27. Sembuh

21 5 0
                                    

Hari demi hari berlalu. Semuanya semakin membaik seiring berjalannya waktu. Penggemar Arda memaklumi idolanya yang jarang menjalani konser apalagi tour. Mereka selalu mendukung lelaki itu untuk mengutamakan kesehatannya.

Hubungan Arda dan Mutia juga semakin membaik. Keduanya semakin terbuka satu sama lain. Mereka juga kerap kali saling menemani satu sama lain ketika pekerjaan memaksa mereka untuk pergi ke luar kota. Seperti ketika Mutia memiliki jadwal meet and greet di sebuah kota hujan, maka Arda akan ikut bersamanya.

Yang terpenting adalah kesehatan Arda pun turut membaik. Lemah jantung yang awalnya menghambat segala kegiatannya, kini sudah dapat dikendalikan. Walaupun ia masih harus mengonsumsi obat secara rutin.

Enam bulan ke belakang, dapat dihitung jari berapa kali Arda kambuh. Sekali kambuh pun tidak parah, malah kadang Arda tidak perlu lagi mengonsumsi obat-obatan untuk mengatasinya.

Membaiknya kondisi Arda jelas adalah suatu hal yang sangat baik. Arda mulai kembali menjalani rutinitasnya sebagai artis dengan datang ke agensi setiap hari dan berlatih. Lelaki itu juga mulai mendatangi berbagai acara televisi sebagai bintang tamu.

Arda juga diminta untuk mengeluarkan album baru. Mengingat masa hiatusnya yang cukup lama, akan sangat tidak adil untuk agensi jika Arda kembali ke panggung hiburan tanpa dongkrakan apapun. Jadi Arda mengiyakan permintaan itu. Anggaplah rehatnya sebagai masa penciptaan albumnya.

Oh, jangan lupakan projek In Tour National yang kini kembali ramai diperbincangkan. Banyak pihak menuntut Arda untuk melanjutkan projek yang satu itu, termasuk juga pihak agensi. Sayangnya, Arda sama sekali belum memberi tanggapan tentang projek yang satu itu.

Dia belum benar-benar yakin dengan kondisinya.

Karena itulah Arda ada di sini sekarang. Di depan pintu rumah kekasihnya. Ada hal yang perlu mereka bicarakan.

Sebenarnya, Arda sudah mengajak gadisnya bertemu sejak minggu lalu. Hanya saja Mutia yang masih padat jadwal baru mampu mengiyakan sekarang. Sang lelaki pun memaklumi dan tak ingin mengganggu kesibukan tunangannya.

Pintu terbuka tak lama setelah Arda mengetuk pintu. Seorang gadis manis muncul dari dalam. Memberikan senyuman indahnya yang dibalas senyuman manis oleh sang tamu.

"Ayo masuk," ajak Mutia. Gadis itu menuntun Arda untuk masuk ke ruang makan. Sedangkan gadis itu sendiri pergi ke dapur untuk menyiapkan beberapa camilan dan minuman.

Ruang makan adalah salah satu spot favorit keduanya untuk berbincang. Biasanya, di sana ada beberapa sisa makanan yang bisa mereka comot selagi mengobrol. Juga posisinya yang dekat dengan dapur memudahkan mereka ketika ingin mengambil sesuatu.

"Kamu mau bahas tentang apa? Kok kayaknya serius banget?" Mutia duduk di hadapan Arda.

"Agensi minta aku untuk ngelanjutin projek In Tour National. Sejujurnya, aku nggak sama sekali kepikiran untuk ngelanjutin projek itu. Toh waktu itu semuanya udah hancur. Tapi ngeliat antusias penggemar, aku jadi berubah pikiran. Aku pengen ngelanjutin projek itu." Arda mencomot biskuit cokelat di depannya.

"Tapi aku nggak mau gegabah, jadi aku dateng ke sini untuk minta saran. Apakah aku harus ngelanjutin projek itu? Atau lebih baik fokus sama album baru aja?" lanjutnya.

Mutia menegang sejenak. Sebenarnya dia agak terkejut karena Arda melibatkan dirinya untuk urusan pekerjaan. Sebab selama empat tahun lebih saling mengenal, Arda tak pernah mau siapapun ikut campur dalam pekerjaannya.

Arda hanya akan melakukannya sendiri, kemudian memberitahukan hasilnya kepada orang-orang terdekatnya.

Namun, Mutia hanya tersenyum lembut dan menjawab, "Aku ini cuma tunangan kamu, aku nggak berhak ngelarang-larang kamu apalagi ini masalah pekerjaan, kalau itu yang kamu takutin. Aku akan selalu dukung apapun yang kamu pilih. Ya ... walaupun begitu, aku nggak akan biarin kamu pergi begitu aja."

Second Chance in Another Universe Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang