AL-QUR'AN SEBAIK2NYA BACAAN.
siap menuju ending?🙂
- Arah Pulang -
"Ja?" aku yang sedang menyiram bunga menoleh pada Kak Alif yang baru memanggilku. Mendengus geli melihat dia yang sedang menggendong Nataya untuk berjemur.
"Gue mau jujur sama lo-" aku menatap sengit padanya. "Gue gak maafin ya Kak kalo es krim gue abis lagi." sautku membuat dia berdecak kecil.
"Sebenarnya, dua bulan lalu CV ta'aruf yang diajukan itu mau dia tarik lagi. Dia gak mau melanjutkannya." dahiku mengkerut. "Gue santai aja karena pikir lo bakal nolak lagi kayak lamaran-lamaran sebelumnya." aku diam sejenak.
"Ya udah, belum jodohnya kali." balasku meski di hati itu ada sedikit kekecewaan. Bukan aku telah berharap lebih, tapi kecewa saja saat aku ingin mencoba membuka hati malah tidak diberikan kesempatan.
"Tapi dia mau untuk mengenal lo dulu." aku mendengus mendengar itu. "Lo paksa ya?" dia hanya memamerkan deretan gigi putihnya membuat aku ingin segera menyiramkan air di wajahnya itu.
***
"Kak Kei!! Anak lo cakep banget parah!" aku berteriak sambil menuruni anak tangga. Menatap bayi mungil di pangkuanku yang baru saja aku mandikan. Benar, aku merangkap menjadi baby sister.
Aku tertegun saat mengangkat wajah, menatap beberapa tamu yang sedang menatap ke arahku membuat aku ingin segera tenggelam. "Senja?" aku kembali dibuat heran menatap satu manusia yang aku kenali.
"Lo ngapain?" cicitku pelan membuat dia melemparkan pandangan pada Kak Alif. "Loh, kalian saling kenal?" Kak Keisya mengambil alih Nataya ke dalam pangkuannya.
"Dia- pernah jadi fotografer buat fotoin produk gue." balasku membuat mereka mengangguk. Di sana ada dua manusia sebagai tamu, Kak Aksa dan laki-laki lain yang tidak aku kenali.
Aku tidak pernah merasa terkejut jika ada kedatangan tamu seperti ini, karena aku memang selalu dituntut untuk menutup aurat karena tinggal serumah dengan Kak Alif yang bukan mahram untukku.
"Syukur kalian sudah saling mengenal. Jadi proses ta'arufnya bisa lebih singkat." aku melotot, sama terkejutnya dengan Kak Aksa yang melempar tatapan penuh tanya padaku.
***
"Lo tahu laki-laki itu gue?" tanyanya saat aku meminta izin untuk mengobrol sejenak. Tetap saja harus ditemani Kak Alif sebagai perantara ta'aruf itu. Bukan hanya Kak Alif tapi juga aku harus berhadapan dengan laki-laki yang katanya ayah dari Kak Aksa.
"Nggak," balasku cepat. "Kan lo baca CVnya?" tanyanya merasa tak puas.
"Gue cuma sempet baca hobby lo doang. Sisanya belum gue baca." mereka menatap protes mendengar pengakuan itu.
"Loh? Yang pentingkan gue udah yakin sama jawabannya." belaku membuat mereka kembali saling bertukar pandang.
"Jadi udah seyakin itu Ja?" aku langsung membungkam bibirku saat merasa aku salah berucap. Sial, Kak Alif malah menggodaku dan Kak Aksa mengulum bibir menahan tawa.
"Kalo udah yakin si menurut Papa mending langsung akad aja." aku melotot kecil mendengar itu.
"Pa," tegur Aksa membuat Papanya tertawa kecil. "Gue juga gak tahu perempuannya lo."
"Kalo tahu kamu, udah gas dari dulu itu." Kali ini Kak Aksa yang melotot menatap protes pada Papanya.
"Lo gak tanya nama gue?" dia menggedikkan bahu. "Buat apa?" aku tersenyum miris mendengar itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arah Pulang [END]
Romance"Kak Ghifar! Suka cewek yang kayak gimana?" "Taat sama Tuhan." "Mau memantaskan boleh?" Dialog yang membuat aku ingin sekali tenggelam di dasar samudra. Dialog awal yang membuka cerita baru dengan ending yang ternyata kembali menguras pilu. Ya, ka...