21. Welcome Kejora

463 34 0
                                    

Keesokan paginya pukul lima Evan bangun dan segera pergi ke kamar mandi untuk mencuci mukanya.
Aldara mengerjapkan matanya menyesuaikan cahaya di ruangan rumah sakit itu.

"Ssshh...." Aldara melihat sekelilingnya dan terakhir melihat kedua putranya yang masih tidur di sampingnya.

Pintu kamar mandi terbuka dan Evan memastikan mereka masih tertidur. Ia melihat Aldara yang sudah tersadar. Aldara menaikkan kedua alisnya sambil tersenyum.

"Ssttt.... Ambil mereka letak ke sana," suruh Aldara sebelum Evan membuka suaranya. Evan melakukannya dan meletakkannya kedua putranya di brankar yang satunya.

"Mau makan apel atau apa?" tanya Evan.

"Terserah kamu."

"Kak, anaknya laki-laki lagi atau perempuan?"

"Perempuan. Biasakan panggil ayah, Ra."

Aldara menguap. "Aku tidur lagi, ya."

"Yakin gak lapar?" Aldara mengangguk yakin.

"Maunya bareng kamu."

"Kamu kan habis lahiran gak boleh kayak gitu terus."

"Ya udah."

"Tuh kan langsung jutek."

"Sstt! Diem, mau tidur."

Evan naik di atas brankar Aldara dan langsung di dorong oleh Aldara.

"Ngapain naik-naik? Tadi gak mau."

"Ya sekarang aku mau makanya aku naik."

"Oh, gak usah deh udah gak mood." Aldara segera memejamkan dan kembali tidur sebelum itu. "Kalau aku belum bangun dan anak-anak bangun duluan jangan iseng dan jangan berantam ngerti?" Ia pun benar-benar tertidur setelah mengucapkan itu.

Satu jam kemudian kini sudah jam enam pagi kedua putranya Evan merenggangkan badannya dan mereka sudah tidak tidur lagi di samping Aldara.

"Ay..."

"Apa?" Potong Evan yang baru keluar kamar mandi.

"Ayah, ya, yang pindahin kami ke sini?" tanya Kenzie.

"Lo berdua tuh tidur berjalan."

"Tidur berjalan?" Bingung mereka berdua.

"Makanya cari di google. Udah di kasih tablet sama hp satu-satu malah gak mau."

"Kata bunda jangan selalu main tablet sama hp nanti mata rusak, ayah," ujar Kenzie.

"Oh." Evan melihat Aldara yang masih tidur.

"Beruntung banget aku punya kamu, kamu selalu bicara sama mereka mengalihkan mereka supaya gak main hp. Tapi, kamunya cepat bangun," batin Evan. Evan berjalan kearah Aldara dan mengecek napasnya yang masih bisa menghirup ia menghela napas lega.

"Ayah kira bunda mati apa?" ujar Kenzie.

"Kalau bunda mati entar siapa yang mau kalian manja- manja lagi?"

"Iya juga. Whaaaa.... Bunda bangun bunda..." Segera mereka berdua naik ke atas brankar Aldara.

"Ssttt bunda tidur." Evan menurunkan mereka.

"Whaa, gak mau turun mau sama bunda." Dan kembali naik.

"Ck! Janji kalian ke bunda  apa?"

"Janji?" Bingung mereka berdua.

"Iyalah janji lo berdua tuh apa?!"

"Janji kalau udah ada dedek nya gak boleh nangis lagi," ucap Kenzo sambil sesenggukan.

KENZO & KENZIE DIGANTARA ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang