Jisoo dan Jennie pulang saat hari sudah menjelang senja. Bukan Yoona yang pertama menarik perhatian Jisoo, tapi Jinyoung yang sok akrab dengan Chaeyoung dan Lisa.
Jisoo mengakui, ia memang benci pada Jinyoung. Apa pun yang Jinyoung lakukan akan salah di mata Jisoo. Apalagi Jisoo akan melihatnya hampir selama dua puluh empat jam mulai sekarang.
Jisoo tidak pergi ke kamar begitu saja. Itu bisa memperjelas kebenciannya. Jisoo menyempatkan kaki berhenti di ruang tengah, memperlihatkan kehadirannya pada Yoona.
"Sooyaa, Nini, mandi dulu, ya. Kita akan makan malam di luar."
Jisoo mengiyakan dengan separuh rasa tidak peduli. Rencananya keluar dengan Bona malam ini sudah pasti diganti dengan makan malam bersama keluarga.
"Dengan Appa?" tanya Jennie dengan hati yang sudah menebak jawabannya tidak.
"Appa sedang sibuk, jadi hanya kita yang pergi."
Jennie memahami dengan sangat berlapang dada. Pasti perlu waktu bagi ibunya menghambarkan rasa sakit yang Siwon berikan.
"Unnie, mau mandi denganku?"
Bombastic side eye Jisoo berikan. "Tidak, terima kasih." Jisoo menuju kamarnya.
Jennie mendekat pada Jinyoung, Chaeyoung, dan Lisa yang tengah bermain ular tangga. "Aku boleh ikut?"
Ciri menonjol dari kebanyakan anak kedua timbul juga. Yoona sudah terbiasa dengan itu, tapi tetap merasa gatal ingin menasehati putri keduanya.
"Nini, bukankah Eomma sudah menyuruhmu mandi dulu?"
Jennie memandang ibunya dengan mulut cemberut dalam artian memohon agar diberi sedikit waktu untuk bermain.
"Tidak, mandi sekarang."
"Giliranku habis siapa?" Jennie tetap duduk di samping Jinyoung dan Lisa serta berhadapan dengan Chaeyoung.
"Jennie-ya..."
Chaeyoung dan Lisa sungguh menatap Jennie dengan rasa kagum. Berani sekali kakak mereka mengabaikan Yoona begitu saja.
Lisa lebih dulu menutup mata dengan telapak tangan, lalu melihat sedikit dari sela jarinya. Lisa tidak terkejut ketika dia mendapat pemandangan Yoona yang menarik telinga Jennie.
"Ayo, mandi."
Wajah Jennie yang semakin mengecil karena cemberut mengundang Chaeyoung untuk tertawa. Tatapan kucing Jennie meruncing pada Chaeyoung. Chaeyoung justru tertawa lebih keras.
Jennie tidak punya pilihan lain selain naik ke lantai atas, menuju kamar, untuk mandi.
Chaeyoung yang masih saja terkikik menularkan tawanya pada Jinyoung dan Lisa.
Kehadiran Jinyoung membuat Chaeyoung dan Lisa merasa keluarganya semakin lengkap. Selain kakak perempuan, mereka merasakan kehadiran kakak laki-laki yang sepertinya selalu siap melindungi.
Yoona sungguh sampai merasa hampir tobat mengahadapi setiap kelakuan Jennie. Entah pernah ngidam apa Yoona saat mengandung Jennie. Yoona sendiri sampai heran.
____________________
Yoona mengajak anak-anaknya ke sebuah mall. Tidak ada alasan tertentu. Hanya saja sudah lama mereka bisa keluar untuk bersenang-senang bersama. Apalagi Jennie yang sebelum ini tinggal di asrama.
Sebanyak apa pun Yoona pernah membanding-bandingkan keempat putrinya, atau sesering apa pun Yoona pernah seperti terlalu menuntut Jennie untuk menjadi seperti kakaknya, Yoona sangat menyayangi mereka. Mereka berempat adalah hidupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Before◁◁PROblem
FanfictionTidak ingin disentuh, tapi benci kesepian. Sudah menutup hati, tapi masih mudah terluka. Peduli hanya akan berakhir sakit hati. Choi Jisoo selalu melihat hal yang tidak seharusnya dia lihat. Kenakalan berujung kesepian. Kesepian ditambah tekanan. Te...