Chapter 10

142 16 0
                                    

"Yang baik melatih kita untuk bersyukur, dan yang buruk mengajarkan kita untuk bersabar"

"Posting aja yang itu," suruh Darren melihat hasil fotonya yang buram.

"Ogah, mending gua hapus," kata Kezia menghindari Darren yang mengikutinya.

"Kirim ke gua dulu kalau gitu," pinta Darren menarik tangan Kezia agar tidak selalu menghindar.

"Udah ke hapus," bohong Kezia.

Darren langsung mengambil ponsel Kezia dan mencari foto tersebut yang belum terhapus untuk dikirim ke nomornya, lalu tersenyum.

"Udah."

Kezia langsung menyahut ponselnya dengan melirik Darren tidak suka. "Nggak sopan banget sih lo! Ambil hp orang, mana buka-buka lagi."

"Terserah gua," kata Darren meninggalkan Kezia karena sudah mendapatkan nomor gadis itu.

"Foto profilnya kucing lagi," ujar Kezia melihat foto profil Darren yang terdapat full face kucing. "Tapi lucu."

"Eh? Lo mikirin apa sih, Kez? Sadar-sadar!" Kezia menepuk-nepuk keningnya.

Di taman belakang sekolah, Adara sedang berbincang-bincang dengan Ara. Ara membawakan bekal untuk Adara yang langsung Adara makan karena sudah sangat lapar. Adara memakan bekalnya dengan lahap. Sementara Ara hanya diam menunggu isi kotak bekalnya habis.

"Enak?" Tanya Ara menatap Adara yang belepotan.

"Banget!"

Ara tersenyum dan mengambil air putih untuk Adara. Ia menatap gadis di sebelahnya, entah apa arti dari balik tatapannya. Yang penting, tatapan itu hangat menurut Adara.
Adara meneguk minumannya hingga setengah. Ia sudah kenyang. Adara mengambil tangan Ara dan tersenyum. "Makasih"


"Lain kali, kalau mau bekal aku bawain lagi," kata Ara seraya tersenyum.

"Kok lo baik banget ke gua? Padahal gua kadang gangguin lo mulu," tanya Adara.

"Karena gua sayang ke elo." Ara mengambil tisu dari saku seragamnya dan memberikannya pada Adara untuk mengelap bibirnya.

"Lo udah kayak kakak gua, padahal gua yang tua," ujar Adara.

"Bisa aja lo."

"Jangan tinggalin gua kayak mereka yang ninggalin gua ya, Ra?"

"Selagi gua masih bisa sama elo," jawab Ara.

"Maaf kalau kata-kata gua nyakitin elo-"

"Udah! Gua tau semua tentang elo, dan itu semua bukan diri lo sendiri. Mulai sekarang, singkirkan Dara versi buruk dan jadi Dara yang kayak dulu."

"Tapi-"

"Gua bantu buat ngomong ke Tante jahat itu," kata Ara yang langsung mendapatkan gelengan kepala dari Adara.

"Gua nggak mau lo kenapa-napa. Biarin nama gua jelek dan dikenal orang lain dengan Adara yang jahat," ucap Adara dengan meneteskan air matanya.

KALANDRA with ES [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang