"Masukin seragam lo, Ra," ucap Kenzo kepada Kejora yang sedang sarapan di meja makan.
"Biarin," jawabnya cuek.
"Gue peringatin lo buat kebaikan lo juga."
"Entah lo, dek. Entar guru lo yang gak ada leher itu ngamuk entar," sahut Kenzie. Kejora hanya memutar bola matanya malas.
"Kenapa ribut-ribut, hm?" tanya bundanya, Aldara, yang baru saja datang dan langsung ikut sarapan bersama ketiga anaknya.
"Kejora susah di atur, Bund," ucap Kenzo.
Aldara melihatnya. "Cantik, bajunya di masukin dong biar keren."
"Culun bunda," jawabnya.
"Siapa yang ngejek lo culun?" tanya Kenzie sambil mengeraskan rahangnya.
"Osis," jawabnya.
"Sudah, gak baik ribut di depan makanan. Sekarang kamu masukin bajunya," ujarnya.
Dengan muka malasnya ia memasukan seragamnya dan lanjut sarapan. Setelah selesai semua mereka berpamitan kepada Aldara untuk berangkat sekolah.
***
Selama di perjalan, Kenzo merasa ada goyangan dari belakang motornya. Kenzie yang berada di belakang mereka pun juga berjaga-jaga.
"Lo ngapain, dek?" tanyanya.
"Woi, dek! Masukin baju lo," teriak Kenzie yang sudah menyejajarkan motornya dengan motor Kenzo.
Kejora memutar bola matanya malas, dan Kenzo mencubit pahanya hingga ia memukul helm Kenzo.
"Sakit, Abang."
"Masukin baju lo."
Kejora memukul punggung belakang Kenzo. "Baju gue udah sempit, bang, makanya gue keluarin. Dan gue gak mau di bilang culun lagi sama osis. Lo cuma Osis SMA diam aja lo."
"Masukin baju lo atau lo gue turunin," peringat Kenzo untuk terakhir kalinya. "Ini gue masih ngomong baik-baik sama lo."
"Ya udah lo turunin gue aja di sini." Kenzo menepikan motornya membuat Kejora sedikit ketakutan.
"Turun."
"Bang, gue bercanda."
"Kenapa, bang?" tanya Kenzie.
"Lo sendiri yang minta. Gue udah bilang baik-baik sama lo buat masukin seragam lo. Sekarang lo yang minta di turunin di jalan. Turun!"
"Abang Enzie." Ia berjalan menuju Kenzie.
"Bang, ayo lah masalah seragam doang," sela Kenzie. Kenzo tidak memperdulikannya dia hanya melajukan motornya meninggalkan mereka.
"Bang, gue cuma bercanda tadi. Bang Ken marah, ya?"
Kenzie mengacak rambutnya. "Udah gak usah di masukin ke hati. Mana senyumnya adeknya abang yang cantik ini, hm? Senyum dong, gak boleh cemberut. Hanya ayah aja yang boleh, heheh." Kejora memukulnya.
"Kok jadi ayah sih?"
"Gue bercanda. Sekarang lo naik." Sambil menepuk-nepuk jok bagian belakang. Kenzie membantu Kejora untuk naik tak lupa ia menurunkan pijakan kaki motor itu.
"Tinggi banget motornya, bang."
"Entar gue omelin ayah, siapa suruh beli motor yang gede."
Kejora memukulnya. "Ayah mulu."
"Itu harus."
Merasa sudah siap Kenzie segera pergi dari situ menuju sekolah Kejora.
Kenzo yang diam-diam memperhatikan mereka dari jauh dan ia juga mengikuti mereka berdua dari belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
KENZO & KENZIE DIGANTARA ( TAMAT )
Teen FictionSemoga cerita ini lebih banyak dari pada cerita bapaknya, amin ..... Sorry bestie kalau dari cerita pertama dan kedua yang bagian konfliknya agak aneh. Soalnya gak bisa e buat konfliknya apalagi dengan kata-katanya. Menceritakan seorang anak kembar...