13. Suspicion

673 84 9
                                    

Yoona memasuki ruangan Siwon mengira Lisa sudah ada di dalam sana. Yoona dan Lisa harus berpisah sebab situasi yang mengharuskan Yoona bertegur sapa sedikit lama dengan teman lamanya. Yoona menyuruh Lisa agar lebih dulu ke ruangan Siwon karena Yoona merasakan gelagat Lisa yang menunjukkan ketidaknyamanan.

Yoona tidak menemukan Lisa di sana. Mungkin anak itu sedang jalan-jalan di lorong. Pikiran dan suasana hati Yoona yang baik tergambar pada tindakannya. Yoona mendekati Siwon menaruh kotak bekal susun ke meja suaminya.

"Makanlah dulu." Yoona terbiasa dengan itu, wajah Siwon yang sulit tersenyum ketika berdua dengannya.

Siwon berhenti membaca berkasnya. Dia membuka kotak bekal itu, lalu memakannya.

"Ada sesuatu yang penting?"

Yoona kini duduk di seberang meja Siwon. "Jinyoung akan mulai bekerja di sini, bukankah kita harus membelikannya kendaraan untuk memudahkannya?"

Siwon tidak sepenuhnya setuju. Jinyoung yang memutuskan untuk berhenti kuliah, di mata Siwon itu seperti sebuah perlawanan. Siwon sudah membiayai semuanya tapi Jinyoung malah berhenti di tengah jalan.

"Dia menjual motornya tanpa meminta izin dulu pada kita. Dia minta apa lagi kali ini?"

"Dia tidak meminta, aku yang ingin membelikannya."

Siwon tidak percaya. Tidak mungkin begitu. Siwon yakin pasti Jinyoung yang minta lebih dulu.

"Baiklah, kita akan membelikannya. Ini yang terakhir. Jika dia kembali menjualnya, jangan memintaku untuk membelikannya lagi."

"Iya, makanlah yang banyak."

Itu membuat Yoona bahagia, tanpa tahu Siwon sedang menyimpan amarah dan kecurigaan padanya.

Manusia itu egois. Mereka marah ketika orang lain berbuat salah, meski mengetahui diri sendiri sedang melakukan kesalahan yang sama. Beberapa manusia tidak menyadari atau sengaja tidak sadar bahwa lebih baik mengoreksi diri dulu sebelum memberi penilaian pada orang lain. Siwon termasuk manusia egois itu.

"Kau datang sendirian?"

"Apa Lisa belum kemari?"

Suara pintu terbuka tanpa permisi menandakan itu Lisa. Lisa merasa disambut hangat ketika ayah dan ibunya tersenyum padanya.

"Lisa, sudah makan?"

Lisa menatap Siwon sebagai pelontar pertanyaan itu lalu ganti memandang Yoona. Mereka tidak terlihat sedang atau sudah selesai bertengkar. Lisa lega, menduga Siwon tidak terpengaruh begitu saja pada ucapan Yesung.

"Sudah, Appa, tadi di rumah."

Lisa duduk di samping ibunya. Mereka saling memandang. Kedua mata Yoona terlampau tulus untuk mengkhianati Siwon. Lisa tidak percaya ibunya pernah atau sedang menduakan ayahnya. Seharusnya perkataan Yesung tadi tak pernah mempengaruhi Lisa. Lisa yakin ibunya merupakan istri yang setia.

"Maukah Eomma menyuapi Appa lalu sebaliknya?"

Lisa membuat Siwon dan Yoona saling memandang. Kalau diingat-ingat, sudah sangat jarang mata mereka bertemu dengan dalam seperti sekarang. Untuk beberapa saat, Siwon mengingat betapa dia pernah sangat mencintai Yoona saat pertama kali melihatnya. Apa rasa cinta itu sudah berubah sekarang? Siwon sedang menanyakannya pada diri sendiri.

Ada banyak yang Yoona ingat, termasuk alasannya mau menerima Siwon. Awalnya Yoona tidak pernah mencintai Siwon. Mereka menikah memang karena dijodohkan. Yoona bersedia menikah dengan Siwon sebab kasihan setelah melihat usaha Siwon yang begitu keras.

Ketika menikah, mereka belum saling mengenal dengan baik. Yoona pernah merasa sangat benci bahkan hanya untuk menatap Siwon. Yoona merasa telah membuat keputusan terburuk karena menikahi orang dengan alasan kasihan. Interaksi dingin mereka berlangsung hampir setengah tahun. Namun, nyatanya pernikahan mereka bertahan sampai sekarang.

Before◁◁PROblemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang