74. Gak Mau Bunda Marah Di Sana

242 13 0
                                    

KEMBALI DENGAN CERITAKU
SIAPA YANG KANGEN?

JANGAN LUPA VOTENYA YA DAN KOMENTAR

HAPPY READING ❤️

***

Kepergiaannya membuat semua orang terpuruk dan banyak menghilangkan kegembiraan di antara kita.
- Alvin -

Kepergiannya membuat semua orang harus menutupi lukanya masing-masing
- Evan -

***

"Kalian semalam kemana sih?!" tanya Alana kesal. "Alana cariin gak ada. Parah banget gak ngajak-ngajak Alana."

"Oh iya, Pa. Kemarin papa sama abang mau nyelamatin bundanya Kejora. Selamat kah?"

"Selamat kok, Dek," ucap Brayan dan langsung tangannya di pegang Yugo.

"Kalau Papa bilang papa dan abang mu gagal nyelamatin gimana? Kamu masih mau anggap papa ada?" ucap Yugo.

Alana langsung melepaskan sendok serta garpu yang berada di tangannya. "Gak lucu. Bilang cuman bercanda. Ayo, bilang ini bercanda kan? Jadi, semalam kalian ke rumah Kejora buat apa itu tahlilan. Iya?" Keduanya mengangguk. "Anjing!"

"Alana!" bentak Tasya saat melihat Alana yang berjalan menuju kamarnya.

"Lo mau kemana, dek?" tanya Brayan.

"Mau pindah. Keluarga di sini pembunuh." Dan melanjutkan perjalanannya.

"Dek!" Alana tak mengindahkan ucapannya dan segera pergi membawa motor yang dulunya di belikan oleh Dika.

***

"Ayah kami pergi ke sekolah dulu." Keduanya menyalimi punggung tangan Evan.

"Cucu Oma mau berangkat?" tanya Bunga.

"Iya, Oma."

"Masih zaman sekolah?" tanya Alvin yang baru saja datang bersama Amora.

"Bang," tegur Amora. Alvin menatapnya bingung dan Amora memberikan tanda lewat matanya. Dan Alvin mengerti dengan tatapan matanya.

"Kalian lagi US, kan?" tanya Alvin mengalihkan pembicaraan.

"Iya, Om."

"Semangat ponakan Om dan aunty Amora."

Mereka tersenyum. "Ya udah kalau gitu kami berangkat assalamualaikum."

"Waalaikumsallam."

"Kok mau sekolah? Di liburkan dulu aja gak papa. Atau gak sekolah daring," ucap Mila.

"Mereka gak mau, Bund. Evan udah bilang gak usah sekolah dulu. Tapi, merekanya gak mau bikin Aldara di sana marah," jelas Evan.

"Iya, bunda tau posisi kalian saat ini gimana."

"Ma, lapar," adu Amora.

"Ke dapur lah." Amora ke dapur.

"Kak lapar."

"Sana ke dapur aja entar aku nyusul."

Ucapan itu terlintas di benak Evan.

"Kenapa gak jadi?" tanya Bunga.

"Sepi."

"Bibi gak ada?" tanya Evan.

"Ada. Gak tau kenapa sepi aja. Biasanya, kan, ada yang rebutan makanan sama gue."

KENZO & KENZIE DIGANTARA ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang