Flashback on
Di kampus Mora bersama Angga dan Anggi berada di taman belakang kampus, Mora yang mengajak mereka untuk bertemu.
"Ngapain ke sini?" tanya Angga.
"Aku mau kalian ikut andil dalam ngeprank Aldara."
"Gimana?"
"Dia kan lagi babymoon, nah, pas pulangnya kalau dia nanya ada yang aneh di kampus, kalian bilang aja Dia balikan sama Alvaro karena Dia sebagai bahan taruhan."
"Serius lo di gituin sama dia?" tanya Anggi tak percaya.
"Memang nyata, bang." Membuat Anggi meringis mendengarnya.
"Terus?"
"Nah, kamu ecek-ecek sewa bodyguard atau teman kamu gitu terus akunya gak ada kabar lagi bilang aja gini 'Dia kena serangan jantung stadium tiga.'
"Gila lo dia lagi hamil," potong Anggi.
"Lo diem, lanjut."
"Di sini mama, papa, dokter ikut andil."
"Lo ngapain sih ngeprank kek gituan?" tanya Anggi heran.
"Sstt... Diem, tenang, dengerin ya, adek abang yang ganteng."
"Abang bisa aja." Membuatnya malu-malu. "Diem lo!"
"I-iya, bang, lanjut."
"Mama, papa, dokter semua ikut andil terus kalian bawa Aldara ke rumah sakit. Habis itu aku ucapin kalian selamat tinggal."
"Wiss pasti sakit tuh."
"Dek, diem."
"Iya, gue kunci mulut gue."
Mora tertawa. "Habis ucapin selamat tinggal kalian yang bawa patung ke makam aku. Semua orang itu udah aku bayar pakai uang papa sih. Nah, terus tunggu deh sampai beberapa tahun kemudian aku kembali."
"Memang lo kemana?" tanya Angga.
"Aku mau liburan aja sih ke Bali. Sama aku dapat beasiswa ke luar negeri."
"Ngasoi lo di Bali sementara kami lihat adek gue nangis-nangis di tinggal sama lo. Oh, Selamat."
Mora menyengir. "Boleh? Aku ngeprank-in dia karena dia juga pernah ngeprank-in aku lebih parah jahat banget, kan."
"Memang jahat dia nya siapa suruh mau berteman sama dia," ucap Angga.
"Ucapan lo udah gue rekam, tinggal gue kirim ke Aldara."
"Sialan lo! Hapus!" Anggi menggeleng. "Hapus, Gi." Angga meraih handphone Anggi.
"Kena tipu, wlee."
"Sialan lo!"
"Jadi, boleh, kan?"
"Boleh."
"Yey! Makasih, bang."
Hingga saat itu acara prank mereka terhadap Aldara di mulai.
(Baca Evan Digantara)Flashback off
***
"Jahat banget lo sumpah."
Kini mereka bertiga duduk di salah satu kafe di Jakarta Utara sambil menikmati makanan dan minuman yang mereka pesan.
"Jadi selama ini lo di Bali?"
KAMU SEDANG MEMBACA
KENZO & KENZIE DIGANTARA ( TAMAT )
Genç KurguSemoga cerita ini lebih banyak dari pada cerita bapaknya, amin ..... Sorry bestie kalau dari cerita pertama dan kedua yang bagian konfliknya agak aneh. Soalnya gak bisa e buat konfliknya apalagi dengan kata-katanya. Menceritakan seorang anak kembar...