Aldara yang tidak bisa tidur dan yang masih setia menyembuhkan Evan, untung saja ketiga anaknya memilih kamar mereka tidak lagi bersama Aldara.
Aldara mengelus rambut Evan. "Kasihan banget suami Ara." Aldara mencium punggung tangan Evan.
Suara pintu terbuka Aldara melihatnya Mila yang sedang berjalan kearahnya.
"Kenapa gak tidur, sayang?"
"Lihat kondisi kak Evan gini Aldara gak bisa tidur."
Mila tersenyum. "Mama papamu datang, dan papamu mau ngomong berdua samamu."
"Papa mau ngobrol sama Aldara?" Mila mengangguk. "Kenapa?" Saat melihat Aldara sedikit ketakutan.
Aldara menggeleng. "Gak ada kok, Bunda. Aldara temui papa dulu, ya?" Mila mengangguk dan melihat Aldara yang menjalankan kursi rodanya meninggalkan kamar itu.
Mila memperhatikan Evan yang di dahinya ada handuk kecil untuk kompresan. Mila menghampirinya lalu duduk di samping.
"Siapa suruh kamu gituin istrimu sendiri, kapok."
"Aku gak mau cerai, Ra. Aku gak mau cerai. Maaf, maaf." Yang masih menutupkan matanya.
"Abang, bangun sayang."
"Kamu udah berapa kali sakiti aku, kak! Aku mau kita cerai!"
"Maaf, Ra. Aku gak mau kita cerai."
"Maaf? Basi! Aku tetap mau kita cerai."
"Ra, jangan tinggalin aku, Ra. Aku minta maaf, aku gak mau kita cerai. Ara!" Evan terbangun lalu melihat kesamping lalu memeluknya.
"Bunda, Ara gak bakal ceraiin abang, kan? Iya, kan? Jawab abang bunda."
"Enggak bakal, bang. Kenapa jadi cengeng gini sih?"
"Sekarang Ara kemana?"
"Papanya mau berbicara sama dia."
"Kalau papa sakiti Ara lagi gimana, Bund? Abang harus temuinya sekarang."
"Abang privasi."
"Tapi bunda...."
"Gak bakal, sayang. Sini baring lagi."
"Maafin bunda, ya, udah jauhi abang dari istri abang, karena sikap abang yang bunda gak suka. Kasihan anak bunda, cengeng." Sambil mengelus rambutnya.
"Jiah, ayah cengeng!"
"Ternyata akhirnya ada aib ayah juga," ujar Kenzie.
"Hei, kenapa kalian ejek ayah kalian cengeng? Memang diri sendiri gak cengeng apa?" sahut Bunga.
"Eh? Oma."
"Anak lo kenapa, jeng?" tanya Bunga.
"Biasa gue jauhi dianya sakit."
"Gue catet hari ini tanggal 10 Maret 2023 ayah cengeng karena di tinggal bunda," ucap Kejora.
"Kalian ini kayak suka banget bikin ayah kalian tertekan," ucap Mila.
"Entah tuh anak siapa," sahut Evan.
Mereka kaget saat Evan mengucapkan itu.
"Ayah parah, awas aja kalau ayah keluar kota buat kerja lihat aja kami gak bakal kasih tau keadaan bunda. Oma simpan aja telepon bunda," ujar Kenzie.
"Mereka anak sesat gak tau anak siapa, gak usah di ajak kerja sama."
"Oke, kalau gitu awas aja." Mereka bertiga keluar dari kamar itu.
"Abang....."
"Ngeselin bunda anaknya."
"Kan, keturunan kamu. Ya wajar toh?"
KAMU SEDANG MEMBACA
KENZO & KENZIE DIGANTARA ( TAMAT )
Ficção AdolescenteSemoga cerita ini lebih banyak dari pada cerita bapaknya, amin ..... Sorry bestie kalau dari cerita pertama dan kedua yang bagian konfliknya agak aneh. Soalnya gak bisa e buat konfliknya apalagi dengan kata-katanya. Menceritakan seorang anak kembar...