RAKHESHA 36

986 52 4
                                        

Saat ini Zilan sedang berbaring bersama Kesha diatas ranjang. Hanya Zilan yang berbaring sih sedangkan Kesha sedang duduk bersandar dan fokus ke depan laptopnya. Zilan terus memeluk Kesha, dia takut jika tiba-tiba Kesha pergi meninggalkannya. Zilan terus memandang ke arah Kesha, Kesha yang merasa sedang ditatap intens pun menoleh kearah Zilan.

"Ada apa?" Tanya Kesha. Zilan hanya menggeleng dan mempererat pelukannya kepada Kesha.

Rahma tiba-tiba datang dan menerobos masuk kedalam kamar Kesha.

"Kakak!" Pekiknya. Kesha menoleh kearah pintu kamarnya. Disana Rahma sedang berdiri dengan cengirannya.

Rahma mendekat kearah mereka berdua. Rahma pura-pura terkejut dengan keberadaan Zilan.

"Loh Zilan? Kamu ngapain disini?" Tanya Rahma. Zilan mendudukkan dirinya.

"Emang Zilan gak boleh disini kak?" Tanya Zilan balik.

"Ya gak boleh lah, kan kamu udah putus dari kakak ku" kata Rahma. Zilan menoleh kearah Kesha. Namun Kesha berpura-pura masih sibuk dengan laptopnya.

"Zilan gak putus kok sama kak Kesha" lirihnya. Rahma dalam hati sedang tertawa jahat, dia senang mengerjai Zilan.

"Apanya yang gak putus, kak Kesha aja udah dijodohin sama orang lain" jelas Rahma. Zilan sangat terkejut dengan perkataan Rahma.

Zilan menoleh kearah Kesha yang masih fokus dengan laptopnya.

"K-kakak itu gak bener kan?" Tanya Zilan dengan suara yang sedikit gemetar. Zilan takut ngomong-ngomong. Zilan takut jika Kesha beneran akan menikah dengan orang lain.

"Ya bener lah, ngapain aku bohong" sergah Rahma. Zilan mengigit bibir bawahnya, matanya tiba-tiba memanas.

"I-itu gak bener kan kak? Jawab Zilan kak" kata Zilan. Kesha menoleh, dia memandang Zilan dengan pandangan yang sulit untuk diartikan.

Zilan kembali memeluk Kesha dengan erat. Perlahan air matanya turun.

"Hikss.. Zilan minta maaf kak, Zilan tau Zilan salah Zilan gak seharusnya ngomong kek gitu ke kakak hikss.. jangan tinggalin Zilan kak, Zilan gapapa kalo kakak sibuk tapi jangan nikah sama orang lain kak hiksss.. Zilan gak mau hikss.." racau Zilan di pelukan Kesha. Rahma tersenyum puas atas aksinya.

"Udah lah Lan, kamu bakal nemuin yang Terbaik kok selain kakak ku" kata Rahma sembari menahan tawanya. Zilan menggeleng brutal.

"Gak mau yang lain hikss.. mau kakak aja hikss.." kata Zilan sembari terisak. Dia semakin erat memeluk Kesha. Kesha terkekeh pelan.

"Kamu percaya kata-kata Rahma?" Tanya Kesha. Zilan mendongakkan kepalanya menatap Kesha. Air matanya masih mengalir deras di pipinya.

"Hahaha Zilan, aduh perutku sakit hahaha" Rahma tertawa terbahak-bahak sembari memegangi perutnya. Zilan menoleh kearah Rahma.

Kesha mengelus kepala Zilan dan menghapus jejak air matanya.

"Terima kasih ya, udah bertahan sama aku selama ini. Walaupun kemaren sempet goyah tapi aku tahu, cintamu begitu besar buat aku" kata Kesha. Zilan masih sesenggukan.

"Kamu hebat Lan, cocok deh buat jadi kakak ipar ku haha" kata Rahma dengan nada bercanda.

"Hiksss... Kakak jangan nikah sama orang lain Zilan gak mau hikss.." Kesha pun menarik Zilan untuk masuk kedalam pelukannya.

"Aku gak nikah sama siapapun kok, kalo pun aku nikah itu pasti sama kamu sayang" kata Kesha. Zilan semakin erat memeluk Kesha.

Setelah itu Zilan melepas pelukannya dan memandang sinis ke arah Rahma.

"Apa?" Tanya Rahma dengan wajah tanpa bersalahnya. Zilan bangkit dari ranjang dan melemparkan guling kearah Rahma.

"Ihh.. kak Rahma jahat udah ngerjain Zilan!" Pekik Zilan sembari melemparkan bantal dan guling secara membabi buta.

"Aduh.. maaf sayangku Zilan, lucu aja ngerjain kamu haha aduh.." Rahma menangkis semua bantal yang dilempar ke arahnya sembar tertawa terbahak-bahak.

"Nih rasain nih udah bikin Zilan nangis!" Pekik Zilan lagi, mereka pun berantem seperti kucing dan tikus. Kesha tersenyum melihat adik dan kekasihnya akur.

Ponsel Kesha berdering, ada nama ayahnya tertera disana.

"Eh stop dulu Daddy telpon" kata Kesha kepada Zilan dan Rahma sembari mengangkat telepon Stevan.

Zilan dan Rahma menghentikan pertengkaran mereka dan fokus memandang kearah Kesha.

"Halo Dad, ada apa?" Tanya Kesha. Stevan diseberang sana sedang mengatakan sesuatu.

"Lusa? Bukannya Minggu depan ya?" Kesha memandang kearah Rahma dan Zilan bergantian.

"Oke, nanti aku suruh Kenny buat pesenin tiketnya besok pagi"

"Iya Dad, love you too" Kesha mematikan teleponnya.

"Kakak mau pergi?" Tanya Rahma. Kesha mengangguk. Dia mengkode Zilan untuk naik keatas ranjang.

Zilan pun langsung naik keatas ranjang dan Kesha langsung memeluk pinggang Zilan.

"Aku besok harus ke Amerika, pelantikannya dipercepat lusa" kata Kesha. Zilan terkejut.

"Kakak mau pergi? Zilan ikut ya" pinta Zilan. Kesha menggeleng.

"Besok kamu ada ujian inget, belajar yang rajin selama aku di Amerika oke" kata Kesha. Zilan langsung menyusup masuk ke pelukan Kesha. Dia menggeleng, air matanya kembali turun.

"Mau ikut kakak hikss.. Zilan gamau sendirian disini kak" kata Zilan. Kesha mengelus kepala Zilan dan menciumi pucuk kepala Zilan.

"Ada Rahma disini, nanti selesai ujian kamu bisa kok nusul aku ke Amerika bareng sama Rahma" jelas Kesha. Zilan menggeleng cepat.

"Gak mau hiksss gak mau disini sendiri kak hikss.." Kesha menghela nafasnya.

"Nanti aku usahain pulang cepet kok, nanti biar Kris sama Darren tidur disini temenin kamu ya" bujuk Kesha. Zilan melepas pelukannya.

"Gak mau! Zilan gak mau sama mereka kak, Zilan mau sama kakak! Pokoknya sama kakak! Hikss.." Teriak Zilan.

"Sayang" panggil Kesha dengan lembut. Kesha menarik Zilan untuk kembali ke pelukannya.

"Disini aja dulu ya, nanti selesai ujian kamu bisa nyusul kesana sama Rahma sama Kris sama Darren juga ya" bujuk Kesha sembari mengelus kepala Zilan. Zilan menggeleng brutal di pelukan Kesha.

"Gak mau hiksss.. pokoknya Zilan harus ikut kesana hiksss.." paksa Zilan. Kesha memandang ke arah Rahma, dia menghela nafasnya.

"Tidur yuk udah malem besok sekolah kan" ajak Kesha. Zilan mengangguk.

"Udah ya gak usah nangis lagi" Kesha menghapus jejak air mata yang masih mengalir di pipi Zilan.

Rahma pun memutuskan untuk menginap di mansion Kesha dan pergi ke kamarnya.

RAKHESHA (BOOK 1 & 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang