RAKHESHA B2 - 10

285 23 2
                                    

Kris sedang dalam perjalanan pulang dari kampusnya. Saat dia sedang melaju di kawasan yang cukup sepi, tiba-tiba dia dihadang oleh sekelompok pemotor. Kris langsung mengerem motornya secara mendadak. Dia membuka helmnya dan menatap tajam kearah sekelompok pemotor itu.

"Woy! Jangan ngalangin jalan orang bisa gak?!" Emosi Kris.

Seseorang turun dari motor dan membuka helmnya, Kris membolakan matanya saat mengetahui siapa orang itu.

"Kak Kevin?" Lirih Kris. Kevin berjalan angkuh kearah Kris. Kris turun dari motornya.

"Kak Kevin ngapain disini?" Tanpa babibu tiba-tiba Kevin menonjok wajah Kris. Kris tersungkur dan sudut bibirnya sedikit mengeluarkan darah.

"Maksud Lo apa kak mukul gua hah?!" Kevin menatap nyalang kearah Kris.

"Udah berapa kali gua bilang hah? Jauhin Rahma! Lo budeg?!" Kris bangkit.

"Kak Rahma bukan punya Lo kak! Dia bahkan udah nolak cinta Lo berkali-kali! Lo aja yang gak tahu diri!" Teriak Kris. Kevin semakin naik pitam. Dia hendak kembali memukul Kris tapi Kris lebih dulu memukulnya.

"Lo?!!" Kevin menatap temannya, temannya mengerti dan membantu menghajar Kris beramai-ramai. Tentu Kris kalah, 1 vs 5

Hingga sebuah mobil berhenti di dekat mereka. Seseorang keluar darisana.

"Berhenti!" Semuanya menoleh kearah sumber suara tersebut. Orang itu berjalan mendekat, Kevin membolakan matanya saat dia tahu siapa orang itu.

"Apa yang kalian lakuin hah?"

"Kak Kesha?" Kesha menoleh kearah Kevin.

"Kamu yang ngeroyok Kris? Punya salah apa dia sama kalian?" Semuanya nampak diam. Kesha melirik kearah Kevin dan mendekatinya. Dia mengeluarkan seringaiannya.

"Pasti ini ulah kamu kan?" Kevin nampak diam, dia tidak bisa menjawab apa-apa.

"Kalo Rahma tahu soal ini, aku yakin dia gak akan Nerima kamu buat jadi pacarnya sama sekali"

Kevin mendongak menatap Kesha. Dia sedikit terpaku dengan wajah Kesha. Wajahnya bahkan lebih dewasa dari dirinya, tapi kesan cantik dan elegan masih melekat di diri seseorang yang mendapuk menjadi kakak Rahma ini.

Kesha menghela nafasnya, "Pergi kalian dari sini"

Mereka semua pergi dari hadapan Kesha. Kesha mendekat kearah Kris yang sudah babak belur dan tidak berdaya. Dia membantu Kris untuk berdiri dan memapahnya menuju ke mobil miliknya. Setelah itu Kesha menelepon Lauren untuk mengambil motor Kris di lokasi.

Kesha membawa Kris pulang kerumah, karna dirumah sepi tidak ada siapapun kecuali para maid Kesha terpaksa mengobati luka Kris seorang diri.

"Kamu disini aja, aku ambil kotak obat dulu" Kesha membaringkan Kris di sofa panjang di ruang tengah. Dia pergi mengambil kotak obat dan air putih.

Kris sudah memejamkan matanya, dia tidak tahan merasakan nyeri di sekujur tubuhnya. Dia mendesis pelan, semuanya badannya terasa remuk saat ini.

Kesha kembali ke ruang tengah dengan membawa kotak p3k. Kesha mengobati Kris dengan telaten, Kris bahkan sampai terpesona dengan kecantikan Kesha. Hingga sebuah teriakan memecahkan atensi di ruang tengah itu.

"Ihh!! Kak Kesha ngapain?!!" Kesha menoleh kearah Zilan yang berlari ke arahnya. Zilan terkejut saat melihat tubuh Kris penuh luka.

"Loh Kris?! Lo kenapa anjir?!" Kris menghela nafasnya lelah.

"Dia dikeroyok sama senior di kampusnya" jelas Kesha. Zilan menoleh kearah Kesha, dia mengerutkan keningnya.

"Kok kakak tahu? Kakak pergi berdua sama Kris ya?! Ihhh Kakak!!" Kesha tersenyum, dia mencubit gemas pipi chubby Zilan.

"Kakak gak pergi sama Kris, tadi kakak gak sengaja kok ketemu Kris dijalan terus kakak liat dia dikeroyok yaudah kakak tolongin" Zilan menatap kesal Kris.

"Apa?" Tanya Kris dengan suara lelahnya. Dia sekarang heran dengan sahabat satunya ini, tingkat kecemburuannya meningkat 100% sekarang semenjak sahabatnya ini resmi menjadi tunangan seorang Rakhesha Aquino.

Zilan menggeleng lalu menatap Kesha dan duduk di pangkuannya, "Kakak gak boleh deket-deket sama semua temen-temen Zilan, Zilan cemburu" cicit Zilan di akhir kalimatnya. Dia memeluk erat Kesha.

Kesha mengelus lembut surai hitam Zilan, "Kakak cuman bantu obatin loh gak ngapa-ngapain" Zilan menggeleng, dia mendusel di ceruk leher Kesha.

"Tetep aja Zilan cemburuuuuu" Zilan merengek di pelukan Kesha. Kesha terkekeh, dia mencium kening Zilan.

"You're the only one for me baby boy" Zilan tersenyum malu-malu di pelukan Kesha, wajahnya sudah memerah karena salting.

Kris yang melihat itu seketika merasa iri hati, dia berpikir kapan dia bisa merasakan hal seperti ini dengan Rahma. Dia menghela nafasnya lagi, sepertinya harapan dia bisa bermanja dengan Rahma harus dihilangkan. Rahma bukan tipe seperti Kesha yang akan memanjakan pasangannya, justru Rahma adalah tipe pasangan yang ingin dimanjakan oleh pasangannya.

"Kris, nanti obatnya diminum ya. Aku mau ke kamar dulu" Kris mengangguk lemah. Kesha bangun dengan Zilan yang berada di gendongannya.

"Aku udah kasih tahu Rahma, paling bentar lagi anaknya pulang" Kesha pergi dari hadapan Kris. Kris sedikit melirik kearah Zilan yang ternyata sudah tertidur di gendongan Kesha.

Kesha pergi ke kamar untuk meletakkan Zilan dan juga dia akan beristirahat sebentar.

Tak berapa lama Rahma pulang, dia langsung menghampiri Kris yang terbaring di sofa ruang tengah.

"Kris?" Panggil Rahma. Kris sedikit membuka kelopak matanya.

"Gimana keadaan kamu? Udah baikan?" Kris tersenyum samar. Dia mengangguk.

"Udah, tadi udah diobatin sama kak Kesha" Rahma mengangguk.

"Terus dimana kakak ku?"

"Di kamar, Zilan tidur soalnya" Rahma terkekeh.

"Anak itu emang kalo nempel sama kak Kesha bawaannya molor mulu" Kris memandang Rahma lekat.

"Kak" Rahma menoleh kearah Kris.

"Kapan kak Rahma mau terima cinta aku?" Rahma sedikit terkejut dengan pertanyaan Kris.

"Emang harus ya aku jawab sekarang?" Kris menghela nafasnya.

"Terserah" Kris kembali memejamkan matanya.

Rahma menggigit bibir bawahnya samar. Dia masih ragu untuk menerima Kris menjadi kekasihnya. Rahma akui dia nyaman berada didekat Kris, tidak seperti saat dia didekat Kevin. Namun entah mengapa rasanya masih sedikit sulit untuk menerima cinta anak itu. Rahma melirik kearah Kris yang sudah tertidur.

"Maaf aku buat kamu nunggu" cicit Rahma.

RAKHESHA (BOOK 1 & 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang