"woahmm."
Tuk
"Aduh sakit, bang," ucap Kenzie saat Kenzo memukulnya dengan bantal.
"Nguapnya pelan aja, Enzie ada Kejora."
"Namanya juga lupa, bang."
Kenzie berdiri dengan cepat mengambil handuk dan segera mandi."Enzie, Enzie," gumam Kenzo. Ia segera menyelimuti Kejora dan ia segera turun dan keluar. Dari atas ia melihat lampu dapur yang remang-remang ia menjadi takut.
"Kok bibi gak ada sih?! Biasanya langsung terang. Kan, Ken, jadi takut." Ia berbalik badan kamar kedua orang tuanya di depannya. "Semoga aja ayah sama bunda udah baikan."
"Aaa.... Ken lapar," rengeknya.
"Abang, Enzie takut," teriak Kenzie di ambang pintu. Kenzo segera berjalan kearahnya.
"Enzie jaga Kejora."
"Iya, bang. Tapi mandinya agak cepat, ya, bang, Enzie takut." Kenzo mengangguk. "Hm." Ia masuk ke kamar mandi dan mandi.
Selesai Kenzo mandi, Kenzo mengajak Kenzie untuk membangunkan kedua orang tuanya. Pintu kamar mereka sengaja di bukakan supaya tau Kejora menangis.
Tok! Tok! Tok!
Tidak ada jawaban Kenzie langsung membuka pintu itu dan masuk lalu melihat kedua orang tuanya tidur di atas karpet.
"Kok tidur di bawah sih? Kalau bunda sakit gimana?" gumam mereka.
Kenzo perlahan menepuk pundak Aldara dan membangunkannya. "Bunda," panggilnya.
Mendengar ada yang memanggil Aldara segera bangun dan melihat ke belakang yang ternyata sudah ada kedua putranya.
"Hm, kenapa?"
"Kami lapar, di dapur gak ada bibi," jawab Kenzo.
"Oh..." Aldara segera duduk dan membangunkan Evan. "Ayah, bangun pindah ke kasur."
"Hm? Mau kemana?" tanyanya dengan nada khas bangun tidur.
"Mau masak kata mereka bibi gak ada di dapur."
"Mereka ambil cuti karena anak dan ibu mereka lagi sakit," ujar Evan. "Kamu pindah ke kasur sana." Evan berdiri dan mengangguk lalu berjalan menuju tempat tidur.
"Ayo sarapan," ajak Aldara sambil menggandeng tangan kedua putranya.
Sesampainya di dapur lampu dapur di terangkan dan Aldara langsung masak untuk kedua putranya dan untuk bekal mereka.
Selesai memasak kedua putranya segera makan.
"Hmm.... Masakan bunda enak banget," puji Kenzie.
"He'em, baru kali ini aku makan masakan bunda. Enak banget," celetuk Kenzo menyahut. Aldara tersenyum dan segera menata bekal untuk kedua putranya.
Kedua putranya kini sudah menghabiskan makanan mereka. Keduanya menatap satu sama lain dan segera mengambil lauk terakhir itu dengan cepat.
"Abang, Enzie yang duluan."
"Abang yang duluan Enzie."
"Ih.... Enzie duluan, bang."
Jengah mendengar pertengkaran dari kedua putranya Aldara, ia segera membelah tempe yang ia buat dengan serep sendiri. Keduanya menatap karena tempe itu terbelah menjadi dua.
"Makan, tadi ribut," ujar Aldara.
Mereka mengambil lauk itu dan memakannya.
Aldara tersenyum. "Udah siap-siap sana."
KAMU SEDANG MEMBACA
KENZO & KENZIE DIGANTARA ( TAMAT )
Teen FictionSemoga cerita ini lebih banyak dari pada cerita bapaknya, amin ..... Sorry bestie kalau dari cerita pertama dan kedua yang bagian konfliknya agak aneh. Soalnya gak bisa e buat konfliknya apalagi dengan kata-katanya. Menceritakan seorang anak kembar...