RAKHESHA 29

916 62 5
                                    

Pasca kejadian Rossa yang menculik Zilan, itu membuat Zilan jadi pendiam. Zilan benar-benar tidak mau keluar mansion selama beberapa hari, dia takut jika dirinya pergi keluar akan bertemu Rossa kembali. Kesha benar-benar membawa Rossa ke pengadilan untuk melaporkan semua perbuatannya kepada pihak yang berwenang. Keluarga Laura pun sudah menemui Kesha untuk meminta maaf perihal perjodohan Laura dan Zilan yang mana malah membuat Rossa menjadi terobsesi dan terseret ke jeruji besi.

Kesha tidak ada pilihan lain untuk memaafkan mereka, namun tidak dengan Rossa. Bahkan Arga pun sangat kecewa dengan perbuatan Rossa. Yang dia tahu jika Rossa hanya akan menyuruh Zilan untuk tinggal dirumah bukan untuk dikurung disebuah rumah. Dia menyesal sudah meninggalkan Zilan di Indonesia bersama istrinya.

Saat ini Zilan sedang berada didalam kamar bersama Kesha, dia benar-benar tidak mau pergi jauh dari Kesha.

Tok.. tok.. tok..

"Nona, ada Kris dan Darren yang ingin menemui tuan muda Zilan" ucap Zayn.

Kris dan Darren sama khawatirnya dengan keadaan Zilan pasca kejadian tersebut. Karna kejadian itu benar-benar membuat Zilan menjadi sangat pendiam dan seperti ketakutan.

"Ya, suruh mereka kesini aja" teriak Kesha dari dalam kamarnya.

"Zilan, ada Kris sama Darren yuk bangun" kata Kesha. Zilan mengucek matanya. Dia masih sedikit mengantuk, beberapa hari terakhir dia tidak bisa tidur dengan nyenyak.

Tok.. tok.. tok..

"Zilan" panggil Kris. Kesha menyuruh Kris dan Darren untuk masuk kedalam.

"Gimana kak keadaannya Zilan?" Tanya Kris.

"Ya seperti yang kalian lihat" jawab Kesha. Zilan masih bergelung nyaman dipelukan Kesha.

"Lan, gua bawain makanan kesukaan Lo nih" kata Darren sembari memberi sebuah kantong plastik berisi ayam goreng bumbu pedas.

Zilan bangun, dia melihat sekilas ke arah Darren dan mengambil kantong plastik itu.

"Makasih" lirihnya. Kris dan Darren memandang sedih kearah Zilan yang seperti tidak ada semangat dalam hidupnya.

"Kalian ngobrol dulu ya, aku mau kebawah sebentar" saat Kesha hendak turun dari ranjang, lengannya dipegang erat oleh Zilan.

Zilan menatap Kesha seakan-akan berbicara jika dirinya tidak mau ditinggalkan oleh Kesha sendirian. Kesha tahu itu, dia memegang lembut tangan Zilan dan tersenyum lembut kearah Zilan.

"Cuman sebentar, lagian kan ada Kris sama Darren" bujuk Kesha. Zilan menggeleng pelan. Kesha tersenyum lagi dia berusaha melepaskan cekalan tangan dari Zilan yang begitu erat memegangnya.

"Iya Lan, ada kita kok yang bakal jagain Lo sementara" kata Kris. Zilan memandang Kris dan Darren secara bergantian dan perlahan melepaskan cekalannya di lengan Kesha.

"Sebentar ya" pamit Kesha, dia mencium kening Zilan sekilas lalu pergi keluar kamar.

Zilan menundukkan wajahnya, semuanya diam. Mereka tidak tahu harus memulai pembicaraan seperti apa. Mereka menjadi seperti orang asing.

"Kapan Lo bakal berangkat ke sekolah lagi Lan?" Tanya Darren. Zilan menggeleng pelan.

"Lo udah banyak ketinggalan pelajaran Lan, mana bentar lagi ujian" kata Kris.

"Aku takut mau keluar dari sini" lirih Zilan, dia memandang ke arah jendela dengan tatapan kosong. Kris dan Darren saling pandang.

"Lo tenang aja, gua sama Kris bakal jagain Lo terus kok" kata Darren. Kris memegang pundak Zilan.

"Lo gak usah takut Lan, kita berdua bakal selalu ada disamping Lo kok" bujuk Kris. Tiba-tiba Zilan menundukkan wajahnya dan terisak.

"Hikss.. takut.. Zilan takut hikss.. kakak..." Zilan menangis, traumanya kembali. Dia menutupi mukanya dengan kedua tangannya. Kris dan Darren spontan memeluk Zilan bersama-sama.

RAKHESHA (BOOK 1 & 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang