Di sekolah Kenzo terlihat lemas tidak dengan Kenzie yang selalu senang.
"Morning ketua, kenapa lo?" tanya Edo.
"Bos, masalah si Brayan gimana bos? Dari kemarin gak ada kabar," sahut Danu.
"Entar di urus." Mereka berbelok masuk ke dalam kelas. Mata Kenzo menatap mata Bella di depannya. Kenzo melangkah melewatinya. Membuat yang lainnya mengerutkan kening.
"Ken, kamu marah sama aku?" tanyanya. "Ken."
"Duduk." Sambil menepuk kursi Kenzie yang berada di sampingnya. Bella segera melakukan sesuai perintah.
"Woi, tempat gue," ujar Kenzie.
"Depan," jawab Kenzo.
"Enggak!" Lalu meletakkan tasnya dan berjalan keluar bersama yang lainnya.
"Enzie," panggil Ela. Kenzie berhenti lalu menoleh. "Gue boleh bicara sama lo? Berdua."
Kenzie menatap ke-empat temannya. "Kalian duluan aja." Mereka mengangguk dan meninggalkan mereka. "Dua puluh menit." Ela menggandengnya keluar menuju belakang sekolah.
"Ken, kenapa?" Kenzo malah berbaring dengan paha Bella sebagai bantal lalu ia memeluknya. "Ken."
"Kamu bentak adek kamu?" Kenzo mengangguk. "Adek kamu udah minta maaf?" Ia mengangguk lagi. "Adek kamu cuekin kamu?" Lagi dan lagi Kenzo membalasnya dengan mengangguk.
"Adek cuekin aja segininya, apalagi kalau gue cuek, gak kebanyak sih," batin Bella.
"Aku harus gimana? Aku udah minta maaf juga sama dia."
"Pulang sekolah aku bantu deh ngomong sama adek kamu."
"Dia keras kepala, Bel. Dia gak suka kalau ada orang lain ikut campur."
"Aku akan coba. Yakinlah sama aku." Kenzo menatapnya.
"Beneran?" Bella mengangguk. "Makasih sayang." Sambil memeluknya dan Bella terkejut karena ucapannya. Murid yang berada di kelas menatapnya iri.
***
"Ngomong apa? 20 menit."
"Aku minta maaf."
"Gue maafin. Udah itu aja? Buang-buang waktu."
Ela menahan tangan Kenzie yang hendak pergi. Ela langsung memeluk ia rindu wangi Kenzie, pelukan, perhatiannya. Namun, semuanya sudah berubah semenjak Ela katahuam selingkuh.
"Aku minta maaf, walaupun kamu mau maafin aku, aku gak ada kesempatan lagi, ya, untuk isi hati kamu kembali." Sambil melepaskan pelukannya.
"Basi lo bilang gituan. Buang-buang waktu lo!" Sambil menepisnya tangan Ela di tangannya.
"Maaf. Gue kayak gitu karena gue di jodohin. Yang cowok kemarin hanya bayaran gue. Gue pengen sama lo lagi, Zie. Gue gak mau sama orang yang gak gue kenal. Gue minta maaf." Sambil menundukkan kepalanya dan duduk lalu melipatkan tangannya di kaki.
"Ngapain nangis?" Ela membuka matanya dan di depannya ada Kenzie. "Bangun." Ela segera berdiri.
Kenzie perlahan menghapus air matanya. "Gue gak suka cara lo main, gue gak suka lihat cewek nangis. Gue juga minta maaf sama lo karena egois gue. Tapi kita bisa jadi teman kok."
"Beneran?" Kenzie mengangguk.
"Udah jangan nangis. Ya udah gue traktir lo, ayo." Sambil menarik tangannya ke kantin. Ela tersenyum karena ia tidak marah kepadanya.
***
"Assalamualaikum bunda."
"Waalaikumsallam. Eh, ada calon mantu." Bella menyengir.
KAMU SEDANG MEMBACA
KENZO & KENZIE DIGANTARA ( TAMAT )
Teen FictionSemoga cerita ini lebih banyak dari pada cerita bapaknya, amin ..... Sorry bestie kalau dari cerita pertama dan kedua yang bagian konfliknya agak aneh. Soalnya gak bisa e buat konfliknya apalagi dengan kata-katanya. Menceritakan seorang anak kembar...