RAKHESHA 19

1.2K 81 2
                                    

"Aku sementara tinggal dirumah mu dulu ya Ma" kata Kesha.

"Rumah ku juga kan rumah kakak. Rumah orang tua kita" kata Rahma.

"Gapapa kan tinggal dirumah orang tua ku sementara?" Kesha bertanya kepada Zilan. Zilan mengangguk.

"Selagi itu sama kakak, Zilan gak masalah" ucap Zilan. Kesha tersenyum.

"Ayo" Kesha, Zilan dan Rahma pun akhirnya memutuskan untuk pulang ke rumah orang tua Kesha dulu. Karna jika dia kembali ke mansionnya sendiri pasti Jessen akan datang kesana lagi.

🔥🔥🔥🔥

Rahma pergi ke kampusnya pagi itu bersama dengan Zilan karena Kesha tidak bisa mengantar Zilan ke sekolah hari ini.

Sesampainya di sekolah, ternyata Kris dan Darren sudah menunggu kedatangan Zilan di depan sekolah. Mereka menatap heran saat Zilan keluar dari mobil Nissan Juke putih. Mereka berpikir jika itu bukan mobil milik Kesha.

Saat Zilan keluar ternyata mereka baru tahu jika yang mengantarnya adalah Rahma.

"Loh kak Rahma? Tumben nganter Zilan ke sekolah?" Tanya Kris penasaran.

"Iya Kris sekalian aku ke kampus soalnya kak Kesha gak bisa nganter Zilan ke sekolah" jelas Rahma dengan senyuman manisnya. Kris hanya ber-oh ria.

"Nanti pulang jam berapa Lan?" Tanya Rahma.

"Nanti jam 2 kak" jawab Zilan.

"Nanti hubungi aku ya kalo misal kak Kesha gak bisa jemput, aku kuliah selesai sampe jam 11 doang" kata Rahma. Zilan mengangguk.

Rahma pun berpamitan untuk pergi kepada Zilan, Kris dan Darren.

"Eh kak Rahma kuliah dimana Lan?" Tanya Kris penasaran.

"Ngapain Lo nanya-nanya?" Zilan bertanya balik kepada Kris.

"Aelah tinggal bilang juga" ketus Kris. Zilan terkekeh.

"Di UI jurusan arsitektur, kenapa? Lo naksir sama kak Rahma?" Pertanyaan Zilan berhasil membuat Kris salah tingkah.

"E-enggak anjir" Kris menjawab dengan gugup.

"Nah kok gagap jawabnya haha" Darren balas mengejek Kris yang ketahuan suka sama adiknya Kesha satu ini. Zilan tertawa sedangkan Kris jadi salting.

Rahma saat ini sedang berada di kantin kampus, dia sedang mengerjakan tugas akhir semesternya.

"Hai lagi apa?" Rahma menoleh kearah sumber suara. Ternyata yang menyapanya adalah Kevin.

"Lagi ngerjain tugas akhir semester, lo ngapain disini?" Tanya Rahma.

"Oh gua udah gak ada matkul lagi, pas ke kantin kebetulan liat Lo" jelas Kevin beralibi.

Rahma tau kalo seniornya ini suka sama dia, cuman dia pura-pura gak tau aja. Kevin itu seniornya di kampus, dia juga jurusan arsitektur.

Rahma hanya mengangguk-angguk saja menanggapi jawaban Kevin. Rahma lanjut mengetik lagi.

"Ada yang susah gak? Kalo ada gua bantu" tawar Kevin. Rahma tersenyum dan menggeleng.

"Gak usah kak" kata Rahma.

Dari kejauhan terdengar suara teriakan nyaring adiknya.

"Kak Kevin!" Teriak Daniel dari pintu kantin. Kevin menoleh, dia menatap jengah Daniel.

Daniel menghampiri Kevin dan duduk di sebelah Kevin.

"Hai Rahma" sapa Kevin.

"Hai Dan" sapa Rahma balik.

"Kak, nanti malem ada balapan lagi loh mau ikut gak?" Tanya Daniel. Kevin melirik ke arah Rahma.

"Legal gak? Kalo ilegal gua gak mau" kata Kevin.

"Halah sok-sokan Lo, biasanya juga legal gak legal tetep gabung" ejek Daniel.

"Tapi ini acara legal sih, gua jamin" imbuhnya. Kevin mengernyitkan dahinya.

"Tau dari siapa Lo?" Tanya Kevin. Daniel terkekeh.

"Ada deh, udah Lo mau ikut apa kagak? Kalo iya gua daftarin sekarang" kata Daniel. Kevin mengangguk.

"Okedeh" Kevin setuju. Rahma menoleh kearah mereka.

"Kalian ikut balapan juga?" Tanya Rahma. Kevin dan Daniel mengangguk.

"Kenapa emang Ma?" Tanya Daniel. Rahma menggeleng.

"Gapapa, gua cuman gak suka cowo yang hobi balapan"

Kretekkk..

Hati Kevin serasa dicubit. Secara tidak langsung, Rahma mengatakan dia juga tidak suka tipe seperti dirinya bukan?

"Yaudah kalo gitu gua pergi dulu" pamit Daniel.

"Gua juga pamit ya Ma" Kevin dan Daniel pergi meninggalkan Rahma sendirian di kantin.

Selang beberapa detik ponsel Rahma berbunyi menandakan pesan masuk.

From : Dedek Zilan

Kak, aku udah pulang. Bisa tolong minta jemput sekarang? Kak Kesha nomornya gak aktif :( kakak udah selesai kuliah belum?

Kesha terkekeh melihat pesan Zilan, dia pun membalas pesan Zilan dan buru-buru merapikan barangnya.

Hanya butuh waktu 20 menit untuk sampai di sekolah Zilan. Dia pun memakirkan mobilnya di parkiran sekolah. Zilan dan kedua sahabatnya sudah menunggu disana.

"Eh eh Lan, nanti malem ada balapan. Lo mau ikut gak?" Tanya Kris setelah dia mendapat pesan dari seseorang perihal balapan.

Zilan nampak berpikir sejenak, "Nanti deh gua kabarin, gua harus tanya kak Kesha dulu"

Rahma yang mendengar itu langsung bertanya kepada Kris.

"Kamu juga ikut balapan Kris?" Tanya Rahma penasaran. Kris tersenyum dan mengangguk.

"Kakak mau ikut nonton?" Rahma menggeleng.

"Gak ah, aku gak terlalu suka liat balapan" kata Rahma. Kris menampilkan raut kecewa dan Zilan sadar akan hal itu.

"Kak, kak Rahma ikut nonton aja yuk. Zilan pengen ikut juga kak tapi pasti kak Kesha gak ngijinin Zilan pergi" kata Zilan dengan raut muka sedihnya.

Zilan tahu Rahma itu gak bisa tega sama Zilan. Makanya dia minta bantuan seperti itu sebenarnya hanya alibi agar Kris bersemangat. Terbukti saat Zilan bilang seperti itu, senyum Kris langsung mengembang.

"Iya kak, ikut ya bantuin Zilan sekali-kali. Aku juga pengen dia ikut lagi kek dulu tapi takut sama kak Kesha iya gak Ren" bujuk Kris menyenggol lengan Darren. Darren yang sibuk makan ciki cuman ngangguk-ngangguk aja.

Rahma sempat menimang sebentar, akhirnya dia setuju.

"Oke deh untuk adik ipar kesayanganku" kata Rahma sembari mencubit gemas pipi Zilan. Mereka semua tertawa.

Akhirnya Rahma membawa Zilan pulang kerumah.

RAKHESHA (BOOK 1 & 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang