20. Drained Emotions

591 88 9
                                    

Siwon dan Jisoo tiba di Daegu. Jisoo kira mereka akan langsung menuju rumah kakek neneknya, tapi Siwon justru membawanya ke sebuah rumah sakit.

Bukan Jisoo kalau lebih suka bertanya langsung daripada membuat persepsi sendiri. Persepsi Jisoo mengatakan mungkin Siwon sedang mau menjenguk seseorang. Memang benar Siwon akan menjenguk seseorang, tapi yang Jisoo tidak duga-duga, seseorang itu adalah Lisa.

Saat masuk ke sebuah ruang rawat, Jisoo terkejut menemukan Yoona dan Lisa di sana. Lisa duduk di ranjang rumah sakit dan ada infus tertempel di tangannya, menandakan Lisa-lah pasiennya.

Siwon langsung mendekati Lisa untuk menanyakan keadaannya. Siwon mendapat info lengkap ini dari Chaeyoung yang entah ada di mana anak itu sekarang.

Jisoo mendekati ibunya, menemukan ekspresi tidak rela Yoona untuk menerima kehadiran Siwon di sana.

"Lisa kenapa, Eomma?"

"Asma Lili kambuh saat sedang bermain dengan Chaeyoungie. Kau sudah makan?"

Jisoo tidak sempat menjawab karena dia melihat Siwon mendekat ke arah mereka, pasti ingin bicara dengan Yoona. Jisoo memilih pergi menghampiri Lisa. Melihat ekspresi Siwon dan Yoona yang samar-samar masih menampakkan peperangan, membuat Jisoo malas mendengar apa pun yang akan mereka bicarakan.

Ketika sudah berdiri tepat di samping ranjang Lisa, Jisoo melirik sekilas ayah dan ibunya yang keluar dari ruangan itu.

Jisoo yang kurang mahir basa-basi hanya berdua dengan Lisa yang selalu takut salah untuk membuka mulut saat berhadapan dengan Jisoo, maka kesenyapanlah yang tercipta. Kecanggungan akan semakin terasa kalau mereka saling menatap tapi hanya diam. Oleh sebab itu, Lisa menatap jarum jam yang berdetak.

"Apa kau sudah baik-baik saja?"

Lisa menatap Jisoo untuk memberikan kesan dia tidak mengabaikan kakaknya.

"Dokter bilang aku boleh pulang ketika cairan infusnya habis."

"Lalu, di mana Chaeyoung?"

"Dia--" Lisa sengaja mengehentikan kalimatnya saat samar-samar mendengar keributan di luar.

Jisoo juga mendengarnya. Jisoo tahu kini Siwon dan Yoona pasti lagi-lagi bertengkar. Lisa yang sejak awal tidak mengetahui tentang keadaan hubungan orang tau mereka pun juga mengira ayah dan ibunya sedang beradu mulut.

"Lisa, aku akan mencari Chaeyoung, kau di sini saja."

Jisoo keluar, seketika menemukan ayah dan ibunya yang berusaha menahan volume suara mereka, tapi tetap tidak mengubur sinyal bahwa setiap kalimat yang keluar dari mulut mereka begitu penuh kemarahan.

"Appa, Eomma, ini tempat umum dan ada Lisa di dalam. Apa Appa dan Eomma ingin semua orang tau kalian sedang bertengkar?"

"Jangan ikut campur urusan orang tua. Kau tidak tau apa-apa. Masuk ke dalam!"

Jisoo menatap ayahnya dengan raut menahan marah juga sakit hati. Mungkin ini memang salahnya yang selalu ikut campur. Padahal sudah berulang kali Jisoo ikut campur dan hasilnya tidak pernah lebih baik, tapi Jisoo masih saja melakukannya.

Jisoo merasa serba salah. Jika dia diam saja, dia akan menyesal di waktu kemudian, karena tidak bisa membantu apa pun. Namun, ketika dia ikut campur, Jisoo sendiri terluka seperti sekarang.

Jisoo tidak kembali ke ruangan Lisa. Jisoo melanjutkan langkahnya untuk mencari Chaeyoung. Lebih tepatnya, tujuan langkah Jisoo kini hanya ingin menjauh sehingga tidak mendengar apa pun yang akan dikatakan Siwon dan Yoona.

Belum begitu jauh, langkah Jisoo berhenti ketika orang yang dicari berdiri di sana. Jisoo dapat melihat tatapan Chaeyoung yang tertuju penuh pada ayah dan ibu mereka yang masih berdebat sengit.

Chaeyoung menyaksikan pertengkaran ayah dan ibu mereka, entah apa sumbu awal pertengkaran itu. Apa karena ini Yoona sedikit marah ketika Chaeyoung menelepon Siwon? Tanpa tahu penyebab awal pertengkaran itu, sekarang Chaeyoung merasa dia telah menjadi pemicu pemandangan itu bisa terjadi.

Tanpa ragu Chaeyoung memacu langkahnya. Tatapannya berubah tak percaya saat Jisoo justru menahannya.

"Unnie, kau akan diam saja? Appa dan Eomma sedang bertengkar."

Ini bukan pertama kalinya, tapi pertama kali bagi Chaeyoung melihat ayah ibunya berdebat dengan wajah semarah itu. Padahal sudah ada banyak pertengkaran yang bahkan lebih parah dari ini.

Chaeyoung berlari melewati Jisoo begitu saja saat melihat Siwon akan memukul Yoona. Chaeyoung mendorong ayahnya. Jisoo tidak dapat melihat keraguan dalam setiap aksi Chaeyoung. Lain halnya dengan Jisoo yang selalu ragu untuk melakukan hal itu.

"Appa akan memukul Eomma? Kenapa Appa sangat jahat? Eomma saja tidak pernah memukul Appa. Yang terjadi pada Lisa itu bukan salah Eomma, tapi salahku. Aku yang membuatnya begitu. Jika Appa ingin marah, marahi saja aku." Yang Chaeyoung tahu, masalah ayah dan ibunya hanya sebatas itu. Chaeyoung kira Siwon marah pada Yoona karena mengira yang tejadi pada Lisa itu salah Yoona yang tidak bisa mengurus Lisa.

Padahal mereka sedang saling mengungkit kesalahan lalu masing-masing. Perselingkuhan yang Yoona lakukan, dan Siwon yang selalu perhitungan dan sering melakukan kekerasan.

Siwon terlihat sedang berusaha keras menahan diri agar tak melampiaskan amarahnya pada Chaeyoung.

Tak jauh berbeda, Yoona berusaha berucap lembut pada Chaeyoung dan Jisoo. "Chaeyoungie, masuk ke dalam ruangan Lili. Sooyaa, ajak adikmu masuk."

"Jika aku dan Chaeyoung masuk, Appa dan Eomma tidak akan pernah berhenti bertengkar. Tolong lihat dulu ada di mana kita dan lihat keadaan Lisa." Suasana berubah hening setelah kalimat Jisoo berakhir.

Yoona membawa Chaeyoung yang sudah menangis duduk di kursi berderet di dekat mereka. Jisoo tidak sepenuhnya lega, tapi setidaknya suara penuh emosi Siwon dan Yoona sudah mereda sekarang.

"Sekarang kau saja yang putuskan, mau seperti apa selanjutnya."

Jisoo sudah beberapa kali mendengar kalimat itu dari Yoona, tapi itu tetap membuat Jisoo takut. Jisoo takut orang tuanya menyerah pada rumah tangga ini.

"Ingatlah wajah-wajah putri kita, Yoona-ya."

"Bagaimana kalau aku mengembalikan ucapan itu padamu? Apa selalu hanya aku yang melakukan kesalahan di sini?" Nada ucapan Yoona kembali sedikit meninggi.

Itu membangunkan lagi kesadaran Chaeyoung yang semula hanya fokus menangis. "Sudah kubilang itu salahku."

Jisoo yang melihat Lisa keluar dari ruangannya segera membantu adik bungsunya duduk di samping Yoona. Mereka semua sekali lagi dilingkupi keheningan.

"Ini bukan salah Chaeyoung atau pun salah Eomma. Aku sendiri yang berusaha mengejar Chaeyoung, padahal Chaeyoung sudah bilang tidak mau aku mengikutinya."

Rasa bersalah yang dirasakan Chaeyoung dan Lisa hanya dihargai oleh hati Jisoo. Sementara di telinga Siwon dan Yoona, itu sama sekali tidak berarti. Siwon dan Yoona sama-sama sedang sibuk menolak disalahkan oleh satu sama lain.

"Kita akan pulang malam ini. Kita semua." Keputusan final Siwon yang sudah pasti akan terjadi.


" Keputusan final Siwon yang sudah pasti akan terjadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hadehhhhhhhhhhhh, capek banget jadi keluarga Choi

Before◁◁PROblemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang