"Aku tidak gagal mencintaimu, tapi aku gagal bersaing dengan pilihannya"
•
•Suara bahagia memenuhi ruangan yang telah dipesan oleh pak Ihsan. Di samping ruangannya, sudah terdapat teman-teman Sean dan juga Zea yang sedang makan. Mereka merayakan kemenangan dan mengajak SMA Alatra dan juga SMA Wirakartika untuk bergabung juga agar bisa bersilaturahmi lebih dekat. Terdapat peserta perlombaan lainnya yang ikut bersama dan meramaikan suasana.
Di sisi lain, raja menatap Nathan sinis. Ia menusuk steak nya dengan tangan menggenggam garpu. Nathan tersenyum tipis, raja menggunakan garpu dengan salah. Apakah menggunakan garpu itu dengan menggenggamnya?
Nathan geleng-geleng kepala. Ada-ada saja.Lino dan Linda semulanya tenang saja, tanpa ada pertengkaran. Tapi saat Linda lebih dulu menghabiskan minuman, ia melirik milik Abangnya yang masih banyak. Bahkan belum diminum sama sekali. Ia menyenggol bahu Lino dan menunjuk-nunjuk gelas tersebut dengan dagunya.
"Minta."
Lino menggeleng. "Kalau kurang pesan lagi."
Linda meremas baju Lino. "Malu lah, Bang."
Lino melirik Linda. "Ngapain malu? Kan ditraktir."
"Ya, justru itu...," Linda menggoyangkan lengan Lino. "Dikit aja, Bang!"
Pak Ihsan yang sedang menikmati makanannya langsung melirik Linda dan Lino dengan tersenyum. "Kalau butuh sesuatu, atau mau nambah bilang aja. Saya yang bakal bayar."
Linda tersenyum kikuk. Ini memalukan. Lino tersenyum melirik adiknya. Lalu menjitak kening Linda. "Nggak usah malu, biasanya juga malu-maluin."
"Bang...."
Lino terkekeh. "Udah, habisin dulu, baru minum. Jangan minum kebanyakan, abis gitu makanannya terakhir. Malah terisi air, bukan makanan."
Linda mengangguk-angguk kepalanya. Masih ada sedikit rasa malu di sana. Ia melanjutkan makannya. Sementara Nathan tertawa kecil melihat teman kembarnya yang terkadang ada manis-manisnya, dan juga pertengkaran tidak berfaedahnya, seperti tadi pagi.
"Kok gua nggak lihat Sheila?" Tanya Garrel.
Zea meletakkan minumannya. "Dia ada urusan sama Ansel."
Sean melirik Zea sekilas dan melanjutkan makannya. "Mungkin mau jalan-jalan."
Arzan, Naufal, dan Garrel menatap Sean aneh. Sean biasanya hanya diam saja. Tapi entah kenapa, hari ini mereka merasa ada yang aneh dengan sikap Sean yang mulai berbeda dari biasanya. Anita juga ikutan. Ia bahkan duduk di samping Sean dengan tenang menikmati makanannya.
"Lo-" kalimat Garrel terpotong.
"Makan! Jangan ngomong sambil makan," pinta Sean.
Garrel menatap Sean. Sebenarnya ada apa dengan Sheila?
Sampai-sampai Sean seolah-olah sudah tidak memperdulikannya.••••
"Tumben sendiri? Biasanya juga sama Zea." Ansel duduk di samping Sheila.
Sejak Zea meninggalkannya tadi, ia jadi sendirian karena menolak ajakannya. Sheila termenung, melamun, dan pikiran bingung dengan dirinya sendiri. Ia tidak beranjak sama sekali dari tempat duduknya dan hanya melihat orang-orang berlalu-lalang, dan sekali-kali memainkan ponselnya bosan.
![](https://img.wattpad.com/cover/328508030-288-k170983.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
KALANDRA with ES [END]
Teen Fiction"𝐋𝐮𝐜𝐮 𝐦𝐞𝐦𝐚𝐧𝐠, 𝐦𝐚𝐬𝐚 𝐥𝐚𝐥𝐮 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐧𝐲𝐞𝐝𝐢𝐡𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐥𝐚𝐥𝐮 𝐝𝐢𝐩𝐢𝐤𝐢𝐫𝐤𝐚𝐧. 𝐒𝐞𝐦𝐞𝐧𝐭𝐚𝐫𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐡𝐚𝐠𝐢𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐨𝐥𝐚𝐡-𝐨𝐥𝐚𝐡 𝐭𝐞𝐫𝐭𝐞𝐥𝐚𝐧" ••••••• Sejak kecil ditinggal oleh sang mama...