RAKHESHA 28

1K 69 0
                                        

Kesha saat ini sedang mondar mandir di kantornya, Zilan sama sekali tidak bisa dihubungi. Kesha sudah mencoba menghubungi Kris dan Darren namun mereka bilang jika Zilan sudah pulang sendirian menggunakan taxi. Dia sudah menyuruh Kenny dan Zayn untuk mencari keberadaan Zilan di mansionnya atau dirumah Zilan namun hasilnya nihil. Rumah Zilan sangat sepi, tetangga mereka bilang jika pemilik rumah pergi beberapa hari yang lalu membawa beberapa koper.

"Gimana ketemu gak?" Tanya Kesha kepada Kenny. Kenny menggeleng.

"Maaf nona tapi semua tempat di sekitar sekolah, mansion dan rumah tuan muda Zilan sudah kami periksa namun tidak ada tanda-tanda apapun" jelas Kenny. Kesha mengumpat disana.

"Shit! Siapa yang berani menculik Zilan sih!" Teriak Kesha sembari menggebrakan meja kerjanya.

"Aku gak mau tau pokoknya kalian harus cari Zilan dimana pun dia berada dan harus ketemu!" Perintah Kesha. Seluruh bodyguard Kesha mengangguk patuh dan pergi dari ruangan Kesha.

"Ken, coba lacak GPS ponsel Zilan dimana titik terakhir dia berada" kata Kesha, Kenny mengangguk.

Kenny mencoba melacak GPS ponsel milik Zilan, disana terlihat jika titik terakhir GPS tersebut berada di halte bus di dekat sekolah Zilan. Kesha memijit keningnya, lalu dia teringat percakapannya dengan Zilan tadi pagi. Jika Zilan bilang dia takut kalau mamahnya akan berbuat sesuatu kepada Zilan.

"Ken, coba kamu dan Zayn lacak keberadaan Tante Rossa dan om Arga. Bisa jadi mereka dalang dibalik semua ini" perintah Kesha.

"Retas keberadaan ponsel mereka dan coba cari tahu kemana mereka pergi beberapa hari terakhir, aku curiga dengan mereka" imbuhnya. Kenny mengangguk, dia keluar ruangan untuk mencari Zayn.

'siapapun Lo yang berani ngusik Zilan gua, Lo bakal mati ditangan gua' batin Kesha.

🔥🔥🔥🔥

Dorr... Dorrr.. dorr

"Keluarin aku dari sini!!" Zilan masih berusaha menggedor pintu dengan keras namun hasilnya nihil.

"KELUARIN AKU DARI SINI!!!" teriak Zilan lagi.

"Hiksss.. keluarin aku dari sini!" Zilan mulai mengeluarkan Isak tangisnya. Badannya meluruh kebawah, dia sudah berusaha sekuat tenaga untuk mendobraknya namun tetap saja pintu itu masih terkunci rapat. Dia terduduk lesu.

"Hikss.. kakak tolong Zilan.. Zilan takut hikss" Zilan memeluk dirinya sendiri.

Tiba-tiba bunyi suara kunci pintu itu membuat Zilan langsung beranjak dari tempat duduknya tadi. Rossa masuk kedalam membawa sebuah nampan berisi makanan.

"Makan lah dulu Zilan, kamu butuh makan" kata Rossa.

"Gak aku gak butuh makan! Aku mau keluar dari sini!" Teriak Zilan, saat dia akan berlari keluar beberapa bodyguard menghadangnya. Mereka mencekal tangan Zilan.

"Lepasin aku! Lepasin!!" Pekiknya. Bodyguard itu menggotong Zilan seperti karung dan membantingnya keatas tempat tidur.

"Maaf sayang, mamah harus ngelakuin ini demi kamu" Rossa melenggang pergi keluar kamar meninggalkan Zilan yang masih meronta-ronta meminta untuk keluar kamar.

"KELUARIN AKU DARI SINI!! hiksss.. keluarin aku dari sini, aku mohon hiksss.." Zilan menyerah dia tidak ada lagi tenaga untuk mendobrak pintu itu.

Zilan rindu dengan Kesha, sangat rindu. Zilan berpikir apakah Kesha mencarinya saat ini, dia tidak bisa membayangkan bagaimana sikap Kesha di sana yang tidak juga menemukan dirinya. Pasti Kesha sangat marah sekali.

RAKHESHA (BOOK 1 & 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang