HAI BESTIE READESKU. MAAF, YA, UP-NYA SELALU SIANG. PAGINYA SELALU INGAT, MALAH LUPA.
JANGAN LUPA VOTENYA, YA, READES.
SELAMAT MEMBACA
***
Setelah selesai salat mereka semua berkumpul di meja makan untuk sarapan. Kenzo datang sambil menggendong Kejora.
"Bunda dedeknya nangis." Aldara yang lagi makan pun segera menggendong nya.
"Ken sarapan." Kenzo mengangguk. "Kenapa cantik?" tanyanya kepada Kejora sambil mencuci tangannya.
"Adan Kejola atit unda, whaaa... Ayah..."
"Cup, cup, cup, siapa yang buat, hm?"
"Ndak tau. Au cama ayah unda."
"Ayah lagi sarapan sayang. Nanti dulu, ya."
"Ndak au unda, au cama ayah."
Aldara menghela nafasnya dan berjalan menuju Evan. Evan segera memangku Kejora. "Adan Kejola atit cemua ayah," lapornya.Evan membawa Kejora di pelukannya sambil ia selingi dengan sarapan. Gak romantis banget, pak.
"Untung hari ini hari Minggu," ujar Clara.
"He'em, kalau enggak langsung pulang nih gue ambil seragam anak," ucap Ica.
"Cantik sarapan dulu sini," ucap Aldara kepada Kejora sambil memegang piring untuk anaknya sarapan. Kejora memalingkan wajahnya. "Manis sarapan mau?"
"Au."
"Tiba ayah aja kamu cepat, dasar." Aldara memberikan piring itu kepada Evan dan dia menyuapkan Kejora lalu Aldara melanjutkan sarapannya.
"Sabar, Ra, sama anak sendiri kek gitu," celetuk Virgo.
"Gue boleh minta nomor teman lo gak, Ra?" tanya Tasya.
"Kayaknya dia pakai nomor baru, gue lupa minta semalam."
"Udah akrab ya kalian sama teman baru Aldara," ucap Vano.
"Udahlah, ya, kali enggak," jawab mereka serempak.
Ponsel milik Aldara berbunyi Aldara ingin mengangkat Evan menahannya.
"Kalau orang jahat gimana?"
"Sstt.... Diem." Aldara menerima telepon itu.
"Hal––"
"Hallo, Ra, ini aku Mora, aku udah sampai di Singapura loh."
"Ini nomor lo?" Senang Aldara sambil ia berdiri.
"Iya, jangan lupa save, ya. Maaf nomor baru."
"Ra, siapa?" tanya Aurora.
"Vc aja. Bentar gue save dulu." Aldara mematikan sambungan telepon itu dan menulis nama di situ dan segera beranjak dari situ dan ber-vc. Di ikuti perempuan yang lainnya.
"Pasti aunty Mora," ucap Kenzie.
"Ha?" Bingung mereka.
"Kenapa om kaget gitu?" tanyanya.
"Lo ulangi lagi coba," ucap mereka barengan.
"Kenapa om kaget gitu," ucapnya lagi.
"Bukan sebelum itu," ujar Vano.
"Yang mana om?" tanyanya membuat ketujuh bocah itu ikutan bingung.
"Yang ada Mora Mora nya gitu."
"Om kenal sama aunty itu?" Kini giliran Edo yang bertanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KENZO & KENZIE DIGANTARA ( TAMAT )
Teen FictionSemoga cerita ini lebih banyak dari pada cerita bapaknya, amin ..... Sorry bestie kalau dari cerita pertama dan kedua yang bagian konfliknya agak aneh. Soalnya gak bisa e buat konfliknya apalagi dengan kata-katanya. Menceritakan seorang anak kembar...