53. "Jangan bawa Ara, Bunda."

308 11 0
                                    

"Ayah sama bunda kemana, ya? Tumben belum keluar, biasanya kan pagi langsung keluar," ujar Kejora yang berada di meja makan bersama kedua abangnya.

"Positifthinking aja dulu mana tau bunda lupa pasang alarm nya," ucap Kenzie.

"Iya, juga sih. Gue udah siap, cepat."

"Iya bentar."

"Bibi kami berangkat, ya." Sambil keluar dari rumah itu.

"Iya, Non, Den. Hati-hati." Kejora langsung naik di atas motor Kenzie lalu mereka berjalan mengantarkan Kejora.

"Ngghh...... Kak, kita b-belum shh... Sarapan....."

"Sssttt....."

"Kak, aku lapar akh...." Tidak ada sahutan dari Evan. "Kak, sakith.... Setoph plishh.... Aku capekh....." Lagi dan lagi tidak ada sahutan dari Evan.

Habis sudah kesabaran Aldara ia menggeser tubuh Evan dengan kuat.
"Maksud kakak apa? Cuma gara-gara kaki aku di itu kamu, kamu sampai kayak gini? Kan kamu bisa singkirkan kaki aku. Kamu pikir aku gak capek apa? Kamu pikir juga perasaan istri, kak. Dengan cara kayak gini kamu sama aja mau bunuh istri, kak! Kamu gak perlu susah bunuh aku, aku bisa bunuh sendiri."

"Ra..."

"Apa? Kamu gak pernah ngertiin perasaan aku dari semalam. Kamu gak pernah ngertiin aku, kak!"

"Ra, aku minta maaf."

"Maaf? Apa maaf bisa mengembaliin rasa sakit yang kakak berikan? Enggak, kan? Percuma kamu minta maaf sama aku tapi kamu ulangi lagi. Aku capek, kak."

"Ra, maaf...."

"Mandi sana."

"Ra."

"Mandi, kak." Evan segera berdiri lalu mengambil handuk dan segera mandi.
Aldara segera memakai dasternya kembali lalu ia berdiri menahan sakit sambil mengambil kursi roda lalu ia segera duduk.

Aldara melepaskan seprai kasur itu dan juga menyiapkan baju Evan lalu ia segera keluar menggunakan lift. Lift terbuka segera ia menuju dapur.

"Bi."

"Iya, Nya?"

"Tolong di cuci, ya?" Pembantu itu mengangguk lalu segera mencucinya. Aldara segera pergi ke kolam renang.

"Kalau maksud kamu ingin membunuhku jangan kayak gini, kak. Maaf."

Byur!

"Nyonya!" pekik bi Tinah. Bi Inah segera keluar. "Kenapa?"

"Nyonya nyebur lagi, Bu."

Bi Inah segera masuk sambil memanggil Evan.

"Tuan, tuan." Sambil mengetuk pintu Evan. Evan membukanya. "Kenapa, Bi?"

"Nyonya nyebur lagi, tuan." Evan segera melemparkan handuk yang ia pegang lalu berlari menuju kolam renang. Sesampainya di sana Evan segera menyeburkan diri lalu membawa Aldara ke atas.

"Ra, maaf, Ra. Jangan kayak gini, Ra. Aku minta maaf." Evan segera mengambil ponselnya lalu mencari nomor seseorang.

"Bunda, bunda tolongin abang, Aldara nyebur lagi, bunda."

"Kok bisa, bang? Kenapa? Ya udah ayah sama bunda ke sana, tunggu kami."

Evan masih setia menyadarkan Aldara. Sesekali Evan mengelap air matanya yang terus mengalir di pipinya.

"Aku minta maaf, Ra. Ra, bangun please. Aldara sayang, bangun. Aku minta maaf."

Tak berselang lama Mila dan Yudha datang langsung ke belakang rumah. Mila segera menggeser tubuh Evan dan Mila segera membangunkan Aldara. Dan tak butuh waktu lama air yang berada di dalam tubuhnya keluar.

KENZO & KENZIE DIGANTARA ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang