22. Tidur Bersama

406 22 1
                                    

SELAMAT PAGI, BESTIE....

GIMANA KABAR KALIAN HARI INI?
SEMOGA BAIK-BAIK SAJA.

KEMBALI LAGI DENGAN CERITAKU

HAPPY READING, BESTIE...

***

Seminggu sesudah Aldara di rumah sakit kini ia sudah di perbolehkan untuk pulang ke rumah pada siang hari. Tak henti-hentinya kedua putranya memintanya untuk segera duduk agar bisa bermain bersama adeknya.


"Bi," panggil Evan dan menyerahkan tas yang ia bawa ke rumah sakit kemarin kepada pembantu itu dan kembali ketempat dia berada.

Evan segera duduk lesehan juga bersama Aldara dan ketiga anaknya di samping kiri Aldara sambil merangkulnya.

Aldara meletakkan anaknya terakhirnya itu di tempat tidurnya yang sudah Bi Tinah bawakan.

Ken dan Enzie ikut berbaring bersama adeknya di samping kanan dan kirinya.

"Enggak usah di ganggu," peringat Evan di balas hanya tatapan dari kedua putranya.

"Bunda mencium aroma ada yang lagi lapar, siapa hayo? Ngaku." Aldara sengaja melakukan itu agar kedua putranya tidak lupa untuk makan siang.

"Kami!" Mereka menunjukkan tangannya.

"Makan sana," suruh Aldara dan kedua putranya segera mengambil makanan mereka dan kembali lagi bersama kedua orang tuanya beserta adek mereka.

"Sendoknya mana?" tanya Aldara.

"Malas ah bunda," jawab mereka berdua.

"Udah cuci tangan?"

"Ken udah Enzie belum," ujar Kenzo. Segeralah Enzie berlari mencuci tangannya dan kembali lagi.

"Ya udah, berdoa dulu baru makan." Kedua putranya membaca doa makan setelah itu mereka segera makan.

"Kamu gak makan?" tanya Evan.

"Ini baru mau, jagain sebentar ya." Evan mengangguk dan segera Aldara mengambil makanan untuk dan untuk Evan.

"Iiihh.... Mulut dede nya gerak-gerak kayak lagi minum di dot," ucap Kenzie. "He'em."

"Ihh.... dedenya lucu pengen Enzie gigit lagi."

"Enzie," tegur Kenzo.

Aldara kembali dengan membawa dua piring kedua putranya melihat Aldara yang sudah kembali dan melapor bahwa makannya sudah habis.

"Dah habis bunda."

"Ke dapur terus cuci tangannya pakai sa....?"

"Sabun," sambung mereka.

"Ya udah sana." Kedua putranya segera berjalan menuju dapur dan meletakkan piring itu di wastafel lalu mencuci tangan mereka dengan sabun.

"Buat kamu." Aldara menyodorkan piring satunya kepada Evan dan menerimanya.

Aldara segera makan tak lupa dengan tangan satunya menepuk-nepuk anaknya itu. Evan melihat sekeliling yang merasa aman dengan segera Evan mengambil makanan dari mulut Aldara yang sibuk dengan mengunyah. Aldara kaget, jelas ia kaget.

"Kebiasaan kamu nih."

"Candu dan manis." Sambil mengunyah makanan dari mulut Aldara.

"Cih!"

"Adek," sapa mereka berdua langsung berbaring.

"Habis makan gak boleh langsung baring, sayang. Entar sakit. Mau kalian sakit, hm?"

KENZO & KENZIE DIGANTARA ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang