EPILOGUE

367 28 0
                                    

Zilan mematut dirinya didepan cermin. Dia terlihat tampan dengan setelan jas berwarna navy. Rambutnya yang berwarna hitam ditata sedemikian rupa, Zilan tampak lebih maskulin hari ini. Wajahnya dipoles make up tipis agar terlihat segar.

Kris dan Darren melongok kedalam kamar Zilan.

"Alamakkk gantengnya sahabat gua hari ini" goda Darren. Zilan hanya tersenyum salting.

"Uluuhh yang mau official sama kak Kesha, gua iri pokoknya!" Kris pura-pura bersedekap dada didepan Zilan, Zilan terkekeh.

"Makanya tembak noh kak Rahma, kan kak Rahma juga nungguin Lo" Kris membolakan matanya.

"Emang iya?" Darren menepuk jidatnya, Zilan merolingkan matanya malas.

"Perasaan dulu ngatain gua katanya gua polos, padahal dirinya lebih polos dari gua cih" Zilan berdecih.

Rahma melongok ke kamar Zilan. Dengan balutan dress panjang berwarna biru muda yang mengekspos bahunya, Rahma terlihat sangat cantik hari ini.

"Lan, udah siap?" Kris, Darren dan Zilan menoleh ke Rahma dan terpukau dengan kecantikan Rahma.

"Mingkem Kris" ledek Zilan. Kris langsung buru-buru memalingkan mukanya. Zilan dan Darren hanya tertawa.

"Kalo udah siap, turun ke bawah ya" Zilan mengangguk.

Saat Zilan hendak turun kebawah, ada seorang pria paruh baya menghampirinya. Zilan membolakan matanya.

"Papah?" Arga tersenyum.

"Halo sayang, maaf papah gak ngasih tau kamu kalo papah Dateng kesini" Zilan nampak sedikit gelisah, dia takut Rossa ikut datang ke acaranya hari ini. Arga yang menyadari kegelisahan putra semata wayangnya langsung menghampirinya.

"Mamah mu tidak ada disini, dia masih berada di penjara sayang" Zilan bernafas lega.

"Sudah siap? Ayo ayah temani kamu turun kebawah" Zilan mengangguk.

Zilan, Kris, Darren dan Arga turun ke bawah. Tampak disana sudah ada banyak tamu entah dari kolega Kesha, kolega Stevan maupun keluarga Kesha dan Zilan. Zilan gugup setengah mati. Kris memegang pundak Zilan.
,
"Santai Lan, Lo kek mau ke Medan perang aja haha" ledek Kris. Zilan hanya berdecih.

Tak berapa lama, Kesha turun ke bawah bersama Stevan dan Ribella. Seluruh pasang mata menatap terpesona dengan kecantikan Kesha. Dengan balutan dress berwarna navy dengan campuran warna putih, bahu putih bersih yang terekspos dan rambut yang disanggul cantik dengan mahkota bunga yang melilit di sanggulnya menambah kesan elegan untuk Kesha.

"Buset kak Kesha cantik banget anjir" bisik Darren.

"Mingkem Lan" goda Kris. Wajah Zilan langsung memerah seperti tomat.

Kesha sampai di depan Zilan dan tersenyum manis. Jantung Zilan berdetak berkali-kali lipat. Kakinya terasa lemas. Dia tidak berhenti mengagumi kecantikan Kesha.

Alen mengambil alih untuk menjadi MC di acara pertunangan Kesha dan Zilan. Ya hari ini adalah hari pertunangan Zilan dan Kesha. Kesha menepati ucapannya kepada Rahma untuk bertunangan dengan Zilan sebelum Zilan masuk kuliah. Setelah dimana hari Kesha melamar Zilan, tepat setelah 1 bulan kemudian Kesha merencanakan pertunangannya dengan Zilan. Pertunangan ini tidak jadi diadakan di Amerika, mengingat banyak sekali mafia disana yang mengincar Kesha. Maka dari itu Kesha memilih mengadakan pertunangan di Indonesia saja.

"Baiklah, tidak perlu basa basi lagi. Untuk kak Kesha dan Zilan silahkan sematkan cincin di jari masing-masing pasangan"

Zilan mengambil cincin dengan model diamond yang mengelilingi setiap lingkar di cincin itu, dia memasangkan di jari manis Kesha. Kesha juga mengambil cincin dengan model sama namun hanya ukiran dan beberapa diamond di setiap lingkar cincinnya dan memasangkan di jari manis Zilan. Cincin milik Zilan adalah cincin yang sama saat Kesha melamarnya. Ada ukiran masing-masing nama di dalam cincin itu.

RAKHESHA (BOOK 1 & 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang