Chapter 8

135 19 0
                                    

"Apapun yang terjadi, maka terjadilah"

"Lo tau kemana Adara? Kok dia nggak masuk?" tanya Stella pada Leon yang tiduran di mejanya.

"Dia lompat dari pagar belakang sekolah tadi waktu jam pembelajaran dimulai."

"Kok lo biarin dia sih?"

"Ya, udahlah, dia juga kayaknya lagi badmood."

Stella yang geram langsung keluar kelas begitu saja meninggalkan Leon yang akan tidur. Tiba-tiba, Novelia datang dan langsung duduk di kursi depan meja Leon.

"Lo tau di mana Kezia?" Tanya Novelia yang duduk menghadap ke belakang.

"Ke toilet mungkin," jawab Leon lesu.

"Kenapa lo?" Tanya Novelia yang heran dengan sikap Leon yang berbeda.

"Adara nggak masuk gara-gara lo."

"Kok jadi gua?" Tanya Novelia yang tidak terima.

"Kemarin dia dimarahin mamanya karena lo cepuin dia gangguin adik kelas."

"Ya, baguslah. Biar dia tau rasa." Sebuah senyuman tipis terbit dari bibir Novelia.

"Tapi bukan itu " Leon mengangkat kepalanya.

"Terus?" Novelia menatap Leon.

"Lupakan, mending lo keluar cari Kezia aja," suruh Leon mengusir Novelia.

"Ya, udah."

Novelia keluar dan Leon hanya memandang punggung Novelia yang menghilang. Ia memikirkan perasaan Adara dan bagaimana kondisinya sekarang.

Sementara itu di toilet sekolah, Kezia sedang membenarkan rambutnya di depan cermin seperti biasa. Ia merasa ada yang kurang dan mengolesi sedikit pelembap pada bibirnya agar tidak kering.

"Kak Zia!" Panggil Ara yang tiba-tiba ada di samping Kezia.

"Eh! Iya, ada apa?" Kezia sedikit kaget dan memasukkan pelembab bibirnya pada saku bajunya.

"Kemarin kak Zia laporin kak Dara ke orangtuanya?" Tanya Ara yang jawab dengan gelengan kepala oleh Kezia.

"Enggak, emang kenapa?"

"Gua dari tadi pagi nggak ketemu kak Adara ataupun lihat dia sekilas aja," jawab Ara yang membuat Kezia bingung.

"Kenapa sih?"

"Nggak deh, makasih." Ara tiba-tiba berlalu meninggalkan Kezia yang tengah kebingungan.

Kezia keluar dari toilet dan langsung dikagetkan oleh Novelia yang tiba-tiba ada di depannya. Novelia menarik tangan Kezia untuk duduk ke bangku panjang disekitarnya.

"Gua kok ngerasa aneh yah hari ini," kata Novelia.

"Sama."

"Btw nanti pulang main ke rumah gua yuk?" Ajak Novelia.

"Ngapain?"

"Gua kesepian, Kez. Lo mau nggak? Mau ya?"

Kezia menggeleng. "Abang gua lagi sakit, jadi gua langsung pulang."

"Ohh. Ya, udah deh. Gua doain biar cepet sembuh."

Kezia mengangguk dengan tersenyum menatap teman di sampingnya yang tengah cemberut. "Makasih."

KALANDRA with ES [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang