"ABANG!!" Arden membalas dendamnya mencipratkan banyak air ke Ezra.
Berlarian kesana-kemari dan saling mencipratkan air. Semuanya basah, hingga baju-bajunya sekalian. Tawa Arden pecah saat Ezra terjatuh, membuat pasir pantai menempel di bajunya hingga kotor. Ezra melihat tawa Arden langsung mengangkat Arden dan akan melemparkannya ke air laut.
Zea membulatkan matanya dan berlari menghampiri Ezra. Ia mencegah Ezra dan akan bersiap menerima Arden. Tapi...
Byurr...
Zea ikut basah karena ditimpa oleh Arden. Ezra yang kaget tiba-tiba ada Zea di depannya langsung membatu Arden untuk berdiri dan juga Zea. Ia melirik baju Zea yang tidak menerawang tapi membentuk bra-nya.
"Apa lo lihat-lihat?" ketus Zea.
"Lihat aja baju Lo." Zea menundukkan kepalanya dan menyilangkan tangannya di depan dadanya.
"Kak Zea kenapa tiba-tiba ikutan tadi? Kan jadi ikut basah," tanya Arden.
"Kakak khawatir, Ar."
"Kakak nggak usah khawatir, karena udah basah, kenapa nggak sekalian ikut main?" Arden mencipratkan air ke wajah Zea dan mengajak Zea bermain air.
"Arden..."
Zea tidak mau kalah. Ia mencipratkan air sangat banyak pada Arden hingga membuat Arden kewalahan. Ezra pun membantu Arden dan langsung mencipratkan air sangat banyak melebihi Zea dan ikut tertawa saat Zea kalah.
Saat bocah itu lari menghindar, Zea mengejar Arden dan langsung memeluknya dari belakang. "Awas aja kamu."
Zea menjegal kaki Arden hingga membuat Arden jatuh ke air, beruntung airnya hanya sebatas mata kaki. Arden melirik Ezra untuk memberikan kode pembalasan pada Zea. Ezra yang langsung paham tiba-tiba mengangkat tubuh Zea yang membuat sang empu terkejut.
"TURUNIN GUA, NDRA!!"
"Gua di suruh Arden."
Byurr...
Ezra menjatuhkan Zea pada air yang sedikit dalam, hanya sebatas lutut kaki. Tawa Arden sangat puas dan menghampiri kakaknya.
"Mangkanya kalau mau ajak perang itu cari lawan yang seimbang," katanya.Zea menatap Ezra kesal dan menggubriskan ucapan Arden. Zea menarik tangan Ezra hingga terjatuh kedepannya, mengenainya. Zea yang awalnya hanya membalas dendamnya pada Ezra. Tapi justru sekarang dirinya dalam kungkungan tangan laki-laki itu.
Arden tersenyum jail. Ia mendorong punggung Ezra hingga menimpa tubuh Zea yang berada di bawah. Lagi-lagi Zea tercebur lagi dengan tubuh Ezra yang berat di atasnya. Zea mendorong bahu laki-laki tersebut untuk minggir dan menarik nafasnya dalam-dalam.
Ezra mengusap wajahnya, melirik Zea. "Cari kesempatan lo?"
"Dih! Elo yang dapat kesempatan."
••••
Mau tau kelanjutannya?
Buruan baca yuk (◠‿・)—☆
Jangan lupa vote ya...
KAMU SEDANG MEMBACA
KALANDRA with ES [END]
Dla nastolatków"𝐋𝐮𝐜𝐮 𝐦𝐞𝐦𝐚𝐧𝐠, 𝐦𝐚𝐬𝐚 𝐥𝐚𝐥𝐮 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐧𝐲𝐞𝐝𝐢𝐡𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐥𝐚𝐥𝐮 𝐝𝐢𝐩𝐢𝐤𝐢𝐫𝐤𝐚𝐧. 𝐒𝐞𝐦𝐞𝐧𝐭𝐚𝐫𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐡𝐚𝐠𝐢𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐨𝐥𝐚𝐡-𝐨𝐥𝐚𝐡 𝐭𝐞𝐫𝐭𝐞𝐥𝐚𝐧" ••••••• Sejak kecil ditinggal oleh sang mama...