Chapter 3

351 26 2
                                    

"Gagal itu urusan nanti
yang terpenting kita
jangan pernah menyerah
dan terus mencoba"
-Zea Aileen Aneisha.


Kezia sedang mengerjakan lembar ujiannya dengan santai karena ia sudah belajar dengan giat. Dari belakang, Adara sedang menulis sesuatu di kertas dan meremas kertasnya menjadikan sebuah bola. Ia melempari Kezia dengan kertas tersebut yang mengenai kepalanya. Kezia mengambil kertas itu dan membukanya yang bertuliskan,

Kalau lo nggak ngasih jawaban, gua aduin ke Om gua.

Kezia menghembuskan nafas kasar dengan tangan yang meremas ujung kertas tersebut. Mau, tidak mau, ia menuliskan jawabannya dan melempar balik kertas tersebut ke Adara dengan tatapan kesalnya. Adara tersenyum kesenangan dan mulai menyalin jawaban tersebut, tanpa mengoreksinya. Ia tidak tau, bahwa Kezia sedang menipunya. Kezia hanya tersenyum melirik Adara yang menyalin tulisannya.

"Jika ada yang sudah selesai, boleh keluar," kata pengawas ujian yang tidak mengalihkan pandangannya dari layar ponselnya.

Kezia berdiri dari duduknya dan memasukkan semua peralatan menulis ke dalam tas. Ia memberikan soal serta lembar jawabannya ke meja pengawas dan buru-buru untuk ke kantin.

Novelia sedang makan bakso dengan santai di kantin yang sepi karena para peserta ujian masih belum keluar, dan dirinya sudah terlebih dahulu selesai. Ia melihat Kezia di ujung sana yang celingak-celinguk mencari keberadaannya.

"WOI, KEZ! GUA DI SINI!" teriak Novelia dengan sangat kencang, hingga Kezia hampir kaget.

Kezia menghampiri Novelia dan duduk di depannya. "Gua lama ya?"

"Enggak juga, nggak makan?" Tanya Novelia sambil memakan pentolnya.

"Gua bawa bekal," jawab Kezia mengeluarkan kotak makan dari tasnya.

"Gua nggak pernah tuh liat lo makan-makanan kantin, kenapa? Nggak enak?"

"Bukan, tapi gua udah terbiasa sama masakan rumahan," jawab Kezia dengan tersenyum melihat masakan Papanya.

"Widih, nasinya aja bentuk beruang," kata Novelia melirik isi bekal Kezia.

Kezia mulai memakan makanannya dan kembali tersenyum yang membuat Novelia heran.

"Kenapa, Kez?"

"Nggak apa-pa."

"Btw lo mau masuk SMA mana nanti kalau udah lulus?" Tanya Novelia membereskan makanannya.

"Ke SMA Sayap Garuda," sontak Novelia kaget dengan menatap gadis seumurannya yang berada di depannya.

"Bukannya itu SMA favorit di wilayah sini, ya? Muridnya pasti pintar-pintar," kata Novelia yang diangguki Kezia.

"Abang gua juga di sana. " Tiba-tiba Novelia membulatkan matanya. "Biasa aja, Vel."

"Biasa apanya? Di sana juga bukan main otaknya doang, tapi uangnya juga," ujar Novelia yang membuat Kezia tersedak makanannya.

Novelia cepat-cepat membukakan botol Kezia dan memberikannya cepat-cepat. "Maaf, Kez. Seharusnya lo makan dulu bukannya gua ajak ngomong."

KALANDRA with ES [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang