77. Ulang tahun kembar

187 9 0
                                    

Pagi-pagi sekali Evan sudah menangis di dapur sambil duduk di lantai dekat kompor sambil membaca buku diary milik Aldara.

"Ra, ternyata sebelum kamu pergi kamu udah tulis di buku diary kamu. Ra, kalau boleh jujur aku gak kuat buat kehilanganmu buat selamanya. Andai waktu bisa di putar, pasti kami semua bisa nyelamatin kamu."

Amora yang hendak minum itu mendengar isikan tangis dan ia mencarinya. Saat di lihat ternyata Evan dan segera ia mendekat.

"Van, lo kenapa?"

Evan memeluknya. "Gue gak kuat, kak."

"Van, lo tau adek gue kayak gimana? Dia gak suka kalau keluarganya seperti ini. Apalagi lihat lo kek gini? Dia gak bakalan senang, Van."

"Dek," panggil Alvin sambil mencari Amora. "Lo kenapa?"

Saat Alvin hendak mengambil buku itu Evan langsung merampasnya. Alvin hanya tersenyum tipis.

"Van, lo tau hari ini, hari apa?" Evan melepaskan pelukannya sambil mengerutkan keningnya. "Hari ini ulang tahun putra lo, lo mau bikin mereka kecewa karena tau bokapnya selemah ini?" Evan menggeleng.

"Mama, Papa bahkan nyokap bokap lo udah support lo, udah kuatin elo, lo masih kayak gini? Kayak bocah tau gak?"

"Bang."

"Kata Anggi nanti mereka akan datang ke rumah buat ngerayain ultah anak lo, semua anggota. Ayo, Dek, beli minum buat mereka."

Evan langsung mengambil dompetnya dan memberikan kartu hitamnya kepadanya.

"Pakai uang gue aja, bang."

"Uang lo, lo simpan."

"Lo, kakak, Mama sama Papa udah banyak ngebantuin keluarga gue, please pakai uang gue."

Alvin menghela napas dan mengambil kartu itu. "Kami pergi, assalamualaikum."

"Hari ini ulang tahun kedua putra kita, Ra." Ia mencium buku itu dan berdiri segera ia memanggil pembantunya untuk berkemas-kemas dan ia segera menggantikan bajunya.

***

Deruman motor milik semua anggota itu terdengar di perkarangan rumah Digantara. Satpam yang bertugas langsung membukakan garasi bawah tanah itu lalu berlari membukakan pagar untuk mereka.

Semua motor berserta mobil itu langsung memarkirkannya dan mereka berkumpul di depan rumahnya.

Salah satu dari mereka menekan bel rumah itu dan kebetulan pembantu itu sudah menyelesaikan pekerjaan mereka segera mereka membukakan pintu.

"Om Al!!!" teriak Kejora sambil berlari kearah Alvaro.

"Jangan lari-lari, Cil, entar nyungsep."

"Rame banget, ini semua anggota?"

"Iya, dong. Tebak mau ngapain?"

"Ngepet bareng?"

Alvaro tertawa. "Bukan, Cil. Ini angkatan abang lo sibuk mau ngesuprise abang lo yang lagi ultah."

Kejora menepuk jidatnya. "Oh iya, hari ini ulang tahun abang."

"Aaa.... Kejora!!!" Danu menghampirinya lalu memeluknya.

"Lepasin gue! Kenapa lo gila sih? Om anak om nih." Danu menciumnya.

"Gue kangen lo."

"Alay dan jijik." Muka Danu langsung berubah.

"Sebelas dua belas sama nyokapnya," gumam Vano, Aurora yang mendengarnya langsung memeluknya.

"Oy, Van, gimana kabar lo?" tanya Virgo.

KENZO & KENZIE DIGANTARA ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang