18

66 4 0
                                    

AL-QUR'AN SEBAIK2NYA BACAAN.

Ujian datang untuk mengetahui kualitas iman. Ada yang mendapatkan setengah bahkan tak jarang di tuntut harus mengulang.
Tapi, semua bentuk masalah yang datang selalu memiliki alasan dan tujuan.

-Arah Pulang-

       Aku membukakan pintu mobil, menatap sekitar yang ramai dengan suara-suara bising anak-anak. Aku tersenyum tipis, sebelum di buyarkan oleh pertanyaan seseorang. "Mau Kakak jemput jam berapa?" aku menatap Kak Keisya yang baru mengantarkan.

"Aku chat lagi nanti. Lagian aku bisa pulang dan dateng ke sini sendiri Kak, pengantin jangan sering keluar." ucapku membuat dia melemparkan senyuman tipis.

"Kakak duluan, kamu jaga diri baik-baik." aku mengangguk sebelum melambaikan tangan menatap mobilnya yang mulai menjauh.

"Senja!" aku menoleh, tersenyum kecil saat satu orang melambaikan tangannya memintaku agar mendekat.

"Hai Kak?" aku menyapanya, memberikannya sebuah bingkisan membuat dia menerima itu walau terlihat ragu. Beberapa di antara mereka mulai menatapku menelisik.

"Apa ini?" tanyanya sambil mencuri pandang pada bingkisan itu.

"Bolu, itu buat kepanitiannya. Buat anak panti, nanti bakal di anter." jelasku membuat dia berdecak kecil.

"Lo gak usah repot-repot kayak gini. Lo dateng aja udah cukup Ja." aku membalasnya dengan senyuman tipis. Kembali menatap manusia-manusia yang aku yakin di kepalanya banyak memiliki prespektif-prespektif.

"Oh iya, ini Senja. Yang waktu itu gue ceritain mau gabung sama komunitas kita. Dia satu sekolah sama Ghifar." manusia yang baru di sebutkan namanya itu hanya melirikku sekilas, sebelum kembali merapihkan beberapa buku di dalam kardus.

"Hai, gue Fina." satu tangannya terulur membuat aku tak ragu untuk membalasnya.

"Sebenernya acara ini kecil-kecilan aja si Ja. Kita bakal nemenin mereka buat jalan-jalan." aku mengangguk.

"Rencana jalan-jalan kemana?" tanyaku.

"Paling mall terdekat." aku mengangguk menanggapi itu.

"Nanti tugasnya sesuai yang udah di bahas sebelumnya ya? Senja, lo bisa milih jadi bagian apapun." aku menggeleng mendengar itu.

"Gue jadi seksi dokumentasi aja. Kebetulan gue bawa kamera." ucapku membuat mereka serempak mengangguk.

***

      Aku memakai kaos putih yang di double cardigan rajut berwarna sage, dipadukan dengan celana jeans putih. Sebenarnya terasa sangat terlihat perbedaannya. Dimana aku berdiri di tengah-tengah manusia yang memakai gamis dan kerudung hampir menutupi sebagian tubuhnya.

Aku menjepit rambut di bagian tengah. Membiarkan helaian rambutnya keluar dan mengikuti arah angin di sekitarnya.

"Inget ya, nanti di tempat bermain jangan pada nakal-nakal. Harus tahu apa?"

"Aturan!" aku tersenyum kecil melihat itu. Sangat nyaman menatap tawa ditengah kehangatan yang mungkin selalu aku rindukan.

"Ya udah, kalian baris. Ikutin Kak Fina ya?" Kak Fina menuntun mereka untuk memasuki area permainan. Aku mengikutinya, menjepret beberapa momen yang menurutku perlu di abadikan.

Arah Pulang [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang