Ting tong
Ting tongBel rumah kediaman Digantara berbunyi dengan segera salah satu pembantu itu membuka pintu itu dan mempersilahkan mereka masuk.
Ada enam orang yang masuk tidak melainkan enam belas orang yang masuk ke dalam. Siapa lagi kalau bukan enam inti mantan geng itu berserta istri dan anak mereka.
Sekarang keenam pria itu sudah sibuk dengan pekerjaan dan keluarga mereka masing-masing. Alvaro? Cowok itu sama sekali belum punya pasangan sampai saat ini dan masih meneruskan perusahaan Papa nya itu.
"Aldara kemana, Bi?" tanya Alvaro.
"Nyonya ada di ruang bioskop."
"Aldara nya lagi pergi gak enak," ujar Tasya.
"Ya Allah, lo tuh polos bego atau gimana sih? Memang di rumah dia tuh ada ruangan khusus buat tonton," sembur Aurora.
"Ya, kan, gue gak tau. Memang polos sama bego itu apa?"
"Dika istri lo."
"Mami kita di rumah siapa?" tanya anaknya itu.
"Di rumah aunty Aldara."
"Udah punya keluarga masih juga main ke sini," ujar Evan yang sudah berada di bawah.
"Woi bapak Evan apa kabar lo?" tanya Vano.
"See. Kalian?"
"Baik, dong."
"Om Evan," ucap kelima anak itu dan memeluk kaki Evan.
"Kalian kira kaki gue guling apa?" kesal Evan. Dan bocah itu melepaskan pelukannya.
"Lo kenapa sih, Van? Nada bicara lo kayak orang pms," ucap Azka.
"Ngapain ke sini?" tanya Evan.
"Mau main lah bro, apa lagi?" ucap Alvaro.
"Ya udah gue panggilin mereka dulu." Evan berjalan dan di susuli mereka.
Alvaro yang tiba-tiba saja ingin ke belakang ia pun tidak mengikutinya."Wahh.... gede juga rumah lo," ujar Tasya mengagumi rumah Evan.
Evan membuka pintu dan Aldara melihat kearah sumber suara.
"Ayah," ucap kedua putranya saat Evan ada.
Kenzo dan Kenzie menatap kelima anak kecil yang seumuran dengannya. Bagi dia tiga bocah itu tidak asing bagi mereka.
"Blayan, Edo, langga."
"Kenzo, Kenzie."
"Kalian kenal?" tanya Aldara.
"Dia bunda yang nendang tulang keying nya Lucy," ujar Kenzo langsung.
"Meleka juga gak pelnah bawa apa yang di katakan sama Bu gulu nya, bunda," lanjut Kenzie.
"Teyus kalena meleka gak bawa apa yang di suluh Bu gulu malah kami yang di suluh buat ngejalanin hukumnya," ucap Kenzo kemudian.
"Ya Allah Edo. Kan mama bilang, kalau ibu gurunya bilang sesuatu buat di bawa bilang mama," ucap Aurora. Fransiskus Xaverius Alfredo Anggara ----- anak dari Vano Anggara dan Raqilla Aurora Permata.
"Ya Allah Rangga," ujar Anastasia. Mikael Turangga Lespati ---- anak dari Virgo Putra Lespati dan Anastasia Axelly Putri.
"Mami jangan hukum Biyan," ucap Brayan memohon kepada Tasya.
"Mami gak hukum kamu."
"Tapi papi yang hukum kamu," lanjut Dika.
"Whahaha papi gak mau," rengek Brayan.
KAMU SEDANG MEMBACA
KENZO & KENZIE DIGANTARA ( TAMAT )
JugendliteraturSemoga cerita ini lebih banyak dari pada cerita bapaknya, amin ..... Sorry bestie kalau dari cerita pertama dan kedua yang bagian konfliknya agak aneh. Soalnya gak bisa e buat konfliknya apalagi dengan kata-katanya. Menceritakan seorang anak kembar...