AL-QUR'AN SEBAIK2NYA BACAAN.
cung yg kgn cungg☝🏻
hahhaa maap ya nungguin,
baca part sebelumnya aja kalo lupaa..
mlm ini double tenangg,,btw aku bikin trailer cerita inii,
di ig namanya @desyaulia213, tp privat hrs follow dulu..kalo mls follow cek aja di tiktok,
aku baru punya tiktok wkwk, namanya sama desyaulia213Hidayah memang datang dari Tuhan.
tapi berubah, dimulai dari keinginan dan aksi dalam diri.- Arah Pulang -
Saat itu pukul 04.35, tepat saat adzan subuh dikumandangkan. Entah, aku seperti merasa ada panggilan. Biasanya aku akan terjaga di jam 05.30 dan melewatkan subuh dengan santainya. Tapi, kali ini berbeda. Aku bahkan tidak bisa kembali memejamkan mata.
'Saat lo gak mau beribadah, mungkin bukan hati lo yang bermasalah. Tapi Tuhan yang udah gak mau ketemu sama lo.'
Saat itu ucapan Kak Ghifar langsung terasa berada di dekat gendang telinga. Aku menutupi telingaku dengan perasaan yang sudah campur aduk.
'Gue emang gak setaat itu Ja, tapi shalat adalah tiang agama.'
Aku malah kembali mendengarkan ucapan Zaki hari itu. 'Mau yang pemabuk, pencuri, pembunuh atau pezina sekalipun. Hukum shalat untuk setiap muslim sama wajibnya.'
'Shalat itu kebutuhan, komunikasi rutin dengan Tuhan. Sombong sekali manusia enggan bersimpuh dengan Tuhan yang memberikannya nafas.'
Saat itu ceramah-ceramah yang selalu di putarkan Zaki juga ikut memenuhi pikiranku. Aku menjambak rambutku saat suara-suara itu semakin berdengung. Hingga akhirnya, tangisku pecah.
Aku beranjak, menyalakan keran dengan keadaan masih terisak. Aku menatap aliran air itu. Menutupnya kembali saat aku merasakan malu luar biasa akan berhadapan dengan Tuhan-ku sendiri.
Sampai suara dering telepon membuat aku dengan berat hati melangkah. Menatap satu nama yang terpampang di layar pipih itu. "Senja?"
"Kenapa Kak? Tumben banget telpon jam segini." aku berusaha agar suara itu terdengar biasa.
"Nggak tahu, tiba-tiba kepikiran lo aja setelah shalat subuh." aku menggigit bibir mendengar itu.
"Lo baik-baik aja kan Ja?" aku menggangguk meski tahu Kak Indah tidak melihat itu.
"Ja?" aku membekap mulut agar tangis itu tidak pecah. "Bisa jawab gue kan? Plis gue khawatir." ucapnya membuat aku berusaha menetralkan isak itu.
"Kak Indah?"
"Lo nangis?"
"Apa Tuhan mau menerima gue lagi?" lama tidak ada sautan dari sebrang sana.
"Gue mau kembali Kak," ucapku lirih, masih tidak ada jawaban dari sana.
"Alhamdulillah," itu kata pertama yang Kak Indah katakan saat beberapa detik terdengar hening diantara kami.
"Tuhan menyambut lo dengan kekuasaan-Nya Senja. Dia menunggu lo. Berjalanlah kembali, Allah akan berlari menuju lo." aku menggigit bibir tak kuat menahan tangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arah Pulang [END]
Romance"Kak Ghifar! Suka cewek yang kayak gimana?" "Taat sama Tuhan." "Mau memantaskan boleh?" Dialog yang membuat aku ingin sekali tenggelam di dasar samudra. Dialog awal yang membuka cerita baru dengan ending yang ternyata kembali menguras pilu. Ya, ka...