25. Ayah pergi ke luar kota?

354 20 0
                                    

SELAMAT PAGI, BESTIE.

INI UPDATE-AN YANG SEMALAM

AKU LUPA, HEHE😅

JANGAN LUPA VOTENYA, READES KU

HAPPY READING

***

Seminggu kemudian....

Aldara bangun dari tidurnya pukul enam pagi. Ia merenggangkan badannya dan segera duduk mengumpulkan nyawanya lalu ia turun dari kasurnya tak lupa ia menyelimuti Evan kembali begitu juga dengan anaknya yang ada di dalam boks.

Aldara menggeleng kepalanya. "Anak udah setahun masih di letakkan di boks." Ia segera mengambil pakaiannya dan handuk lalu segera mandi.

Setelah selesai mandi ia keluar dan terkejut karena Evan sudah bangun dengan rambut yang acak, acakan.

"Pagi, kak. Rambut kamu tuh betulin kayak setan." Aldara berjalan menuju lemari dan ia menggantungkan handuk itu dan meletakkannya di balkon. Ia kembali dan mengeringkan rambutnya dengan hair dryer di depan kaca ambil berdiri.

Evan yang sudah bosan itupun segera bangkit berdiri dan berjalan menuju Aldara lalu memeluknya dari belakang.

"Kenapa, kak?"

Evan menggeleng sambil mengendus ceruk leher Aldara.

"Eh? Geli, kak. Kamu kenapa sih?"

"Besok aku harus pergi ke luar kota," ucapnya sambil melihat pantulan dari cermin.

"Terus, kamu berapa hari atau berapa Minggu di sana?"

"Tiga hari sih."

"Tuh cuma tiga hari aja pun," ucapnya yang masih mengeringkan rambutnya.

Evan mengambil hairdryer itu dan segera menyuruh Aldara duduk lalu mengeringkan rambutnya.

"Takut kangen, hm?" Evan mengangguk.

"Takut gak bisa tidur gara-gara enggak ada aku, hm?" Evan mengagguk. "Itu juga."

"Teknologi sekarang canggih, kak. Sekarang bisa dengan vidcall, ya, kan?"

"Iya juga, sih. Gak mau ah kesana."

"He! Ayah nerusin perusahaan itu karena ayah percaya sama kamu, kamu bisa. Jadi, jangan buat ayah kecewa."

Evan memeluknya lehernya erat. "Sayang, Ara."

"Ke cekek, kak." Evan melonggarkannya dan tangannya di pipi Aldara agar ia melihatnya. Evan menciumnya tapi hanya sebentar. "Morning kiss terus."

"Dari pada aku gas kamu sekarang gimana?"

"Udah sana mandi. Ada meeting?" Evan menggeleng. "Ya udah tidur lagi, aku mau nyiram tanaman."

"Kamu tau gak kita ada rooftop yang isinya bunga semua? Sama ada yang kosong juga luas deh," ucap Evan. Aldara menggeleng. "Pakai lift," ucapnya. "Sengaja bikin kayak gitu biar kamu gak capek," lanjutnya.

"Baru kamu bilang sekarang?"

Evan menggaruk tengkuknya. Aldara menghela napasnya.

"Ayo," ajak Evan. Keduanya berdiri dan segera membuka pintu itu.

Saat membuka pintu seseorang dari bawah terjatuh membuat mereka berdua kaget.

"Pagi bunda, ayah," sapa Kenzo sambil berdiri.

KENZO & KENZIE DIGANTARA ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang