81. Raih cita-cita

260 13 1
                                    

Mereka berhasil meraihnya, Ra
– Evan –

Harus menarantau dan meninggalkan keluarga sakit banget, ya. Sakit menahan rindu yang selalu di tampung dengan sendirinya.
– Kejora –

***

Empat tahun enam bulan kemudian.....

Selama empat tahun Kejora sekolah dan telah lulus dari sekolah SMP dan SMA nya. Masa putih abu-abu tak lagi ia kenakan. Selama enam bulan terakhir ia harus hidup mandiri di asrama. Ia telah lolos masuk ke sekolah pramugari yang ia inginkan.

Saat ini ia berdiri di depan rumah bercat putih megah, ia sudah lama tidak menginjakkan kakinya ke dalam rumah ini lagi semenjak enam bulan terakhir.

Semenjak ia lulus SMP dan SMA Kenzo dan Bella belum di karuniai seorang anak. Kejora berharap ia kembali di rumah ini ia mempunyai ponakan.

Perlahan langkah kakinya melangkah dan langsung membuka pintu itu tanpa mengetuk bahkan memencet tombol bel yang telah tersediakan.

"AYAH!!" teriaknya sambil membawa koper kedalam rumah.

Kejora langsung memeluknya erat. "Rara kangen ayah."

"Anak gadis ayah. Gimana, hm?"

"Baik." Ia melepaskan pelukannya.

"Rara udah buktiin sama bunda kalau Rara bisa. Dan benar dong, Rara bisa."

"Memang apa isi kopernya?"

"Baju kerja Rara dong. Lion air sama perlengkapan lainnya juga."

"Siapa ayah?" tanya orang itu yang sedang memapah perempuan.

"Rara!"

"Abang Ken."

Kenzo, abangnya langsung mendudukkan Bella di sofa lalu memeluk Kejora.

"Gue kangen lo, Dek. Lo apa kabar?" tanyanya.

"Baik dong."

"Kak Bella. Kak Bella udah berapa bulan?" tanya Kejora.

"Enam bulan."

"Yang benar, kak? Berarti selama Rara belajar pramugari kakak hamil?" Bella mengangguk.

"Akhirnya doa Rara terwujud. Makasih Tuhan."

"RARA!!!" Orang itu langsung memeluknya.

"Bang Enzie sesak."

"Kapan lo datang? Gue kangen lo elah. Gak ada lagi orang yang nurunin rank gue lagi. Gak ada lagi yang bisa di ajak adu mulut. Gak ada lagi yang ngerecokin ayah lagi."

"Lo kangen gue karena itu doang?" Kenzie mengangguk. "Anjir lo! Hiyakkk!!" Kejora langsung menendangnya.

"Woi! Ini yang namanya pramugari? Kok bar-bar banget. Ayah tolongin Enzie."

Kejora masih mengejarnya hingga napasnya tersengal-sengal.

"Dek! Lo itu pramugari kenapa bar-bar nya masih ada!"

"Bacot lo! Hiyakk!!!"

"AYAH!! BUNDA!!"

Kejora tak lagi mengejar Kenzie lalu ia segera duduk di samping Evan.

"Kenapa? Capek?" tanya Evan.

Kejora menggeleng. "Tempat bunda, yuk, Yah. Rara kangen."

"Ya udah sana siap-siap." Kejora mengangguk dan segera pergi ke kamarnya dulu.

KENZO & KENZIE DIGANTARA ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang