Zilan malam itu pulang kerumah, saat dia pulang kerumah dia mendapati jika Rossa seperti sedang beradu argumen dengan seseorang didalam kamar mereka. Dia adalah Arga papah Zilan.
"Ros, kamu gak bisa kek gitu dong kita kan udah sepakat buat jodohin Zilan sama Kesha kenapa kamu tiba-tiba berubah pikiran kek gitu?" Arga tidak percaya dengan pikiran Rossa yang tiba-tiba ingin membatalkan perjodohan antara Zilan dan Kesha.
"Kita bisa kok batalin perjodohan itu, kan Kesha juga belum mengiyakan soal pertunangannya dengan Zilan mas" bantah Rossa. Arga memijit pangkal hidungnya.
"Kamu tau kan, mereka udah pacaran kita gak bisa misahin mereka gitu aja Ros" kata Arga.
"Lagian kita juga masih berhutang budi sama perusahaan Kesha karna mereka mau membantu perusahaan kita yang hampir collapse" imbuhnya.
"Pokoknya aku tetep mau jodohin Zilan sama anak Velyn temen sekolah aku dulu" paksa Rossa.
"Ros, kamu gila ya? Kalo kita batalin perjodohan itu kita juga bakal kehilangan saham yang gede Ros. Sadar kamu" jelas Arga.
"Mas, perusahaan suami Velyn juga gak jauh beda sama perusahaan Kesha bahkan perusahaan suami Velyn lebih besar dari perusahaan Kesha" pekik Rossa.
"Terserah kamu lah Ros, pening aku" final Arga.
Zilan yang mendengar semua perkataan orang tuanya itu seketika tubuhnya melemas, dia tidak menyangka jika mamahnya yang paling dia cintai tega memisahkan dirinya dengan orang yang dia cintai.
Saat Rossa hendak berbalik untuk keluar kamar, dia tidak sengaja melihat Zilan yang berdiri diambang pintu.
"Zilan... Kamu daritadi disitu sayang?" Rossa terkejut melihat kehadiran Zilan disana.
"Mamah mau jodohin aku sama Laura?" Tanya Zilan. Rossa panik saat ditanyai seperti itu oleh Zilan.
Rossa berusaha mendekat kearah Zilan, namun Zilan beringsut mundur.
"Mamah mau batalin perjodohan aku sama kak Kesha? Mamah tega misahin aku sama kak Kesha?" Tanya Zilan, dia menatap kecewa kearah Rossa.
"Sayang, gak gitu dengerin penjelasan mamah dulu ya" bujuk Rossa. Zilan menggeleng.
"Sampe kapan pun Zilan gak akan pernah mau pisah sama kak Kesha!" Pekik Zilan. Dia berlari keluar rumah, pikirannya berkecamuk.
Zilan mengambil kunci motornya dan mengendarai motornya menerjang hujan dimalam itu. Dia tidak memperdulikan teriakan mamahnya. Dia kecewa dengan sikap mamahnya yang dengan seenaknya akan menjodohkan dirinya dengan anak temannya.
Tidak sampai 15 menit Zilan udah sampe di mansion Kesha. Zilan memakirkan motornya dan langsung masuk ke dalam mansion Kesha.
"Astaga tuan muda Zilan, kenapa anda basah kuyup seperti ini?!" Pekik salah satu maid disana.
Seakan tahu apa yang sedang Zilan rasakan, maid itu langsung mengatakan jika Kesha sedang berada di ruang kerjanya. Zilan langsung naik keatas dan menuju ruang kerja Kesha.
Ceklek... Pintu ruangan Kesha terbuka.
Kesha menoleh kearah pintu tersebut dan terkejut melihat Zilan berdiri di ambang pintu dengan pakaian yang basah kuyup.
"Astaga Zilan!!" Pekik Kesha, dia langsung menghampiri Zilan.
"Hiksss.. k-kakak.." Zilan langsung memeluk Kesha saat Kesha mendekat kearahnya. Tubuhnya menggigil kedinginan karna menerjang hujan deras di malam ini.
"Ayo ke kamar, ganti baju ya" Kesha menuntun Zilan ke kamar mereka. Kesha tau pasti Zilan ada masalah, dia akan menanyakannya nanti setelah emosional Zilan membaik.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAKHESHA (BOOK 1 & 2)
Teen FictionSeorang wanita muda pebisnis sukses untuk sebuah perusahaan real estat di Indonesia, Rakhesha Aquino atau kerap disapa Kesha. Dia cantik, menawan, pintar dan lulusan Oxford bertemu dengan seorang siswa SMA yang nakal, arogan namun sialnya memiliki...