RAKHESHA 12

1.6K 108 0
                                        

Zilan dan Kesha saat ini sedang makan bersama di mansion Kesha.

"Kak, nanti malem Kris sama Darren mau dateng kesini kerja kelompok" kata Zilan. Kesha mengangguk.

"Jam berapa mereka mau kesini?" Tanya Kesha.

"Paling jam 7 malem kak, kalo misal mereka nginep sini gimana kak?" Tanya Zilan.

"Ya gapapa, aku gak ngelarang kok" ucap Kesha. Zilan tersenyum.

"Makasih ya kak" kata Zilan. Kesha mengangguk.

Ponsel Kesha berdering, tertera nama Kenny disana.

"Halo Ken, ada apa?"

"Maaf nona, ada investor dari Prancis yang ingin bertemu dengan anda. Katanya masalah ini sedikit mendesak"

"Oke aku akan kesana"

Kesha menutup telponnya.

"Siapa kak?" Tanya Zilan penasaran.

"Kenny, aku ada urusan di Venom. Aku tinggal dulu ya" pamit Kesha. Zilan mengangguk.

Kesha bangkit dan mencium kening Zilan.

"Kalo ada masalah hubungi aku oke" kata Kesha dan pergi menuju Venom.

"Oke kak" jawab Zilan.

Setelah menyelesaikan makannya Zilan pergi ke kamar untuk beristirahat. Saat dia akan tertidur tiba-tiba ponselnya berdering.

"Sialan siapa sih yang telpon, ganggu orang aja" gerutu Zilan. Dia pun mengangkat telponnya tanpa melihat siapa yang memanggil dirinya.

"Halo"

"Halo Zilan"

"Siapa?"

"Gua Viona, gua mau ngomong sama lo. Bisa kita ketemu di cafe?"

"Ngomong aja langsung di telpon"

"Pliss, kita ketemuan aja ya di cafe"

"Oke deh, di cafe mana?"

"Cafe deket taman Gardenia"

"Oke gua kesana"

Zilan pun mematikan telponnya. Dia pun mengganti pakaiannya, namun perasaan Zilan tidak enak saat akan bertemu Viona.

Saat Zilan akan pergi keluar dia dicegah oleh Lauren.

"Loh kak Lauren? Ngapain disini?" Tanya Zilan, dia terkejut atas kehadiran Lauren disana.

"Aku disuruh sama nona Kesha buat jagain kamu, kamu mau keluar?" Tanya Lauren. Dia memang tidak menggunakan bahasa formal seperti saat bersama Kesha, karna Zilan pernah bilang untuk tidak menggunakan bahasa formal padanya karna dia bukan bossnya.

"Aku mau ketemu temen ku di cafe kak" jawab Zilan.

"Ayo aku anter" Zilan pun mengangguk. Dia berpikir lebih aman jika Lauren ikut dengannya.

Lauren pun mengantar Zilan ke cafe yang dituju.

"Aku mau ketemu sama temenku, dia cewe sebenernya dia mantan aku tapi kamu jangan bilang kak Kesha ya kak aku gak mau dia salah paham" Lauren mengangguk paham.

"Mau aku temenin kedalem gak?" Tawar Lauren. Zilan menggeleng.

"Kamu disini aja kak, awasi aku dari sini nanti kalo ada apa-apa baru kamu masuk kak" jelas Zilan. Lauren mengangguk.

Zilan pun turun dan masuk kedalam cafe, dia menemukan Viona yang duduk dekat jendela kebetulan sekali.

"Oh Zilan, sini" kata Viona sembari melambaikan tangannya.

"Lo mau pesen apa? Gua pesenin ya" kata Viona.

"Gak usah Vi, to the point aja lo mau ngomong apa ke gua?" Tanya Zilan.

Viona tiba-tiba memegang tangan Zilan.

"Lan, gua mau minta maaf sama lo soal kesalahan gua dimasa lalu. Gua tau lo pasti masih marah sama gua tapi plis jangan jauhin gua ya" kata Viona dengan raut muka sedihnya.

"Jujur gua masih sayang sama lo Lan, cuman waktu itu gua terpaksa ngelakuin itu ke lo. Gua terpaksa ninggalin lo, nyelingkuhin lo itu karna gua diancam sama Gery kalo gua masih pacaran sama lo dia bakal ngusik kehidupan lo" jelas Viona, dia meneteskan air matanya.

Tanpa Zilan sadari semua ini adalah rencana Viona untuk menghancurkan hubungan Zilan dan Kesha. Sebenernya Viona sudah mengintai dari mansion Kesha, dia membuntuti Kesha dan melihat dimana dia akan pergi. Namun keberuntungan berpihak kepada Viona sepertinya, Kesha dan rekannya pergi ke cafe ini dan mereka berada di ruang VIP di cafe ini. Itu mengapa Viona mengajak Zilan untuk bertemu di cafe ini.

"Gua minta maaf banget sama lo Lan.. hikss.." Viona pura-pura terisak didepan Zilan.

Zilan yang dasarnya tidak tegaan pun akhirnya berdiri dan memberikan Viona tisu. Namun tiba-tiba Viona menarik Zilan dan memeluknya bertepatan dengan Kesha keluar dari ruangan VIP tersebut.

Saat Zilan berusaha melepaskan pelukan Viona, Viona malah memeluk Zilan dengan sangat erat. Kesha pun melihat kejadian itu dan menghampiri meja Zilan dan Kesha.

"Zilan!!" Teriak Kesha. Zilan terkejut dan menoleh ke arah sumber suara. Dia lebih terkejut lagi saat Kesha berdiri didepannya dengan raut muka marah.

Zilan buru-buru melepaskan pelukan Viona.

"Apa yang kamu lakuin? Hah?!" Pekik Kesha. Kesha menarik lengan Zilan untuk menjauh dari Viona.

"K-kakak ini gak seperti yang k-kakak lihat" Zilan gugup, dia takut melihat ekspresi Kesha yang sedang marah.

"Kamu! Siapa kamu hah? Beraninya kamu meluk Zilan!" Bentak Kesha. Viona sedikit ketakutan mendengar bentakan Kesha.

"Kamu siapa? Aku pacarnya Zilan!" Ketus Viona, dia berusaha memberanikan diri untuk melawan Kesha.

"Pacar?" Kesha menaikkan sebelah alisnya, dia terkekeh.

Kesha menoleh ke arah Zilan, "Dia pacarmu?" Kesha memandang tajam kearah Zilan.

"Bukan kak, d-dia bukan pacar aku" Zilan panik, dia gak mau Kesha salah paham karna ucapan Viona.

Kesha yang sudah kepalang marah, langsung menyeret Zilan masuk kedalam mobil.

"Masuk!" Ketus Kesha. Zilan buru-buru masuk mobil.

Sesampainya di mansion, Kesha berjalan mendahalui Zilan.

"Kak tunggu!" Zilan berlari mengejar Kesha. Dia mencekal tangan Kesha.

"Kak dengerin Zilan dulu, dia bukan pacar Zilan. D-dia.. dia.." Zilan bingung harus berkata apa, dia takut Kesha tambah marah jika dia mengatakan Viona adalah mantannya.

"Dia siapa?" Tanya Kesha dengan nada dinginnya.

"Dia Viona mantan Zilan kak" lirih Zilan.

"Oh jadi gitu, saat aku pergi kamu dengan enaknya ngopi-ngopi sama mantan kamu gitu. Bagus ya, aku gak percaya kamu kek gitu ke aku ternyata" kata Kesha dengan nada mengejek.

"Kak gak kek gitu" lirih Zilan.

"Dah lah Lan, aku capek mau istirahat" Kesha melepaskan cekalan tangan Zilan.

"Kak.." panggil Zilan. Dia kecewa dengan dirinya sendiri, harusnya dia gak nemuin Viona.

Tanpa disadari dia menangis. Zilan menangis karna dia terlalu bodoh.

RAKHESHA (BOOK 1 & 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang