62. POV ANENDRA 2

214 12 0
                                    

POV Anendra 2

***

"Selamat beristirahat papi ganteng."

***

Laki-laki itu mengendarai motornya dengan laju menyusuri jalan raya dengan keadaan mabuk. Suruhan Alvaro mengikutinya dari belakang.

Tiba-tiba sebuah truk melaju dan menabrak motor Dika membuatnya terpental jauh dari motornya. Orang suruhan Alvaro menghentikan motornya kaget melihat yang terjadi di depan mereka tadi. Alvaro yang juga mengikuti mereka dari belakang mengerutkan keningnya.

"Kenapa?" tanyanya sambil mengehentikan motornya.

"Dika, bos, ke tabrak truk," jawab salah satu dari mereka.

"Kenapa kalian diam aja!" Alvaro segera turun dan melihat keadaan Dika di sana.

Alvaro mendengar bisikan orang tentang Dika. Ada yang mengatakan bahwa ia terluka parah hingga banyak mengeluarkan darah dan lain sebagainya. Alvaro segera berlari menghampirinya.

"Dika, Dika, sadar." Sambil menepuk pipinya.

***

"Berita terkini seorang lelaki tertabrak dengan truk dengan nomor plat motor DI 124 PHX terjadi di jalan Tegar Bahari. Kata orang-orang yang melihatnya ia mengendarai motornya dengan laju dan seperti keadaan mabuk. Lelaki itu berinisial D."

Alana yang bosan karena cerita dari suami maminya itu ia sibuk melihat isi galeri di mana ada dia dan Dika di sana duduk di atas motor milik Dika.

Saat mendengar berita itu di tv kafe Alana langsung menjauhkan ponselnya. Membuat kedua orang tuanya dan Brayan bingung.

"Gak mungkin."

"Lo kenapa, Dek?"

"Papi, bang, papi."

"Kenapa?"

"Berita itu dan plat nomor itu sama seperti plat nomor papi."

Brayan langsung mengambil ponsel milik Alana dan melihat berita dan menyesuaikan plat nomor yang ada di foto itu dan di berita.

"Alana mau kesana, bang. Alana mau sama papi."

"Alana! Apa-apaan kalian nih! Papa kalian belum selesai cerita kalian udah––" Brayan langsung mengajak Alana untuk keluar dari kafe itu dan menuju tempat TKP.

"Alana, Brayan, kembali ke sini kalian!"

"Sayang udah gak papa."

"Maafin aku, ya."

"Iya, gak papa belum terbiasa."

***

Di sisi lain di rumah Vano, Virgo, Azka, Alexander, Evan mendengar berita itu. Sesekali mereka mengerutkan kening mereka karena saat mendengar plat nomor itu.

"Ayah!"  Semua langsung menuju suara teriakan itu.

"Bunda, bunda kenapa?" tanya mereka.

"Di berita itu gak mungkin kak Dika, kan? Aku samain foto di galeriku dan berita itu. Jawab aku itu gak mungkin kak Dika, kan?"

Ting!

Suara ponsel milik mereka berbunyi termasuk Vano, Virgo, Azka, Alexander, Evan, Aldara, dan kedua anaknya berbunyi dan segera mereka melihat notifikasi pesan itu.

––––––––——––––––––––––––––––––––––

Grup semua angkatan Pheonix
––––––––––––––––––––––––––

KENZO & KENZIE DIGANTARA ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang