RAKHESHA 31

966 57 2
                                        

Setelah beberapa hari dirumah Zilan pun kembali ke sekolahnya. Mereka mulai hidup normal lagi, Zilan yang kembali ke sekolah dan Kesha yang sibuk dengan pekerjaannya. Belum lagi tentang pelantikannya menjadi ketua mafia.

Kesha sudah membicarakan hal ini kepada Stevan, acara pelantikannya akan dimulai bertepatan dengan hari ujian sekolah Zilan. Stevan sengaja memilih waktu itu agar Zilan tidak tahu jika Kesha sudah dilantik menjadi ketua mafia. Karna Kesha harus pergi ke New York hari itu dan untuk meminimalisir jika terjadi apa-apa. Walaupun acara ini hanya dihadiri oleh para petinggi di Hawkwatch namun tidak menutup kemungkinan jika ada beberapa tikus yang menyelinap masuk.

"Lan, Lo udah ketinggalan banyak pelajaran Lo yakin sama ujian ini?" Tanya Kris khawatir. Zilan terkekeh.

"Sans, kan ada kak Kesha haha" Zilan tertawa.

"Bajigur, bener juga sih Mayan ada yg bantu belajar kan" kata Kris. Zilan mengangguk.

"Pulang sekolah nge-gym kuy, lama kali kita gak work out" ajak Darren.

"Work out work out gaya Lo, tinggal bilang aja angkat beban" Kris menonyor kepala Darren.

"Beban keluarga kek Lo? Haha sini gua angkatin, gua banting sekalian" Darren tertawa terbahak-bahak. Kris hendak memukul lagi namun Darren menghindar lebih cepat.

"Sialan Lo ya!" Pekik Kris. Zilan tertawa melihat tingkah konyol kedua sahabatnya. Emang Kris sama Darren ini orangnya receh sekali.

"Gua gak ikut ah kalo nge-gym" kata Zilan. Kris dan Darren menoleh bersamaan kearah Zilan.

"Kenapa?" Tanya Kris penasaran. Zilan cuma mengeluarkan cengirannya.

"Kak Kesha gak suka kalo gua punya perut sixpack haha" Kris memandang datar Zilan. Jawaban macam apa itu.

Zilan dan Darren menahan tawanya melihat raut wajah Kris yang datar seperti triplek.

Jam pulang sekolah pun berbunyi, seperti biasa Zilan akan pergi ke kantor Kesha karna Kesha saat ini tidak bisa menjemputnya.

Tok.. tok.. tok..

"Masuk" kata Kesha. Zilan membuka pintu ruangan Kesha.

"Kak" panggil Zilan sembari menyembulkan sedikit kepalanya kedalam.

"Oh kamu, udah pulang ya?" Tanya Kesha. Zilan mengangguk, dia masuk kedalam ruangan Kesha.

Zilan menaruh tasnya di salah satu sofa di ruangan Kesha. Dia menghampiri Kesha dan langsung mengambil tempat duduk dipangkuan Kesha. Dengan gerakan tiba-tiba Zilan memeluk Kesha. Kesha tersenyum dan membalas pelukan Zilan.

"Ada apa? Tumben langsung peluk, biasanya malu kalo dikantor haha" Kesha terkekeh.

"Zilan lelah kak, pengen peluk kakaaakkk" Zilan semakin erat memeluk leher Kesha.

"Kangen ya?" Tanya Kesha. Zilan mengangguk.

"Kangen yang banyak hihi" Kesha kembali mengeluarkan kekehannya.

"Yaudah peluk yang erat ya" kata Kesha. Zilan mengangguk, dia menyandarkan kepalanya diatas bahu milik Kesha.

Disana sudah tercium bau parfum Kesha yang begitu segar, perpaduan antara bunga camomile dan aroma buah jeruk. Benar-benar memabukkan.

Kesha kembali fokus ke komputernya, ada beberapa berkas yang harus dia periksa hari ini.

"Kamu udah makan?" Tanya Kesha disela-sela pekerjaannya. Zilan menggeleng.

"Kenapa belum makan hum?" Tanya Kesha lagi.

"Mau sama kakak aja" lirihnya. Kesha berhenti mengotak-atik komputernya.

RAKHESHA (BOOK 1 & 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang