1. pendaftaran TK

2K 79 3
                                    

HAPPY NEW YEAR, BESTIE.

YUK, BISA. melupakan yang ada di tahun 2022 kemarin.

SESUAI JANJI KEMARIN. KU UPDATE 2 PART DEH. SPESIAL TAHUN BARU

Semoga suka bestie.

Jangan lupa votenya, karena vote dan komen kalian semangatku

Happy reading

***

Di sebuah taman kanak-kanak banyak sekali para orang tua siswa dan siswi yang hendak mendaftar di sekolah TK itu. TK terkenal di Jakarta, TK Budi Mulia.

Mereka mau saja berdesak-desakan untuk mendapatkan formulir pendaftaran untuk anak mereka.

Pria berumuran dua puluh tujuh tahun itu dan istrinya yang berumur dua puluh lima tahun itu mereka menggandeng tangan kedua putranya agar tidak hilang dari desakan.

Mereka pun segera mengambil formulir itu dan segera mengisi biodata kedua putranya, lengkap.

"Permisi, Pak, anaknya?" ucap orang tua itu yang datang bersama anak perempuannya.

"Maaf ada istrinya," sela istrinya itu.

"Oh, maaf, Bu."

"Ibu sama bapak mau daftar anaknya di sini juga?" tanya orang itu.

"Buta?" jawab istrinya membuat orang itu menahan kesal sejadi-jadinya. Suaminya itu dengan cepat menyenggol tangan istrinya.

"Halo, nama kamu siapa?" tanya anak ibu itu.

"Aku Kenzie dia Kenzo," jawab Kenzie.

"Itu mama kamu?" Kenzie mengangguk.

"Kan, kata unda kayo ada olang ndak di tenal ndak boyeh ajak belbicala," bisik Kenzo.

"Mama, dia cadel 'R', hahaha," ejek  anak perempuan itu kepada mamanya. Saat mendengar Kenzo berbisik kepada Kenzie.

"Kamu angan ejek abang aku, dong. Mau aku bunuh? Ha?!"

"Whaaa...... mama.... aku mau di bunuh."

"Aduh, kok kecil-kecil udah main bunuh. Gimana orang tuanya ngedidik," sindir orang itu.

"Maaf, Bu. Anak saya tidak seperti itu  anak ibu lah yang cari masalah sama anak saya."

"Ra," tegur suaminya itu. "Kalau anda ingin masih mau lihat dunia ini jangan ganggu kami," ucapnya penuh tekanan membuat ibu dan anak itu pergi dengan rasa kesal.

Suaminya itu sedikit lagi selesai mengisi formulir pendaftaran untuk kedua putranya menunggu hasil apakah mereka masuk atau tidak.

"Kita tunggu hasilnya," ucap suaminya.

"Sayang, sini," panggil istrinya kepada kedua putranya. "Kerja bagus. Tinggal kita tunggu hasilnya, oke?"

"Kalau kalian keterima jangan kayak tadi, ya? Itu gak baik, oke, Kenzie."

"Otey, unda, ciap," jawab anak itu.

Kenzie Harshad Digantara anak berusia 5 tahun yang kini hendak memasuk TK. Kenzo Harshad Digantara abang dari adik Kenzie Harshad Digantara, usia mereka sama. Akan tetapi, sifat Kenzo lebih dingin dan hanya mau berbicara kepada bundanya, ayahnya dan adiknya sendiri. Kalaupun Oma sama opa nya kadang mengajak dia berbicara anak itu selalu menjawab singkat dan sopan. Bertolak belakang sifatnya dengan ayahnya dulu.

"Nomor berapa?" tanya istrinya.

"204."

"Ya udah sekarang kita pulang terus nunggu hasilnya. Besok kita ke sini lagi, lihat kalian keterima atau enggak," ujar suaminya.

Membuat orang yang tadi berdesak-desakan akhirnya menghilang satu persatu karena ada yang sudah siap mendaftarkan anaknya dan segera pulang. Enak bagi mereka yang memakai mobil agar bisa keluar dari banyaknya motor di bagian belakang mobil mereka.

***

Orang tua kembali di taman kanak-kanak itu untuk melihat apakah anak mereka masuk di sekolah ini? Apakah tidak? Kembalilah secara desak-desakan agar bisa melihatnya.

"Ck! Lama banget," ucap istrinya tak sabaran.

"Sabar," jawab suaminya dan segera memasuki desakan di situ dengan cara melakukan tebar pesona membuat mereka semua menyingkir dan mengaguminya.

"Ck! Gatal banget nih suami," gerutu istrinya.

"Unda, unda kenapa?" tanya Kenzie.

"Gak papa sayang."

"Hallo, kamu yang kemarin, kan? Yang cadel 'R'."

"Kamu bisa gak sih ndak usah ejek abang aku?"

"Mamamu mana?" tanya istrinya itu.

"Itu di samping papanya mereka."

"Nama anak ibu siapa? Perlu saya carikan?" tawar pria itu tetapi tidak di indahkan oleh wanita itu.

"Gak masuk lagi," gumam wanita itu dan pria itu mendengarnya.

Wanita itu mencari anaknya, dan ketemu segera mengajak anaknya pergi dari situ. Pria itu kembali.

"Ibu-ibu kemarin," kata istrinya.

"Gak masuk anaknya."

"Hahaha......" Kenzie tertawa mengejek sambil menunjuk kearah anak wanita itu.

Istrinya langsung mendekap mulut putranya.

"Hahaha.... gak masuk, makanya jangan ejek abang ku, kapok."

Membuat anak wanita itu menangis.

"Kenzie," tegur bundanya.

"Maaf, Bu, maaf."

"Kenapa di ejek?" tanya Kenzo. "Aku ndak papa."

"Kenzie, kapan bunda ajarin kamu kayak gitu, hm?"

"Maaf, unda."

"Ra, udah gak papa," kata suaminya dan segera menggendong kedua putranya di sebelah kanan dan kiri.

"Karena kalian masuk kita makan-makan, mau?" Kedua bocah itu mengangguk.

"Holey.... makan."

"Udah gak papa masih kecil," bisik suaminya.

Istrinya menggandeng tangan suaminya dan berjalan menuju mobil dan segera mencari kafe dan makan bersama.

KENZO & KENZIE DIGANTARA ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang