RAKHESHA 46 (End)

413 32 7
                                    

Pagi ini Zilan mengantar Kesha ke bandara, ya walaupun sebelum berangkat ke bandara masih ada drama Zilan yang tidak rela Kesha pergi ke Amerika. Namun dengan segala bujuk rayu dan bantuan Rahma serta Kris dan Darren, akhirnya Zilan mau mengantar Kesha ke bandara walaupun sedikit dipaksa.

"Senyum dong, gitu amat mukanya" Kesha menggoda Zilan disampingnya.

Zilan menatap Kesha marah, dia berjalan mendahului Kesha. Rahma, Kris, Darren dan Kesha hanya bisa terkekeh melihat tingkah Zilan.

"Heh Zilan! Jangan jalan sendirian nanti di culik tante-tante loh!"

Zilan membalikkan badannya dan menatap tajam Rahma. Rahma hanya tertawa melihat raut wajah Zilan. Bukannya takut tapi wajah Zilan malah terlihat imut jika merajuk seperti itu.

Mereka berlima sampai di gate 4B penerbangan untuk tujuan New York, Amerika.

"Kak, hati-hati dijalan ya. Semoga selamat sampai tujuan" Rahma memeluk erat Kesha. Kesha mengangguk.

"Jangan lupa hubungi kami kalau sudah sampai disana kak" kata Kris. Kesha tersenyum dan memberikan gestur OK.

Kesha memandang Zilan yang menunduk sembari memainkan kakinya menendang-nendang angin. Kesha menghampiri Zilan.

"Kamu gak mau peluk aku? Aku mau pergi loh" Zilan diam saja. Dia menggenggam erat tali slingbagnya.

"Zilan" panggil Kesha dengan nada lembut.

"Yaudah kalo gitu, aku pergi dulu ya penerbangannya sebentar lagi. Kamu jaga diri baik-baik disini, belajar yang bener oke. Ujian mu 3 hari lagi selesai" Kesha mengelus lembut surai Zilan. Kesha hendak pergi namun suara isakan Zilan membuat Kesha menghentikan langkahnya.

"Hikss.."

Zilan menggigit bibir bawahnya, dia sudah menahan air matanya daritadi agar tidak tumpah namun tetap saja air mata itu akhirnya tumpah juga.

Kesha berbalik arah dan memeluk tubuh Zilan erat. Zilan semakin menangis sesenggukan di pelukan Kesha.

"Hiksss.. k-kakak hiksss.. gak mau ditinggal.." Kesha tersenyum.

"Tahan 3 hari lagi ya, setelah itu kamu bisa nyusul aku ke Amerika" Zilan menggeleng di pelukan Kesha, dia meremas kuat baju belakang Kesha.

"Panggilan untuk seluruh penumpang Asia Air tujuan Indonesia-New York, Amerika Serikat untuk segera memasuki gate karena pesawat akan segera lepas landas 15 menit lagi. Terima kasih"

Kesha melepas pelukan Zilan dan menghapus air mata Zilan. Kesha memajukan wajahnya dan mencium bibir Zilan, dia sedikit melumatnya dan Zilan membalas ciumannya. Dirasa cukup Kesha mengakhiri ciumannya.

"Aku pergi dulu ya, kamu hati-hati disini. Nurut sama Rahma oke" Kesha mencium kening Zilan lembut.

Kesha pergi mengambil kopernya dan memasuki gate. Dia melambaikan tangannya kepada mereka berempat. Zilan masih menangis sesenggukan di pelukan Rahma. Dia masih ngambek sama Kris ngomong-ngomong soal kemaren.

🍃🍃🍃🍃

Hari-hari berlalu, Zilan sudah menyelesaikan ujiannya. Tepat setelah ujian Zilan berakhir, Kesha menepati janjinya. Dia langsung membelikan tiket penerbangan untuk Zilan, Kris, Darren dan juga Rahma menuju New York.

"Lan, udah siap belum?" Tanya Rahma. Dia melongok ke kamar Zilan.

"Bentar kak" Zilan masih mengemas barang-barangnya yang akan dia bawa ke Amerika.

"Eum.. baju, sepatu, sandal, alat mandi, skincare, charger, apa lagi ya yang kurang" Zilan meletakkan jari didagunya.

"Ohh kacamata" Zilan mengambil kacamata di rak khusus kacamata. Setelah itu Zilan keluar dengan membawa satu koper besar ditangannya dan tidak lupa dengan slingbagnya.

RAKHESHA (BOOK 1 & 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang