Keesokan harinya mereka segera pergi keluar mencari sarapan serta jalan-jalan. Kenzo masih setia bergandengan tangan dengan Bella di belakang mereka.
"Lo mau ini, dek?" tanya Kenzie.
"Gak ah, gue gak mau manis-manis, orang guenya manis."
"Huek."
"Bunda abang hamil."
"Lo jangan malu-maluin, anjir! Ini kampung orang."
"Orang ini kampung Oma Bunga kok."
"Kampung orang, kan?" Kejora mencibirkan bibirnya.
"Bunda mau harum manis, boleh?"
"Ambil aja. Sayang, kamu mau apa? Ambil aja gak papa."
"Udah lo gak usah malu-malu, ayo." Kejora menarik tangan Bella menuju penjual harum manis. Aldara segera menyusulnya lalu membayarnya.
"Ternyata bunda beli juga," ujar Kenzie.
"Iyalah."
"Dek, bagi abang."
"Lo beli aja sendiri sana!"
"Sat!"
"Ini sayang uangnya ngapain minta Rara. Ini."
"Kalau yang sebungkus mana mau bunda sakit gigi," ucap Kenzie.
"Ya udah nih punya bunda." Kenzie mengambilnya sedikit. "Makasih bunda."
"Sama-sama sayang, abang mau juga?" Kenzo menggeleng.
"Sok cool banget lo. Di rumah kayak jamet juga, ngereog sama bang Enzie," ucap Kejora.
"Diem lo beler!"
"Ya Allah dosa saya apaan? Kenapa bisa saya lahirin anak yang membuat saya frustasi," batin Aldara. "Mau ketempat om kalian gak?"
"Om yang mana bunda?" tanya Kenzo.
"Om kembar."
"Namanya kembar?" sahur Kejora.
Kenzie memukulnya pelan. "Bego, berarti mereka kembar kek kami. Bukan namanya kembar."
"Ya, bisa jadi. Kok kami gak tau ada om itu. Namanya siapa?"
"Angga dan Anggi." Aldara melihat Bella. "Gak perlu takut." Hati Bella menghangat sambil ia tersenyum.
***
Sesampainya di depan rumah bercat putih itu pun mereka segera turun dan Aldara menekan bel rumah itu dan tak lama kemudian pintu terbuka.
"Aunty."
"Aldara." Mereka berdua berpelukan. "Dah lama kamu gak ke sini, makin cakep, ya?"
"Aunty bisa aja."
"Kenzo, Kenzie, yang dua itu siapa?"
"Oh, yang satunya Kejora anak Aldara juga, yang satunya namanya Bella pacar Kenzo."
"Hallo Oma."
"Masuk, masuk." Mereka segera masuk.
"Siapa, Ma?" tanya anaknya itu.
"Abang anggun." Cowok itu mengerutkan keningnya seperti ia tidak asing mendengarnya. Dan ia segera berlari kearah Aldara lalu menggendongnya. "Ara, sepupu abang."
"Nambah dua?" tanya abangnya, Angga.
"Sembarang aja lo! Nambah satu aja gue. Yang satunya pacar Kenzo, namanya Bella." Mereka manggut-manggut mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
KENZO & KENZIE DIGANTARA ( TAMAT )
Ficção AdolescenteSemoga cerita ini lebih banyak dari pada cerita bapaknya, amin ..... Sorry bestie kalau dari cerita pertama dan kedua yang bagian konfliknya agak aneh. Soalnya gak bisa e buat konfliknya apalagi dengan kata-katanya. Menceritakan seorang anak kembar...