berdua sampai disekolah, Zilan langsung masuk kedalam kelasnya sedangkan Kesha berjalan menuju kafetaria di sekolah itu.

Di koridor kelas, Zilan bertemu dengan Kris dan Darren.

"Woy Lan! Akhirnya Lo berangkat sekolah juga" pekik Darren. Zilan tersenyum.

"Udah sembuh Lo?" Tanya Kris.

"Masih agak demam sih, tapi gua yakin kuat kok" kata Zilan. Kris memandang agak khawatir kepada Zilan.

"Yakin lo? Kalo gak enak badan Lo langsung ijin pengawasnya aja" Zilan mengangguk.

"Ayo ke ruang ujian" ajak Darren.

Mereka bertiga terpisah ruangan untuk ujian. Karna nama Darren ada Kris dibagian awal absen mereka satu ruangan, sedangkan Zilan ada diruangan lain.

Di kafetaria, Kesha sedang fokus melihat Ipad-nya. Dia mengecek beberapa email dari organisasi dan Daddy nya. Hingga beberapa saat kemudian ada seorang pemuda yang sepertinya seumuran dengan Kesha menyapanya.

"Eum pagi, kamu ngapain ya disini sendirian?" Tanya orang itu. Kesha melirik keorang itu.

"Anda gak liat kalo saya lagi santai disini" ketusnya. Pemuda itu tersenyum kecut, dia pikir wanita ini ramah.

"Eum.. boleh gak aku duduk disini?" Tanya pemuda itu mulai sedikit caper kearah Kesha. Kesha hanya mengangguk acuh, namun pemuda itu merasa kesenangan.

"Oiya nama kamu siapa? Aku Jodi, aku guru olahraga baru di sekolah ini" Jodi tersenyum lebar.

"Kesha" singkatnya. Mereka berdiam diri cukup lama, Jodi yang bingung ingin berbicara apa lagi sedangkan Kesha didepannya hanya fokus terhadap ipadnya.

Hingga bel ujian berbunyi, Kesha mendapat pesan dari Zilan yang menanyakan apakah dirinya masih berada di kafetaria atau tidak. Kesha tersenyum dan membalas pesan tersebut. Jodi yang melihat Kesha tersenyum pun menjadi terpesona.

"Liat apa sih di ponsel kamu, kok senyum-senyum gitu?" Tanya Jodi sok akrab. Kesha hanya melirik sekilas.

Tak lama Zilan, Kris dan Darren masuk kedalam kafetaria.

"Itu kak Kesha" tunjuk Kris. Zilan awalnya tersenyum namun senyuman itu luntur saat melihat Jodi guru olahraganya mengobrol dengan Kesha.

"Ngapain itu pak Jodi disitu?" Bisik Darren kepada Zilan.

"Caper kali" celetuk Kris. Mereka bertiga pun menghampiri meja Kesha.

"Kakaaaakkk~" panggil Zilan dengan suara yang sengaja dibuat manja. Zilan langsung memeluk Kesha dari belakang.

"Gimana ujiannya? Bisa ngerjain?" Zilan mengangguk antusias.

"Oh jadi Kesha ini kakak kamu ya Zilan?" Tanya Jodi dengan senyum merekah. Dia berpikir dia memiliki kesempatan untuk pdkt dengan Kesha jika Kesha adalah kakak dari salah satu muridnya.

"Hah? Dia bukan kakak aku pak" Jodi mengerutkan keningnya.

"Tadi kamu panggil dia kakak kan?" Tanya Jodi lagi memastikan. Saat Zilan hendak membuka suaranya, Kesha langsung memotong percakapan mereka.

"Zilan ini pacar saya" kata Kesha dengan nada datarnya. Jodi tentu saja terkejut.

"Apa? Kamu bercanda pasti kan? Mana mungkin wanita karir seperti kamu berpacaran sama anak ingusan ini haha" Jodi tertawa. Kesha langsung mengeluarkan aura dinginnya. Zilan yang sadar akan hal itu langsung menggenggam erat tangan Kesha.

"Tidak ada batasan usia untuk siapa mencintai siapa bukankah seperti itu?" Kesha mengeluarkan smirknya. Jodi sedikit meremang saat merasakan aura gelap disekitarnya.

Kris dan Darren sudah terkikik geli dibelakang Zilan. Mereka menertawakan ekspresi guru olahraga mereka yang ketakutan.

"Kak, ayo pulang Zilan laper" Zilan menarik lengan Kesha untuk pergi dari kafetaria. Kesha mengangguk.

Kesha mendekat kearah Jodi dan berbisik, "Jangan pernah menghina Zilan didepan saya, karna anda tidak pernah tau siapa saya sebenarnya" Jodi mematung mendengar perkataan Kesha barusan.

Kesha menggandeng tangan Zilan dan pergi keluar kafetaria, disusul dengan Kris dan Darren. Kesha mengajak Kris dan Darren untuk ikut makan juga bersama mereka. Mereka berdua tentu senang-senang saja karena ditraktir.

Mereka makan disebuah restoran didekat daerah sekolah mereka.

"Sumpah ya gua ngetawain muka pak Jodi tadi haha" Kris tertawa sambil memegangi perutnya.

"Iya anjir, najis banget keliatan capernya didepan kak Kesha" timpal Darren.

"Dia emang orangnya gitu ya?" Tanya Kesha.

"Emang gitu kak, suka nyepik sana sini disekolah juga gitu sama murid-murid cewe yang cantik dideketin gitu" kata Zilan. Kesha hanya ber-oh ria saja.

Ponsel Kesha berdering, nama Daddy nya tertera di layar pemanggil. Kesha mengangkat teleponnya.

"Aku keluar dulu bentar ya" pamit Kesha kepada Zilan sembari mencium pucuk rambut kepala Zilan.

"Eh Lan, kak Kesha nanti balik lagi ke Amerika?" Tanya Kris. Zilan mengangguk lesu. Dia mengaduk tanpa minat makanan didepannya.

"Udah gak usah sedih, ujian kan Minggu depan udah kelar lo bisa langsung nyusul kak Kesha kesana" bujuk Darren.

"Iya loh kata kak Rahma juga nanti kak Kesha mau beliin tiket buat kita berdua biar bisa nemenin Lo di Amerika, itung-itung liburan" kekeh Kris.

Kesha kembali masuk kedalam, dia melihat mereka bertiga sudah menyelesaikan makanan mereka.

"Kalian udah selesai makannya, kita pulang sekarang gimana?" Tanya Kesha, mereka semua mengangguk.

Kesha meminta bill kepada pelayan dan membayarnya, setelah itu Kesha mengantar Kris dan Darren kembali ke sekolah untuk mengambil motor mereka.

Di perjalanan pulang, Zilan lebih banyak diam. Dia hanya memandangi pemandangan diluar jendela mobil. Saat sampai dimansion, Zilan langsung turun dari mobil dan masuk kedalam mansion. Kesha menghela nafasnya dan ikut masuk kedalam menyusul Zilan.

RAKHESHA (BOOK 1 & 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang