Semoga cerita ini lebih banyak dari pada cerita bapaknya, amin .....
Sorry bestie kalau dari cerita pertama dan kedua yang bagian konfliknya agak aneh. Soalnya gak bisa e buat konfliknya apalagi dengan kata-katanya.
Menceritakan seorang anak kembar...
Aldara menggeser tubuh agar Evan bisa berdiri. Aldara menggeleng melihat Evan yang sudah masuk ke kamar mandi tak lupa ia membawa handuknya. Aldara berjalan membuka knop pintu itu.
"Ara jangan kemana-mana, tetap di kamar!" teriak Evan yang sedang membuka pintu itu sedikit dengan wajah yang nongol.
"Sebentar, aku mau isi minum dulu, habis."
"Oh, ya udah." Kembali ia menutup pintunya dan melanjutkan mandi.
Saat Aldara membuka pintu seseorang jatuh membuatnya terkejut. "Astaghfirullah. Kalian kenapa duduk di sini? Kenapa gak di ketuk?"
"Ayah marah nanti bunda."
"Bunda, ayah pergi ke bandara, ya? Biar kita aja yang ngantar mumpung libur," ucap Kenzo.
"Sebentar, masuk aja kalian." Aldara berjalan menghampiri ponsel Evan lalu membukanya.
"Gimana bunda?"
"Kenapa kalian ke sini, ha?!" pekik Evan yang baru saja selesai mandi.
"Ayah pergi ke bandaranya sama sekretaris ayah?" tanya Kenzie.
"Kenapa memangnya?"
"Mau kami antar gak? Mumpung libur. Pulangnya baru sama sekretaris ayah," ujar Kenzo.
"Maaf, aku cek hp kamu karena mereka tanya gitu," timpal Aldara.
"Gak perlu minta maaf. Ya, gue sama kalian."
"Benaran nih?"
"Iya, anak ayah. Cepat sana kalian siap-siap!" Mereka bertiga mengangguk lalu segera ke kamar mereka masing-masing lalu bersiap-siap.
Aldara mengambil hairdryer dan menyuruh Evan untuk duduk di bawah sofa dan ia di atasnya lalu Aldara mulai mengeringkannya. Tak lupa tangan Evan yang selalu memainkan pipi Aldara yang selalu mendongak ke arahnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.