RAKHESHA B2 - 12

215 26 7
                                    

Zilan pulang dari kampusnya, dia berjalan kedalam mansion dan melihat tunangannya yang sedang berdiri di halaman belakang sembari menelepon seseorang. Senyumannya merekah, dia berlari kecil dan menubruk Kesha dari belakang. Kesha terkejut, dia menoleh kesamping dan melihat Zilan yang sedang tersenyum lebar.

"Oke, nanti aku hubungi lagi" Kesha mematikan sambungan teleponnya. Dia memutar tubuhnya untuk memeluk orang yang sangat di cintai.

"Tumben udah pulang jam segini?" Zilan terkekeh.

"Zilan hari ini cuman ada satu matkul doang kak"

"Udah makan?" Zilan mengangguk.

"Udah tadi sama Raven di kantin kampus" Kesha mengangguk-anggukan kepalanya.

"Kak, eum.. Zilan boleh ngomong sesuatu?" Kesha menatap Zilan yang juga sedang menatapnya.

"Mau ngomong apa?" Zilan agak ragu untuk  mengatakan hal ini.

"Kemaren Zilan dapet undangan party ulang tahun temen kampus Zilan, acaranya diadain nanti malem, tapi..." Kesha menunggu Zilan melanjutkan kalimatnya.

"Tapi apa?" Zilan menghembuskan nafasnya.

"Tapi pestanya di Adain di bar, Zilan boleh Dateng?" Kesha nampak berpikir sejenak. Dia menggeleng.

"Gak usah Dateng ya, kamu titip kado aja sama temen kamu yang Dateng kesana" Zilan mengerutkan keningnya.

"Kenapa Zilan gak boleh Dateng kesana? Zilan kan udah gede" Kesha tersenyum tipis.

"Di bar pasti nanti ujung-ujungnya minum-minum terus mabok, aku gak mau lihat kamu mabok di bar nanti aneh-aneh lagi pas kamu mabok disana" jelas Kesha.

"Tapi Raven maksa Zilan buat Dateng kak" Kesha menghela nafasnya.

"Nurut ya, bilang aja aku gak ngebolehin kamu Dateng kesana oke" Zilan mengangguk pasrah.

"Aku gak mau nanti kamu mabok berat disana terus nanti digodain sama cewe-cewe nakal di bar, kamu mau di grepe-grepe sama cewe-cewe gatel disana?" Zilan menggeleng.

"Makanya gak usah Dateng ya, ini juga buat kebaikan kamu kok" Zilan mengangguk, dia kembali memeluk Kesha.

🍃🍃🍃🍃

Malam hari pun tiba, Zilan melihat Kesha yang sudah berpakaian rapi malam ini.

"Kakak mau kemana?" Zilan menatap Kesha penuh tanya.

"Aku mau ke Venom, tadi Lauren telpon katanya ada sesuatu yang mau di diskusikan sama aku" Zilan mengangguk.

"Kamu kalo ngantuk nanti tidur aja dulu gak perlu nunggu aku pulang, mungkin aku bakal lama" Kesha mencium kening Zilan.

"Aku pergi dulu" Zilan tersenyum.

"Hati-hati dijalan kak" Kesha mengangguk sembari tersenyum. Dia pergi meninggalkan mansion

Zilan merebahkan tubuhnya diatas ranjang, dia membuka laptopnya berniat untuk menonton film favoritnya. Ponselnya berdering, ada nama Raven yang tertera dilayar pemanggil. Zilan memencet tombol hijau.

"Halo, kenapa Ven?"

"Lo jadi pergi gak?"

"Gak, kak Kesha gak kasih ijin gua pergi"

"Halah, sekali-kali ayolah. Kapan lagi kan kita pergi ke bar mewah gratis"

"Lo pergi aja, nanti gua titip kado"

RAKHESHA (BOOK 1 & 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang